Pada tanggal 27 Maret 2023 kali ini kembali diperingati sebagai Hari Wiski Internasional atau International Whiskey Day. Dilansir dari situs National Today, peringatan ini digalakkan sebagai bentuk apresiasi terhadap kemunculan minuman keras satu ini yang sekaligus menjadi kultur kebudayaan masyarakat Eropa.
Perayaan hari wiski sedunia ini pertama kali diumumkan pada tahun 2008 dan dirayakan pertama kali pada tahun 2009 silam.
Wiski atau Whiskey merupakan salah satu jenis minuman keras atau minuman beralkohol yang cukup populer di dunia. Penyebaran minuman ini tidak hanya di sekitar kawasan Eropa saja, akan tetapi juga merambah belahan dunia lainnya seperti Amerika dan Asia.
Berikut merupakan 3 hal menarik dan unik dari minuman wiski.
1. Muncul Sejak Ratusan Tahun Lalu
Kemunculan wiski diyakini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Hal ini dimulai ketika pada sekitat tahun 1.000 SM masyarakat Mesopotamia dan Babylonia menemukan teknologi penyulingan untuk parfum dan cairan lainnya.
Dilansir dari buku “A Short History of the Art of Distillation” teknologi penyulingan tersebut mulai diperkenalkan di kawasan Eropa pada sekitar abad ke-9 Masehi.
Kemudian pada sekitar abad ke-12 hingga ke-13 mulai dilakukan kegiatan penyulingan yang menggunakan biji gandum sebagai bahan utama. Namun, saat itu penyulingan bahan mentah menjadi cairan beralkohol hanya digunakan sebagai keperluan medis.
BACA JUGA: Mengenal 6 Jenis Alkohol Khas Jepang yang Tidak Kalah Populer dari Sake
Pengembangan kegiatan penyulingan minuman ini mulai dilakukan di kawasan Skotlandia dan Irlandia pada sekitar abad ke-15 masehi. Penyulingan cairan beralkohol yang digunakan sebagai minuman tersebut mulai dilakukan secara tradisional.
Uniknya, kegiatan penyulingan wiski tersebut awalnya dilakukan di biara-biara gereja. Akan tetapi, pada akhir abad ke-15 kegiatan ini dilarang dilakukan di kawasan biara dan dipindahkan ke kawasan Industri di luar lingkup biara.
Seiring berkembangnya waktu minuman tersebut kian populer, khususnya di kawasan Britania Raya dan beberapa negara Eropa lainnya.
2. Banyak Diproduksi di Beberapa Negara dengan Citarasa yang Berbeda
Di era modern seperti sekarang produksi wiski banyak dilakukan di beberapa negara di dunia, khususnya di kawasan Eropa. Penyulingan biji gandum sebagai salah satu bahan utama dari wiski tentunya masih menjadi standar dalam pembuatan minuman tersebut.
Namun, dari masing-masing wiski yang diproduksi oleh berbagai negara tersebut juga memiliki beberapa ciri khasnya masing-masing.
Di Amerika Serikat penyulingan minuman wiski menggunakan beberapa campuran dari biji-bijian jenis lain seperti rye, barley, oats, quinoa dan beberap bahan biji-bijian lainnya.
Bahkan, adapula wiski yang terbuat dari biji jagung yang dikenal dengan nama corn whiskey. Di Prancis pembuatan wiski lebih sering menggunakan varian gandum tertentu yang dikenal dengan nama buckwheat.
Jenis gandum ini diyakini memiliki citarasa yang unik apabila diolah menjadi wiski. Pengolahan wiski juga diketahui terdapat di beberapa negara di Asia seperti Jepang, India, Cina dan Taiwan.
BACA JUGA: Kamu Pengar Setelah Minum Alkohol? Berikut 4 Cara Mengobatinya
3. Jenis Minuman Keras dengan Kadar Alkohol Cukup Tinggi
Wiski merupakan salah satu minuman keras yang diketahui memiliki kadar alkohol yang cukup tinggi dibandingkan minuman keras lainnya.
Dilansir dari beberapa sumber, kandungan alkohol dalam wiski mencapai sekitar 40-50%. Bahkan, ada beberapa varian wiski yang memiliki kadar alkohol hingga 60%.
Angka tersebut tentunya cukup tinggi, hal ini yang membuat beberapa negara mengeluarkan kebijakan hanya mengijinkan penjualan wiski dengan kadar alkohol maksimal sekitar 40%.
Selain itu, beberapa orang juga menyarankan untuk tidak terlalu sering mengkonsumsi minuman tersebut, terutama bagi seseorang yang memiliki tingkat toleransi alkohol yang cukup rendah.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS