Meninjau Kontribusi Media dalam Kasus Pencarian Orang dari Film 'Missing'

Candra Kartiko | Febi Diwanti
Meninjau Kontribusi Media dalam Kasus Pencarian Orang dari Film 'Missing'
Missing (netflix.com)

Film Missing adalah film baru rilisan tahun 2023 yang mengangkat kisah tentang perjuangan seorang anak bernama June dalam mencari ibunya yang hilang ketika tengah berlibur bersama pacar barunya ke Kolombia.

June yang dikenal sebagai seorang remaja aktif di media sosial dengan cerdik memanfaatkan kemajuan teknologi di sekitarnya untuk menemukan sang ibu dari rumahnya yang berada di kawasan Los Angeles. 

Namun, semakin June mencari tahu, penyelidikan digitalnya itu justru mengarah pada sesuatu yang membuatnya bertemu dengan fakta tak terduga.

Film Missing menghadirkan sebuah plot twist dari kasus hilangnya Ibu June yang ternyata menjadi korban penculikan dari ayah kandung June yang diduga telah meninggal karena penyakit kanker otak.

BACA JUGA: Mengenal Sosok Bapak Sosialisme Dunia Lewat Ulasan Film 'The Young Karl Marx'

Film Missing amat digandrungi masyarakat karena menggunakan media untuk mengungkap kasus pencarian orang hilang, terutama dengan menghadirkan sosok remaja yang mahir menggunakan media sosial.

Menurut Herbert Blumer & Elihu Katz (1974), teori Uses and Gratifications mengarah pada pengguna media atau khalayak yang berperan aktif dalam menggunakan media tertentu untuk memenuhi kebutuhannya.

Hal ini sejalan dengan apa yang dilakukan June untuk menemukan sang ibu. Dalam film berdurasi 1 jam 51 menit tersebut, penonton akan menyaksikan bagaimana June memilah dan menggunakan seluruh media di genggamannya dalam mencari jejak terakhir dari ibunya. 

Mengutip dari buku Teori Komunikasi Massa karya Denis McQuail (1983), motif pengkonsumsian media terbagi menjadi 4 kelompok, yakni motif informasi, motif hiburan, motif identitas pribadi, dan motif interaksi serta integrasi sosial.

Pengalaman June di sepanjang film dapat terhubung dengan motif informasi dimana ia berusaha mencari informasi dan kondisi yang terkait dengan situasi sekitarnya. Selain itu, motif integrasi dan interaksi sosial juga sejalan dengan June yang berusaha untuk mendapatkan informasi tentang keadaan orang lain serta untuk meningkatkan rasa kepemilikan.

Prinsip dari teori Uses and Gratifications ini dimaknai dengan melibatkan pemilihan media, dimana individu memilih suatu media berdasarkan kebutuhan dan preferensi pribadi.

BACA JUGA: Review Film Jendral Soedirman, Kepemimpinan dan Pengorbanan Sang Jenderal

Penonton dapat melihat penggunaan prinsip ini dalam film Missing melalui tindakan June yang mengandalkan media untuk mencari keberadaan ibunya dibanding hanya menunggu proses penyelidikan yang dilakukan kepolisian setempat. 

Selain itu, prinsip lain dalam teori ini yakni pengguna media menyadari alasan ketika memilih opsi media yang berbeda.

Hal tersebut dapat ditunjukkan dari keputusan June untuk menggunakan seluruh media sosial karena sudah sangat familiar di kehidupannya. Dalam penggunaannya pun, June lebih dulu menyeleksi mana jenis media yang dapat membantu ia dalam mencari jawaban atas kebingungannya. 

Seperti menggunakan aplikasi driver online untuk membantu June berkomunikasi dengan pihak hotel tempat ibu dan pacarnya menginap, lalu pencarian Google untuk menelisik profil dari pacar sang ibu, hingga laman resmi CCTV di Kolombia untuk melihat tempat wisata yang dikunjungi ibunya. 

Film Missing secara jelas menunjukkan kontribusi besar dari media untuk memenuhi kebutuhan June yang panik dengan kasus hilangnya sang ibu. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak