Ulasan Ending Twinkling Watermelon: Sebuah Penerimaan Terhadap Garis Takdir

Hikmawan Firdaus | Dini Sukmaningtyas
Ulasan Ending Twinkling Watermelon: Sebuah Penerimaan Terhadap Garis Takdir
Twinkling Watermelon (Soompi)

Drama Korea "Twinkling Watermelon" akhirnya menayangkan episode terakhirnya pada Selasa (14/11/2023). Drama berjumlah 16 episode ini akhirnya mengungkap kisah akhir dari masing-masing tokoh.

Mengutip dari Soompi, mnurut Nielsen Korea, penayangan episode terakhir “Twinkling Watermelon” mengumpulkan rata-rata rating pemirsa nasional sebesar 4,46 persen, mendekati rekor terbaik pribadinya sebesar 4,69 persen yang dicapai pada siaran tanggal 3 Oktober.

"Twinkling Watermelon" mengusung jalan cerita yang cukup kompleks. Menceritakan tentang seorang CODA (anak dari orang tua tuli) yang berkesempatan untuk time travel ke tahun 1995 untuk mengubah nasib orang tuanya, "Twinkling Watermelon" mengemas kisah keluarga, persahabatan, dan masa-masa SMA dalam satu kesatuan cerita yang apik.

Berikut ulasan untuk episode terakhir "Twinkling Watermelon". Sebelum membaca, ulasan ini mengandung spoiler.

Dalam episode terakhir, Ha Eun Gyeol (Ryeoun) dan On Eun Yu (Seol In Ah) akhirnya berkesempatan untuk kembali ke dunia asal mereka, yaitu tahun 2023. Perjalanan mereka di tahun 1995 telah usai dan memberikan kesan yang mendalam bagi keduanya.

Ha Eun Gyeol mengira dia dikirim ke tahun 1995 untuk mencegah kecelakaan yang menimpa ayahnya agar tidak tuli, tapi nyatanya dia tidak bisa mengubah takdir yang telah digariskan. Sekeras apa pun upayanya untuk mencegahnya, ayahnya tetap mengalami kecelakaan dan berakhir tuli.

Hal itu membuat Ha Eun Gyeol frustrasi hingga sempat memiliki niat untuk tetap tinggal di tahun 1995. Meski hatinya sangat kalut, akhirnya dia tetap kembali ke tahun 2023.

Apa yang terjadi di tahun 2023 setelah Ha Eun Gyeol melakukan perjalanan waktu adalah sesuatu yang menakjubkan. Perjalanan waktu tersebut memang tidak membuat ayahnya bisa mendengar kembali, namun nasibnya jadi jauh lebih baik.

Semua tokoh mendapatkan kebahagiaan dengan versi masing-masing. Porsinya pas dan sesuai dengan ekspektasi. Ha Eun Gyeol menyaksikan ayah dan ibunya menjadi sangat sukses dan terpandang, serta ayahnya masih menjalin hubungan erat dengan anggota band Watermelon Sugar.

Tak hanya nasib ayah dan ibunya yang berubah, Ha Eun Gyeol pun terkejut melihat nasibnya sendiri. Dia telah menjadi anggota band terkenal dan menjadi cucu konglomerat. Hal itu adalah buah dari kerja kerasnya saat melakukan perjalanan waktu di tahun 1995.

Ending "Twinkling Watermelon" dikemas dengan sangat realistis. Setiap adegannya mengajarkan bahwa kita tidak bisa mengubah takdir, namun perubahan nasib bisa diusahakan dengan tekad dan kerja keras.

Porsi happy ending yang pas untuk masing-masing tokoh membuat hati penonton terasa hangat. Penerimaan terhadap takdir yang telah digariskan menjadi highlight dari ending "Twinkling Watermelon".

Itulah ulasan mengenai episode terakhir "Twinkling Watermelon". Jika kamu menyukai cerita tentang masa muda yang penuh makna, drama ini akan menjadi tontonan yang pas.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak