Buku yang disusun oleh Tim Majalah Historia ini menarik disimak. Mengungkap tentang sejarah di masa silam. Tentang sosok bernama Daendels, napoleon kecil di Tanah Jawa.
Dikisahkan, Herman Willem Daendels diposisikan sebagai musuh besar dalam sejarah Indonesia. Dia disebut mendatangkan kehancuran, pembunuhan, dan mengobarkan permusuhan di kalangan kerajaan di Jawa.
Kedatangan Daendels ke Jawa memikul beban dari Raja Belanda Louis Napoleon, adik kaisar Prancis Napoleon Bonaparte, yaitu mereformasi sistem hukum dan mempertahankan Jawa dari serangan Inggris.
Atas nama titah itu, dia membangun jalan dari Anyer ke Panarukan untuk mempercepat gerak militer dan informasi serta distribusi ekonomi, dari ujung barat ke ujung timur Jawa.
Ribuan orang tewas dalam proses pembuatan jalan sekitar seribu kilometer itu. jalan yang sama digunakan sebagai jalur distribusi ekonomi yang kelak menjadi tulang punggung jalur transportasi di Jawa.
Reformasi hukum yang dilakukannya telah berhasil memperbaiki sistem peradilan di Jawa yang selama VOC dikenal korup dan tak efisien.
Banyak pengadilan tak bisa diselenggarakan, baik karena letak kejadian perkara dengan pengadilan terlalu jauh maupun penanganan perkara yang terlalu bertele-tele. Daendels menetapkan penggunaan hukum adat Jawa-Islam dengan hukum Eropa sekaligus dalam sistem peradilannya.
Daendels menghapus sistem feodalisme yang dianut selama berabad-abad di kerajaan di Jawa: memasukkan para bangsawan jadi hamba kerajaan Belanda yang hidup dari gaji bulanan. Suatu usaha awal mengintegrasikan feodalisme ke dalam sistem birokrasi negara Hindia Belanda.
Dalam buku terbitan Kompas (Jakarta, 2018) ini dikisahkan, dari segi militer, penduduk Jawa bisa berdaya guna sebagai tentara rekrutan Prancis untuk bersaing dengan Inggris di Hindia Timur. Sebab, Inggris pun mengincar Jawa.
Napoleon Bonaparte, Kaisar Prancis, memandang Jawa mempunyai kedudukan penting bagi Prancis. Secara ekonomi, sebagian besar wilayah Jawa menghasilkan komoditas dagang bernilai jual tinggi di pasaran dunia.
“Untuk mempertahankan Jawa dari serangan Inggris, Napoleon butuh sosok kuat dan berpengalaman di bidang militer. Pilihan Napoleon jatuh pada Daendels,” kata Djoko Marihandono. Daendels pernah ikut membantu tentara Prancis menghadapi Inggris dan sekutunya di berbagai tempat di Eropa (hlm. 11).
Buku ini penting dibaca sebagai upaya bagi kita untuk mengetahui sejarah masa lalu tentang Tanah Jawa yang ternyata menjadi incaran negara lain untuk dikuasai.