Beruntung bagi umat Islam karena mereka diwajibkan menunaikan ibadah puasa sebulan penuh pada bulan suci Ramadan. Tentu ibadah puasa ini tak hanya sekadar kewajiban yang harus dipenuhi semata, melainkan ada banyak hikmah besar di dalamnya.
Puasa, terbukti dapat membuat tubuh lebih sehat. Puasa juga dapat menjadi sarana bagi kita untuk merenungi diri. Ketika kita tengah merasakan lapar dan haus, kita dapat merasakan betapa orang-orang yang hidupnya dalam garis kemiskinan sering merasakan kelaparan. Ketika kita mampu merenungi hal ini, maka diharapkan kita akan lebih peka dengan kondisi masyarakat di sekitar kita, lalu berusaha membantu mereka.
Ada beberapa faedah puasa yang dijelaskan dalam buku “Mukjizat Puasa”, yakni: pertama, ibadah puasa di bulan Ramadan, bukan hanya mampu mengantarkan kita menyadari keagungan bulan Ramadan, tapi juga dapat membawa kita menyadari makna hakikat persaudaraan dan menumbuhkan kesadaran ketuhanan dalam relung-relung kalbu kita.
Kedua, ibadah puasa bukan hanya dapat menjadi kawah candradimuka spiritual bagi penundukan hawa nafsu, tapi juga sebagai sarana untuk mendidik keikhlasan dalam hati—jiwa kita.
Ketiga, ibadah puasa bukan hanya sebagai wahana yang dapat mengobati berbagai penyakit kronis hati kita, seperti riya, takabur, rakus, dengki, dan pengikis penyakit cinta dunia yang berlebihan, tapi juga mampu membawa pencerahan spiritual bagaimana kita bersikap secara tepat ketika mendapat kenikmatan dan ujian, atau ketika tengah menunaikan ketaatan.
Keempat, ibadah puasa tidak hanya bermanfaat sebagai benteng bagi orang-orang beriman dari berbagai tipu daya setan, tapi juga mampu menumbuhkan kesadaran sosial, mengembalikan kemurnian fitrah kita, sekaligus mengingatkan kita mengenai fenomena kematian.
Puasa Ramadan juga memiliki nilai pahala yang luar biasa besar. Hanya Allah yang tahu seberapa besar pahala puasa Ramadan. Dr. Zaprulkhan, S. Sos.I, M.S.I. dalam buku ini memaparkan hadis riwayat Bukhari: “Semua amal perbuatan anak Adam adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa; Puasa adalah kepunyaan-Ku dan dan Aku-lah yang akan memberi ganjaran secara langsung atasnya”.
Hadis tersebut mempunyai implikasi yang sangat luas bagi akitivitas kita sebagai hamba Allah. Dengan ibadah puasa, kita dididik untuk menumbuhkan kesadaran ketuhanan dalam lubuk jiwa kita; ibadah puasa membawa kita untuk menyadari hakikat lingkungan kita yang sebenarnya, bahwa Allah Maha Menyaksikan segala perbuatan kita, baik yang kasat mata mupun yang tersembunyi di balik dada. Melalui ibadah puasa kita juga diajarkan untuk menjadi ikhlas, lillahi ta’ala, hanya mengharap rida Allah semata (halaman 209).
Buku ‘Mukjizat Puasa” karya karya Dr. Zaprulkhan, S. Sos.I, M.S.I. yang diterbitkan oleh Quanta ini sangat bagus dijadikan bacaan bermutu selama bulan Ramadan. Semoga setelah membaca buku ini, kita mampu merenungi hikmah di balik puasa Ramadan sehingga kita mampu menjalani ibadah puasa dengan lebih baik.