Sebuah cerita dari sudut pandang yang berbeda dapat menghadirkan kesan yang berbeda pula. Meskipun menceritakan kejadian yang sama, jika dilihat dari kacamata yang berbeda, cerita tersebut bisa memberikan pemahaman yang berbeda pula. Seperti sebuah cerita berjudul Pintu Harmonika berikut ini.
Identitas Buku:
Judul Buku: Pintu Harmonika
Penulis: Clara Ng dan Icha Rahmanti
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 304 Halaman
Edisi Digital, 2022
Buku ini bercerita tentang tiga orang anak manusia dengan usia dan latar belakang yang berbeda. Ketiganya disatukan dalam sebuah tempat yang mereka namai ‘Surga’. Bukan, bukan surga lawannya neraka yang hanya bisa didatangi oleh orang-orang terpilih setelah kematian.
Surga yang mereka maksud adalah sebuah tempat yang tersembunyi di belakang ruko tempat tinggal mereka. Ketiga orang tersebut adalah Rizal, Juni, dan David. ‘Surga’ membuat mereka bertiga menemukan tidak hanya sahabat, tetapi juga saudara dan keluarga.
Kisah dalam cerita ini berfokus pada usaha Rizal dan Juni untuk mempertahankan surga yang kabarnya akan segera dijual oleh pemiliknya. Tanah kosong yang terbengkalai itu katanya milik sepasang suami istri yang telah bercerai dan akan segera dijual agar uangnya bisa dibagi sama rata.
Cerita dibuka dari sudut pandang Rizal, seorang cowok yang duduk di bangku SMA yang senang menulis di blog, atau bahasa kerennya ia adalah seorang blogger. Memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi karena memang wajahnya yang lumayan.
Gaya penceritaan dari sudut pandang Rizal cukup menarik dan terkesan santai karena ia memang seorang blogger. Melalui cerita Rizal pula lah pembaca akan diajak untuk mengikuti operasi P.I.A dalam usaha menggagalkan dijualnya ‘Surga’.
Cerita kedua dilanjutkan dari sudut pandang Juni, anak perempuan seorang pemilik usaha percetakan sablon. Ayahnya memiliki usaha sablon yang nyaris bangkrut karena ulah Juni di sekolah. Bagaimana bisa? Simak kisah hidup Juni beserta orang-orang di sekitarnya dalam buku ini!
Terakhir, ada sosok David yang juga ambil bagian dalam kisah ini. David merupakan seorang murid sekolah dasar yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata. Ia kerap tampil dengan kacamata ikoniknya dan ia menggandrungi buku-buku detektif. Di ‘Surga’, ia sering membaca buku-buku detektif bersama Juni.
Secara keseluruhan, buku ini cukup unik karena memakai tiga sudut pandang berbeda. Alurnya juga seru, dan di akhir ada sebuah kejutan yang cukup luar biasa dan tidak tertebak. David menemukan sebuah bulu hitam misterius yang berpendar cantik serta suara-suara misterius di atap ruko tempat tinggalnya. Penasaran?
Buku ini diakhiri dengan dijualnya ‘Surga’ kepada seseorang yang tepat. Tapi bukan itu intinya. Rizal, Juni, dan David mengajarkan pembaca tentang kebersamaan dan arti mengikhlaskan. Bagian akhir yang diceritakan dari sudut pandang David lumayan menguras emosi dan air mata.
Bagaimana, kamu tertarik untuk menyimak kisah Rizal, Juni, dan David?