Buku 'Biarkan Langit Membuka Hatiku', Sebuah Renungan dari Makna Kehidupan

Hernawan | Sam Edy
Buku 'Biarkan Langit Membuka Hatiku', Sebuah Renungan dari Makna Kehidupan
Buku 'Biarkan Langit Membuka Hatiku' (Dokumen pribadi/ Sam Edy)

Buku ini berisi kumpulan opini beragam tema yang dapat dijadikan sebagai bahan renungan berharga bagi para pembaca. Renungan tentang makna kehidupan yang diwarnai dengan beragam peristiwa. Baik peristiwa menyenangkan maupun yang menyedihkan.

Salah satu opini yang menarik disimak dalam buku karya Toni Tio ini berjudul ‘Bodoh dan Pintar’. Dalam tulisan ini, penulis mengurai bahwa sebetulnya di dunia ini tidak ada orang bodoh kalau mau belajar dan itu membedakan antara si bodoh dengan si pintar. Orang menjadi pintar karena dia mau belajar sementara orang bodoh hanya karena dia belum mau belajar.

Masalah utama kebodohan adalah malas. Ada orang yang lebih suka masuk dalam alam khayalan yang memberi kenyamanan daripada harus duduk diam baca buku dan belajar. Alam khayalan sangat asyik, penuh pesona membuat orang terlena dan tercekam di dalamnya dan ingin berlama-lama ada di sana (hlm. 55).

Opini lain yang layak disimak dalam buku ini berjudul ‘Kebiasaan’. Dalam opini ini, saya bisa mengambil pelajaran berharga bahwa yang namanya kebiasaan buruk itu bisa diubah. Tinggal ada kesadaran dan kemauan atau tidak bagi kita untuk mengubahnya.  

Menurut Toni Tio, arti kebiasaan adalah suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan berulang-ulang, terus-menerus hingga masuk dalam pikiran bawah sadar lalu dapat bertindak secara spontan tidak perlu dipikirkan lagi.

Sebetulnya, mungkin saja untuk mengubah sebuah kebiasaan buruk, bahkan sangat-sangatlah mungkin itu terjadi. Yang perlu dilakukan, pertama mengakui kebiasaan buruk itu sendiri, kedua punya komitmen untuk mengubahnya dan terakhir selalu menyadari kebiasaan itu (hlm. 39).

Pada halaman berikutnya, kita bisa menyimak opini menarik berjudul ‘Berdebat’. Opini ini saya katakan menarik karena banyak orang yang selama ini hobi berdebat, hingga memicu permusuhan dan kebencian di antara mereka. 

Saya ambil contoh ketika orang-orang sibuk berdebat tentang siapa kira-kira calon terbaik pemimpin negeri ini, banyak orang yang sampai mengucap kata-kata tak pantas dan saling serang satu sama lain. Perdebatan semacam ini tentu percuma, sangat melelahkan, tak membuahkan solusi, sehingga harus kita hindari.

Berdebat atau bertengkar untuk hal-hal yang tidak ada gunanya, hanya akan menguras energi percuma. Ada saatnya kita diam untuk menghindari perdebatan atau pertengkaran yang sia-sia. Diam bukan berarti kalah, bukan? Janganlah berdebat dengan seseorang manakala kita tahu bahwa sudut pandangnya bertolak belakang dengan kita (hlm. 134-135).

Opini-opini menarik lain karya Toni Tio yang sarat renungan berharga bisa dibaca langsung dalam buku ‘Biarkan Langit Membuka Hatiku’ (Sebuah Renungan dari Makna Kehidupan) terbitan Elex Media Komputindo ini.

Semoga hadirnya buku ini dapat membuat kita lebih merenungi makna kehidupan ini. Harapannya, kita bisa berpikir jernih dan lebih bijaksana dalam menyikapi berbagai kejadian yang muncul di sekitar kita.  

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak