Ulasan Buku 'Animal Farm' Kisah Seekor Hewan yang Gila Harta dan Kekuasaan

Ayu Nabila | Ramadhona Adi Saputra
Ulasan Buku 'Animal Farm' Kisah Seekor Hewan yang Gila Harta dan Kekuasaan
Illustrasi Cover Buku "Animal Farm" (Gramedia Digital)

Harta dan tahta adalah sebuah makna yang banyak dicari oleh para orang dewasa di masa sekarang. Banyak orang yang menganggap bahwa manusia yang memiliki tahta, maka orang itu akan berkuasa dan memiliki harta.

Pada dasarnya manusia memiliki keinginan untuk ingin lebih dan lebih, beberapa manusia ada yang tidak puas terhadap penggapaian mereka mengenai kekuasaan.

Tidak sedikit manusia yang mencari segala cara untuk mendapatkan harta dan tahta, mengapa demikian? hal tersebut dijelaskan pada buku yang berjudul "Animal Farm" ditulis oleh George Orwel.

Di dalam buku tersebut penulis memberikan gambaran mengenai isu dan situasi dengan hewan yang dijadikan simbolnya. Buku ini memiliki kisah yang unik, karena mengangkat isu yang terjadi di dunia nyata.

Novel "Animal Farm' ini menceritakan tentang sebuah dongeng tentang seorang penguasa  yang mempunyai sifat angkuh dan gila akan kekuasaan, dengan latar waktu pada era zaman dahulu.

Novel ini pada pertengahan tahun 1945 setelah penerbitannya, novel ini sudah menjadi topik pembahasan dari seluruh dunia, bahkan dijadikan sebagai dongeng pengantar tidur oleh masyarakat pada saat itu.

Penulis mengangkat isu konflik yang berisi tentang ketidakadilan dan kekuasaan yang terjadi pada saat itu, penulis menggambarkan hal tersebut dengan menjadikan hewan sebagai tokoh utamanya.

Penulis mengungkapkan jika buku nya tersebut merupakan sebuah penyampaian terhadap pemerintahan yang kejam tersebut.

Melalui kisah yang terdapat dalam buku ini, George Orwell selaku penulis buku ini berharap agar para masyarakat lebih teredukasi mengenai situs pemerintahan zaman dahulu yang terbilang kejam.

Namun, untuk menghindari kesalahpahaman, maka penulis menggambarkannya sebagai seekor hewan.

Buku ini memiliki beberapa versi dan terjemahan dengan bahasa dan nama yang berbeda. Pada setiap versi terdapat sub judul bernama "A Fairy Story" dan "A Satire".

Buku ini merupakan karya sastra yang mempunyai kesan tersendiri di mata para pembaca. Bahkan sangking berkesan, buku ini sampai dijadikan sebagai sumber penelitian sastra.

Dalam buku ini memang terbilang cukup sensitif karena membahas mengenai isu dan konflik pemerintahan dari sebuah negara. Akan tetapi, buku ini terbilang memberikan pengetahuan baru bagi para pembaca mengenai teori kekuasaan yang tak kenal ampun.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak