Review Film Balada Sepasang Kekasih Gila, Sudah Tayang di Netflix 7 Desember 2023

Hikmawan Firdaus | Athar Farha
Review Film Balada Sepasang Kekasih Gila, Sudah Tayang di Netflix 7 Desember 2023
Foto Balada Sepasang Kekasih Gila (IMDb)

Netflix 7 Desember 2023, kembali menayangkan Film Balada Sepasang Kekasih Gila, film drama Indonesia yang dulu tayang di KLIK FILM pada 2021. Diadaptasi dari novel Han Gagas, film ini disutradarai oleh Anggy Umbara dan diproduksi oleh KlikFilm Productions, Umbara Brothers Film, dan Canary Studios. Sara Fajira dan Denny Sumargo membintangi film ini, dengan Sara Fajira baru debut film. 

Dikisahkan, Djarot (Denny Sumargo) sering dikurung di ruang isolasi rumah sakit jiwa karena perilakunya yang kasar, bahkan hingga membunuh mereka yang membully-nya. Di sisi lain, Lastri (Sara Fajira) dipenjara karena menghadapi pelecehan seksual dan membalas dengan kejam. Saat keduanya keluar dari lembaga tersebut, mereka pun hidup sebagai gelandangan yang penuh dengan kesulitan, tapi mereka hadapi dengan semangat dan tawa. Mereka mengemis, mencari sisa makanan, tidur di jalanan, bahkan Lastri terpaksa menjalani kehidupan sebagai PSK. Pertemuan tak terduga antara Djarot dan Lastri memunculkan benih cinta di tengah lika-liku hidup sulit yang mereka jalani.

Ulasan:

Ingatanku tentang film ini kembali menyembul dan kuputuskan menontonnya sambil rebahan. Penasaran? Biar kamu nggak buang waktu dan kecewa pas nonton film ini, mungkin ulasan ini akan menjadi pertimbangan buat menontonnya. 

Dalam menghadirkan "Balada Sepasang Kekasih Gila," pertanyaan mendasar muncul, mengapa orang gila bisa jatuh cinta? Ironisnya, bucinnya nggak tertolong, dan semuanya diarak dengan kejeniusan suara narator yang memandu kisah ini. Terlepas dari ekspektasi twist dalam film, perjalanan Djarot (Denny Sumargo) dan Lastri (Sara Fajira) menghadirkan pengalaman yang nggak biasa.

Narasi film ini nggak banyak diselimuti drama, melainkan menyajikan perjalanan unik kedua karakter yang berjuang di dalam kegilaan mereka. Sebuah pendekatan yang cukup berani dan menyentuh sisi kemanusiaan yang terabaikan. Penonton diajak melihat, melampaui stereotip dan mencoba memahami kompleksitas emosi yang melibatkan orang-orang dengan kesehatan mental yang rapuh.

Meskipun alur cerita diambil dari ajang kompetisi novel, tapi bagiku alurnya biasa saja. Visual film ini juga ditempatkan pada kategori biasa, tanpa gebrakan visual yang mencolok. Namun, kekuatan film ini terletak pada kemampuan akting dua bintang utamanya. Sara Fajira dan Denny Sumargo, mereka berhasil menghidupkan karakter-karakter gila dengan keanggunan dan intensitas yang luar biasa. Kualitas akting mereka membawa kedalaman emosional yang menyentuh.

Iringan musik, sayangnya, kurang mendukung adegan. Seharusnya, melodi yang tepat dapat meningkatkan atmosfer dan mendalamkan pengalaman penonton. Meskipun demikian, pesan moral yang disampaikan film ini berhasil menembus layar. Film menggugah pertanyaan mengenai stigma sosial terhadap orang gila dan mengajak penonton untuk melihat melewati ketidaknormalan menuju keunikan dan keunikan menuju keberagaman.

Film ini bukan hanya sekadar hiburan; ia memberikan panggung bagi penonton untuk merenung tentang realitas yang mungkin sering diabaikan. Momen haru yang berhasil ditangkap dengan baik, membantu mengonversi emosi dan membiarkan penonton meresapi kedalaman karakter. 

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Film Balada Sepasang Kekasih Gila, skor dariku: 7/10. Meskipun nggak sempurna dalam segi cerita dan visual, film ini berhasil mencuri hati penonton dengan pesan moralnya yang kuat dan kualitas akting yang luar biasa dari dua bintang utamanya. Semakin kepo, ya? Cuz, ditonton! 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak