Menimbang Untung-Rugi Free Sex, Ulasan Buku Gaul Bebas, Kenapa Enggak?

Hernawan | Thomas Utomo
Menimbang Untung-Rugi Free Sex, Ulasan Buku Gaul Bebas, Kenapa Enggak?
Gaul Bebas, Kenapa Enggak? (Dokumentasi pribadi/ Thomas Utomo)

Gaul Bebas, Kenapa Enggak? buku nonfiksi remaja karya dr Dewi Inong Irana, Sp.K.K. dengan copywriter Dian Yasmina Fajri. Buku yang diterbitkan Gema Insani Press ini, memiliki ketebalan xviii +170 halaman.

Buku yang terdiri dari dua belas bab ini, membicarakan seputar seksualitas, mulai dari pubertas, organ reproduksi laki-laki perempuan, dorongan seksual, libido, seks oral, seks anal, sex toys,masturbasi, film biru, penyakit menular seksual, dan soal keperjakaan maupun keperawanan. Semuanya disampaikan dengan bahasa yang meremaja dan dari koridor atau sudut pandang agama.

Buku ini juga membincangkan dua istrilah yang kerap disalahpahami, yakni seks dan seksualitas. Seks adalah perbedaan badani atau biologis antara laki-laki dan perempuan, yang diistilahkan dengan jenis kelamin. Laki-laki dengan penis (Mr. P), perempuan dengan vagina (Ms. V). Sedangkan seksualitas adalah gabungan dari pikiran, perasaan, dan perilaku yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan seksual dan reproduksi. Seksualitas menyangkut bermacam dimensi yang luas, seperti dimensi biologis, sosial, perilaku, dan budaya atau kebiasaan masyarakat. (halaman 34-35).

Lewat buku ini, penulis menyampaikan bahwa dorongan atau hasrat seksual yang dinamakan juga nafsu syahwat adalah sesuatu kewajaran belajar, alias normal-normal saja. Oleh karena itu, nafsu syahwat tidak boleh dihilangkan. Namun juga tidak dibebaskan liar. Paling tepat, paling bijak adalah mengendalikan nafsu syahwat sesuai aturan agama maupun kesehatan.

Kadang, karena keterbatasan informasi, tidak sedikit kaum remaja yang beranggapan, seks bebas itu bahaya kalau sampai terjadi persenggamaan berupa penetrasi penis ke vagina. Bisa tertular penyakit, bisa hamil, dan seterusnya. Sebaliknya, sekadar main pegang, jepit, atau gesek, tidak masalah. Aman-aman saja. Misalnya, memegang-megang atau meraba-raba alat kelamin lawan jenis (dinamakan juga petting) tanpa penetrasi. Padahal, aktivitas tersebut tetap rawan akan penyakit seperti kutil kelamin atau kondiloma akuminata.

Seks oral yang dikira ‘aman’ karena tidak bakal membuat hamil juga tidak kurang risikonya, seperti bisa terjadi kanker mulut dan radang tenggorokan karena terpapar virus dalam kelamin.

Menjepit penis di antara payudara juga berbahaya. Tidak ada jaminan kalau tidak ada jamur di organ intim laki-laki atau kulit dada perempuan. Apalagi jamur tersebut tidak tampak oleh pandangan mata biasa.

Buku ini memaparkan topik seputar seksualitas dengan bahasa yang enak dan komunikatif. Tidak ada mengancam maupun menakut-nakuti. Para remaja, cocok sekali membaca buku ini sebagai bekal mengarungi dunia muda dengan segala liku-likunya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak