Carl Gustav Jung, salah satu tokoh psikologi yang paling berpengaruh dalam sejarah, membawa pandangan yang mendalam dan kompleks tentang psikologi manusia. Salah satu karyanya yang lumayan populer di Indonesia adalah ‘Diri yang Tak Ditemukan’.
Buku ini merupakan sebuah esai pendek yang diterbitkan pada tahun 1957. Esai-esai tersebut dirangkum dari perbincangan Prof. Carl Gustav Jung dan Dr. Carleton Smith, direktur National Arts Foundation yang kemudian menarik perhatian editor The Atlantic Monthly Press. Dalam esai ini, Jung menguraikan pandangannya tentang individu, masyarakat, dan isu-isu psikologis yang mempengaruhi keberadaan manusia.
Identitas Buku
Judul: Diri yang Tak Ditemukan
Penulis: Carl Gustav Jung
Penerbit: Ircisod
Ketebalan: 201 hlm
Terbit: 22 Jan 2018
‘Diri yang Tak Ditemukan’ merupakan buku yang menggali konsep-konsep psikologis, sosial, dan politik yang menghantui manusia pada masanya dan relevan hingga saat ini. Jung membahas bagaimana kehidupan modern cenderung menghasilkan kerusakan pada jiwa individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Jung memperingatkan tentang bahaya masyarakat modern yang cenderung mengkotak-kotakkan individu. Ia mengamati bahwa tekanan untuk mengikuti norma sosial, peraturan, dan tuntutan kolektif dapat mengaburkan identitas sejati seseorang. Ini, menurut Jung, dapat mengarah pada ketidakpuasan, kebingungan, dan ketidakseimbangan psikologis.
Dalam buku ‘Diri yang Tak Ditemukan’, Jung menekankan pentingnya mengenali dan mengaktualisasikan kepribadian pribadi. Ia menyatakan bahwa manusia harus lebih memahami diri mereka sendiri, menerima keberagaman dalam diri mereka, dan mencari cara untuk menjalani hidup sesuai dengan nilai-nilai dan aspirasi pribadi mereka. Ini merupakan upaya untuk menghindari penyimpangan psikologis dan ketidakpuasan.
Konsep penting dalam pemikiran Jung adalah bayangan, yang merupakan bagian dari diri yang tersembunyi dan seringkali diabaikan. Jung mengklaim bahwa menghadapi bayangan, atau sisi gelap dalam diri, adalah langkah penting dalam pengembangan kepribadian yang sehat. Ini melibatkan pemahaman dan integrasi aspek-aspek diri yang tersembunyi dan tidak disadari.
Jung juga mengomentari bahaya kolektivisme, terutama dalam bentuk ideologi politik yang absolut dan pengorbanan diri untuk kolektif yang lebih besar. Ia menyatakan bahwa individu harus tetap waspada terhadap penindasan dan kehilangan identitas mereka dalam upaya mengikuti gerakan kolektif yang ekstrem.
Buku ‘Diri yang Tak Ditemukan’ adalah sebuah karya yang memotret pemikiran kritis Jung tentang manusia dan masyarakat modern. Ia mendorong individu untuk mengeksplorasi dan menggali potensi diri mereka dengan lebih mendalam, serta untuk menghindari kecenderungan masyarakat untuk mengaburkan identitas dan menciptakan alienasi psikologis. Pandangan-pandangan Jung tentang kepribadian, bayangan, dan bahaya kolektivisme masih relevan dan mendalam, dan karyanya tetap menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang mencari pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka dan dunia di sekitarnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.