Review Film 'Perfect Days', Kisah Pembersih Toilet yang Selalu Bersyukur

Sekar Anindyah Lamase | eca rg
Review Film 'Perfect Days', Kisah Pembersih Toilet yang Selalu Bersyukur
Film 'Perfect Days' (ImdB)

Sebagai perwakilan Jepang di ajang Academy Awards ke-96, "Perfect Days" karya Wim Wenders berhasil menarik perhatian penonton dengan kisah sederhana namun penuh makna. Dalam Japanese Film Festival 2023, film ini berhasil memberikan pengalaman menarik yang patut diapresiasi dan memiliki ekspektasi awal terhadap cerita yang tampak tak biasa.

Awal film ini diawali dengan keseharian Hirayama (Koji Yakusho), seorang petugas kebersihan yang bekerja di beberapa toilet di Tokyo. Meski plotnya tampak sederhana, keindahan film ini terletak pada cara pengambilan gambarnya yang sangat detil. Penulis naskah film ini yaitu Wenders dan Takuma Takasaki berhasil menciptakan narasi yang menggambarkan kehidupan Hirayama dengan penuh rasa dan kehati-hatian.

Hirayama, yang diperankan dengan brilian oleh Koji Yakusho, merupakan karakter yang menarik untuk ditonton. Film ini tidak menghadirkan konflik besar, melainkan lebih fokus pada momen-momen kecil yang membentuk kehidupan seorang petugas kebersihan.

Keuletan Hirayama dalam menjalankan tugasnya tercermin dalam setiap adegan pembersihan toilet yang dilakoninya dengan teliti. Keputusan untuk menggunakan mobilnya sebagai tempat penyimpanan peralatan kebersihan menunjukkan dedikasinya terhadap pekerjaannya.

Seiring berjalannya film, penonton diundang untuk mengenal Hirayama lebih mendalam, baik melalui kegemarannya dalam musik dan buku maupun melalui interaksinya dengan orang-orang di sekitarnya. Penggunaan kaset sebagai sarana mendengarkan musik menambah nuansa klasik pada karakter Hirayama. 

Satu hal yang menarik dalam film ini adalah penggambaran mimpi Hirayama, terutama adegan pohon hitam putih yang muncul secara konsisten. Meskipun maknanya tidak langsung terungkap, hal ini memberikan dimensi psikologis pada karakter utama. Mimpi-mimpi tersebut menciptakan suasana tenang yang kontras dengan kehidupan sehari-hari Hirayama.

Karakter Hirayama yang dikenal sebagai pria pendiam menjadi lebih kompleks seiring berjalannya waktu. Interaksi dengan orang-orang di sekitarnya, seperti peminjaman mobil untuk Takashi dan pertemuan dengan keponakannya Niko, mengungkapkan sisi kehidupannya yang jarang terlihat. Ekspresi wajah Koji Yakusho menggambarkan secara brilian perubahan emosi dan pemahaman diri Hirayama.

Secara visual, film ini berhasil menyajikan pemandangan Tokyo dengan indah, terutama dalam beberapa adegan di toilet futuristik di Shibuya. Sang sutradara dengan cermat menangkap nuansa keseharian Tokyo, menciptakan atmosfer yang mendukung cerita tanpa harus mengorbankan keindahan visual.

Melalui Hirayama, kita diajak untuk belajar tentang kebahagiaan yang dapat ditemukan dalam hal-hal sederhana tanpa harus tergantung pada kekayaan atau status pekerjaan. Film ini memberikan pesan bahwa sebuah hari dapat dianggap sempurna ketika kita mampu mengisinya dengan hal-hal yang kita cintai. Segera tonton film Perfect Days, dan rasakan sendiri keajaiban yang ditawarkan oleh film ini. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak