Pada tanggal 31 Mei yang lalu diperingati sebagai hari burung bayan sedunia atau World Parrot Day. Dilansir dari situs National Today, peringatan hari burung bayan sedunia merupakan salah satu bentuk kampanye terhadap kelestarian burung dari ordo Psittaciformes tersebut.
Spesies burung yang di Indonesia juga dikenal dengan beragam nama ini merupakan salah satu satwa endemik dari daerah sub tropis maupun tropis.
Keluarga burung ini memang dikenal memiliki keunikan tersendiri. Mulai dari bentuk paruhnya, postur tubuh hingga warna bulu dan tingkah lakunya. Tidak heran spesies ini sebagian besar juga mulai terancam punah karena perburuan dan juga hilangnya habitat aslinya.
Keluarga burung bayan atau betet juga memiliki beberapa fakta unik yang tentunya menarik untuk disimak. Berikut merupakan 3 fakta unik dari keluarga burung bayan atau betet.
1. Merupakan Salah Satu Spesies Burung Tercerdas di Dunia
Keluarga burung bayan merupakan salah satu spesies burung yang dianggap memiliki kecerdasan yang cukup tinggi. Beberapa jenis dari burung ini diketahui dapat dilatih dan bahkan belajar dari lingkungan sekitarnya.
Melansir dari sebuah artikel yang dirilis dalam Canadian Journal of Zoology, burung spesies ini dianggap memiliki tingkat intelejensi yang cukup tinggi karena memiliki beberapa sistem syaraf otak layaknya hewan mamalia. Hal ini kemungkinan yang menjadi penyebab sebagian besar spesies di ordo Psittaciformes ditemukan dalam kelompok besar.
Tentunya kita sering menemukan beberapa jenis burung ini dilatih untuk pertunjukan semacam pertunjukan sirkus di beberapa daerah di dunia.
Beberapa jenis burung bayan bahkan ditemukan dapat menggunakan peralatan sederhana seperti ranting kayu atau batu untuk mencari makan.
Keunikan inilah yang membuat burung jenis ini banyak pula dijadikan sebagai hewan peliharaan. Ada pula beberapa jenis dari burung ini yang memiliki kemampuan meniru suara, salah satunya meniru suara manusia.
2. Dipercaya sebagai Burung Keramat di Beberapa Kebudayaan
Keluarga burung bayan atau betet juga dianggap sebagai salah satu spesies burung yang memiliki nilai simbolis tersendiri dalam kultur masyarakat tertentu.
Di beberapa negara, burung ini dijadikan sebagai lambang negara seperti yang dilakukan oleh negara Dominika yang memasukkan burung ini ke dalam bendera negaranya.
Selain itu, negara di kepulauan Karibia seperti St. Vincent and the Grenadines juga memasukkan burung ini ke dalam lambang negaranya dan dikenal sebagai St. Vincent Parrots.
Pada beberapa kebudayaan lainnya, burung ini juga cukup dikeramatkan karena dianggap sebagai hewan yang dimiliki seorang dewa atau pahlawan dari masa lalu.
Masyarakat Polynesia memiliki kepercayaan bahwa sehelai bulu burung tersebut dianggap dapat membawa keberuntungan. Hal yang sama juga diyakini sebagian besar masyarakat di Peru yang memiliki kepercayaan bahwa burung ini merupakan burunh yang disucikan.
3. Pernah Dianggap sebagai Penyebar Penyakit
Meskipun dianggap sebagai salah satu hewan peliharaan yang cukup cerdas, akan tetapi ternyata burung bayan juga sempat menjadi salah satu penyebab penyebaran penyakit yang cukup besar pada awal abad ke-20.
Pada periode 1930-an diketahui ada sebuah penyakit yang dikenal dengan nama “Parrot Fever” yang diketahui muncul sejak abad ke-19.
Melansir dari Dorland’s Medical Dictionary, penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang bernama Chlamydia psittaci yang dapat menginfeksi manusia dari beberapa jenis unggas seperti burung bayan.
Penyakit ini memiliki gejala seperti penyakit Pneumonia yang dapat dicirikan dengan beberapa gejala tertentu. Meskipun hanya memiliki tingkat kefatalan sebesar 1-5% akan tetapi penyakit ini diketahui masih dapat menyerang manusia.
Tercatat di periode 2000-an terdapat 66 kasus ditemui dari penyakit tersebut. Hal ini pula yang menyebabkan beberapa negara seperti Amerika Serikat wajib melakukan karantina terlebih dahulu bagi beberapa spesies burung ini sebelum dijual sebagai hewan peliharaan di negara tersebut.