Series Gyeongseong Creature mengisahkan masa-masa sulit di musim semi 1945 di Gyeongseong (Seoul). Episode lanjutan (8-10) telah tayang pada 5 Januari 2024 di Netflix. Series ini dibintangi oleh Park Seo Joon dan Han So Hee. Kisah series ini memperlihatkan perjuangan hidup-mati di era kelam kota tersebut (dalam masa penjajahan Jepang).
Park Seo-joon memerankan Jang Tae-sang, seorang pria kaya dan informan ulung di Gyeongseong, sementara Han So-hee berperan sebagai Yoon Chae-ok, seorang ahli menemukan orang hilang (bisa dianggap detektif). Wi Ha-joon, sebagai Kwon Jun-taek, adalah sahabat setia Jang Tae-sang.
Sebuah tontonan, selain berfungsi untuk menghibur, ada kalanya menjadi media menyampaikan pesan-pesan tertentu, baik yang diperlihatkan secara gamblang maupun tersirat. Sebagai penonton yang sudah menonton sampai tamat, aku tergelitik mengulik pesan-pesan di dalam series ini. Nyatanya, aku mendapatkan beberapa poin, yang mungkin saja akan membuatmu semakin jatuh hati sama series ini.
"Gyeongseong Creature" bukan sekadar drama biasa; ia menjadi panggung bagi pesan-pesan mendalam yang meresap dalam lapisan ceritanya. Karakter Jang Tae Sang, meskipun awalnya terlihat bak perlente tajir yang antipati dengan keadaan sosial di kota tempat tinggalnya, tetapi sebenarnya, pada perspektif karakteristik dirinya yang lain, memperlihatkan dimensi kebaikan dan niat tulus yang nggak mudah untuk dibalas budinya.
Jang Tae Sang, dalam series itu, dengan kekayaannya, dia gunakan untuk menolong orang, bahkan pada akhirnya untuk sebuah pemberontakan pada kezaliman para penjajah. Karakter Jang Tae, jelas media yang ingin menunjukkan pada penonton, bahwa kebaikan nggak harus selalu tampak pada permukaan, dan setiap individu memiliki sisi yang lebih mendalam daripada yang terlihat.
Latar belakang sejarah kota Gyeongseong yang dijajah, menambah kompleksitas cerita dengan kritik terhadap penindasan dan kekejaman yang timbul dari kekuasaan asing. Monster mengerikan yang muncul memberikan representasi visual atas dampak negatif dari ambisi penciptaan makhluk mutasi dan juga kolonialisme, yang pada akhirnya memicu refleksi terhadap perlawanan dan konsekuensi penguasaan asing serta ambisi dari penciptaan monster.
Ini menyoroti semangat perjuangan dan keberanian dalam menghadapi ketidakadilan, sekaligus menyoroti bahwa pada akhirnya, manusia bisa saja menjelma menjadi sosok mengerikan, baik disadari maupun nggak, baik berwujud mengerikan seperti monster, maupun dalam wujud manusia itu sendiri.
Kisah pencarian Yoon Chae Ok untuk menemukan ibunya yang hilang menjadi simbol ketahanan perempuan dalam menghadapi kesulitan hidup, dan simbol dari bentuk kasih sayang anak pada orangtua, sekaligus kesetiaan.
Dengan latar belakang kehidupan sulit dan keahlian Yoon Chae Ok yang juga mahir bela diri, sosoknya mewakili kekuatan perempuan sebagai agen perubahan yang kuat. Ini menjadi inspirasi untuk menghargai peran perempuan dalam mengatasi tantangan dan meraih keberhasilan meskipun dalam kondisi sulit.
Tema takdir dan karma (atas nasib karakter utama khususnya untuk para penjajah), hal demikian memperdalam cerita dengan menggambarkan bagaimana keputusan masa lalu memengaruhi jalannya hidup para karakter utama. Ini memberikan pesan tentang tanggung jawab terhadap tindakan dan kesadaran akan dampak jangka panjang dari setiap keputusan yang diambil. Drama ini mendorong penonton untuk merenung tentang moralitas dan nilai-nilai yang mendasari tindakan mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan menggabungkan elemen sci-fi (penciptaan monster), detektif, dan moralitas, "Gyeongseong Creature" bukan hanya hiburan semata, melainkan cermin yang merangsang pemikiran. Pesan-pesan dalam drama ini merangkum nilai-nilai universal seperti kebaikan yang terkadang tersembunyi, semangat perjuangan melawan ketidakadilan, dan dampak dari keputusan yang diambil. Drama ini mengajak penonton untuk lebih dalam, mempertanyakan dan merenung atas tindakan DAN nilai-nilai yang membentuk hidup mereka.
Kamu belum menontonnya? Jangan ragu untuk menonton series ini. Pokoknya keren.