Menikmati Keindahan yang Tak Dapat Digapai di Panorama Air Terjun Coban Sriti

Hikmawan Firdaus | Moch Alfa Alfiansyah
Menikmati Keindahan yang Tak Dapat Digapai di Panorama Air Terjun Coban Sriti
Panorama Coban Sriti (Dok. Pribadi/alfaalfnsyh)

Berwisata ke air terjun rasanya tak afdal jika tidak menyatu dengannya. Umumnya, air terjun yang selalu berada di daerah dataran tinggi maupun pegunungan memiliki air yang sangat bersih, jernih, dan segar sehingga sangat menggoda pengunjung untuk mandi, berendam, atau sekedar membasuh muka.

Sayangnya, sensasi tersebut tak dapat dirasakan di Air Terjun Coban Sriti yang memiliki ketinggian sekitar 120 meter dan merupakan salah satu yang tertinggi di Indonesia. Selain itu, air terjun yang berlokasi di Lumajang, Jawa Timur ini juga memiliki debit yang sangat besar karena merupakan bagian dari aliran Sungai Besukbang, salah satu sungai yang menjadi aliran lahar dari letusan Gunung Semeru.

Air Terjun Coban Sriti juga memiliki medan yang sangat ekstrem. Air terjun ini diapit oleh dua tebing yang sangat curam yang dipenuhi vegetasi sehingga nyaris tak ada akses untuk mendekatinya. Tak hanya itu, jika tetap nekat untuk bermain di sekitar air terjun, kolam dibawahnya pun sangat dalam yang juga disertai dengan arus deras serta material vulkanik.

Walaupun terkesan berbahaya dan tak dapat dijangkau, Air Terjun Coban Sriti ternyata tetap menawarkan keindahan yang spektakuler. Jika dipandang dari sudut yang pas, air terjun ini akan memberikan sensasi yang tak main-main. Oleh karena itu, hadirlah Panorama Coban Sriti.

Panorama Coban Sriti merupakan sebuah spot wisata yang menyajikan pemandangan Air Terjun Coban Sriti dari kejauhan. Lokasinya berada di Jalan Coban Jumali, Dusun Mulyoarjo, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Berjarak sekitar 50 kilometer atau satu setengah jam dari pusat Kota Lumajang, pengunjung dapat melalui Jalan Raya Dampit-Lumajang hingga berbelok ke arah selatan tepat setelah jembatan Pronojiwo.

Panorama Coban Sriti tergolong wisata hidden gem karena lokasinya yang tersembunyi di balik perkebunan warga. Untuk mengaksesnya, pengunjung perlu berjalan kaki selama 10 menit menyusuri kebun salak dengan jalur yang relatif naik-turun setelah memarkirkan kendaraannya di rumah warga sekitar.

Sesampainya di spot panorama, pengunjung akan kehabisan kata-kata dalam mendeskripsikan landskap yang dipandangnya. Bagaimana tidak, Air Terjun Coban Sriti yang terkenal berbahaya justru nampak sangat menawan. Pengunjung dapat melihat derasnya aliran air yang terjun bebas disertai dengan sayup-sayup deru air yang menciptakan suasana tenang dan damai.

Tak sampai di sana, pengunjung juga dimanjakan dengan pemandangan tebing dan lembah yang menjadi pendamping dari Air Terjun Coban Sriti. Tak ketinggalan, Bukit Sriti juga menjadi latar belakangnya. 

Tempatnya yang masih sangat natural juga memungkinkan pengunjung mendengar atau bahkan bertemu dengan fauna sekitar, seperti burung dan monyet. Bila beruntung, pengunjung akan semakin dibuat terpesona dengan adanya pelangi dan kabut yang secara bersamaan akan menyelimuti air terjun.

Panorama Coban Sriti sendiri merupakan wisata yang dikelola secara mandiri oleh warga sekitar. Hal ini tak terlepas dari awal mulanya yang merupakan lahan pribadi hingga sekarang telah berubah menjadi lokasi yang cocok untuk melatih skill fotografi dan videografi.

Menurut Bapak Endri yang merupakan pemilik lahan, dirinya sengaja membuat Panorama Coban Sriti karena seringkali banyak wisatawan yang kesasar dan tidak bisa turun ke Air Terjun Coban Sriti. “Awalnya dulu banyak turis mau turun ke Air Terjun Coban Sriti terus tanya-tanya ke saya, kan rumah saya yang terakhir, paling dekat ke air terjun. Saya cegah buat turun soalnya kan curam sekali, bahaya. Akhirnya saya ajak lah ke sini kan kelihatan air terjunnya, biar nggk kecewa”, jelasnya.

Ia yang juga merupakan Ketua Paguyuban Warga Taman Bahagia pun menambahkan bahwa Panorama Coban Sriti yang dikelolanya tergolong masih sangat baru. ”Masih baru ini mas, setelah hari raya Idul Fitri kemarin diselameti (syukuran). Pas puasa kemarin itu saya bangun akses jalan sama ngeluaskan ini. Sebelumnya ya cuma kebun salak”, tuturnya.

Kini, Panorama Coban Sriti terus mengembangkan diri. Selain pembenahan akses menuju lokasi dan penyediaan kantong parkir, nampak pula pembangunan beberapa fasilitas baru, antara lain toilet, tempat duduk, serta petunjuk arah menuju titik panorama. Tak sampai di sana, Panorama Coban Sriti juga melakukan branding dengan meluncurkan akun media sosial di Instagram dan Tiktok yang sangat aktif.

Untuk masuk ke Panorama Coban Sriti, wisatawan sama sekali tak perlu memeras dompet. Pasalnya, harga tiket masuknya hanya Rp10.000,00 yang juga berlaku sebagai karcis parkir. Harga yang sangat murah, dimana pengunjung sudah bisa menikmati Air Terjun Coban Sriti yang tetap indah walaupun tak dapat digapai.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak