Ulasan Buku Alex: Penculikan yang Mengantarkan pada Kasus Pembunuhan Berantai

Ayu Nabila | Yuasa Hiromy
Ulasan Buku Alex: Penculikan yang Mengantarkan pada Kasus Pembunuhan Berantai
Ilustrasi cover buku Alex (ebooks.gramedia.com)

Cerita yang gelap, menegangkan, mengerikan, menuju klimaks emosi saya terasa diaduk menjadi tak karuan. Begitulah kira-kira gambaran singkat dari Alex, novel misteri-thriller karya Pierre Lemaitre. Untuk mengungkap kisahnya lebih dalam, berikut ulasannya.

Identitas Buku

Judul buku: Alex

Penulis: Pierre Lemaitree

Alih Bahasa: Mimma Sutisna

Penerbit: Gramedia Pustaka Utamau

Jumlah Halaman: 440

Sinopsis

Alex Prévost diculik dan dikurung dalam keadaan babak belur di gudang kosong. Namun, si penculik tidak melakukan apa-apa, tampaknya ia hanya ingin memandangi Alex mati. Manakah yang akan menewaskan Alex duluan: rasa lapar, haus, atau tikus-tikus?

Selain laporan samar dari saksi mata, Komandan Polisi Camille Verhoeven tidak punya apa-apa: Tak ada tersangka, tak ada petunjuk, dan sepertinya tak ada yang kehilangan wanita itu. Berdasarkan pengalaman pribadi, sang detektif tahu Alex harus ditemukan secepat mungkin—tapi ia mesti mengenal wanita itu lebih dalam.

Seiring terungkapnya detail-detail tentang hidup unik Alex, Camille terpaksa mengakui bahwa orang yang dicarinya tersebut bukanlah korban biasa. Alex memang cantik, tapi juga amat kuat dan cerdas. Segera saja, menyelamatkan nyawa Alex bukan lagi menjadi tantangan terberat bagi Verhoeven.

Dalam novel detektif yang mencekam dan berplot kejam ini, Alex Prévosto—srang perempuan cantik—diculik pada suatu malam oleh pria yang telah menguntitnya. Dia disekap selama beberapa hari dalam bangunan kosong dengan cara yang tidak bisa dibayangkan.

Bertahan dari rasa haus, kelaparan, dan posisi yang kaku seolah setiap persendiannya dapat meleleh, membuat Alex nyaris gila. Parahnya lagi, Alex tidak bisa membayangkan dirinya mati menjadi santapan para tikus yang ikut terjebak bersamanya.

BACA JUGA: Buku 'Siapa Tak Sayang, Takkan Disayang': Pentingnya Menjaga Hubungan Baik

Camille Verhoeven, sang komandan polisi yang ditugaskan untuk menangani kasus penculikan tersebut. Hampir tidak ada petunjuk selain seorang saksi mata yang melihat seorang perempuan yang dimasukkan ke dalam van. Sebenarnya, Camille memiliki kenangan buruk dengan kasus penculikan karena mengingatkannya pada istrinya.

Sedikit demi sedikit fakta tentang Alex mulai terungkap. Seiring perkembangan penyelidikan, kasus ini malah mengantarkan Camille pada kasus pembuhan berantai.

Novel ini berkali-kali menggagalkan tebakan saya. Penggambaran ceritanya juga begitu detail, sampai saya sendiri bisa membayangkan bagaimana berada di posisi Alex yang menderita.

Awal membacanya saya berpikir cerita ini akan berfokus pada bagaimana cara Alex melarikan diri dan cara Camille menyelamatkannya. Namun dugaan saya salah, cerita berkembang ke arah kasus pembunuhan berantai. Dari kasus yang diduga memiliki keterkaitan itu, setiap korbannya dibunuh dengan cara yang brutal. Plot twist yang dimiliki novel ini berlapis-lapis, sampai di ending pun saya masih mendapat kejutan.

Cerita yang gelap, menegangkan, mengerikan, menuju klimaks emosi saya terasa diaduk menjadi tak karuan. Benar-benar mind blowing. Sangat saya rekomendasikan untuk orang-orang yang suka membaca cerita yang sadis dan menegangkan.

Hah, kebenaran, kebenaran … siapa yang bisa mengatakan mana yang benar dan yang tidak, Komandan? Bagi kita, yang terpenting bukanlah kebenaran, tetapi keadilan bukan?” (Alex, halama 433).

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak