Review Film No Way Up, Premis Menjanjikan di Awal, tapi Berujung Dangkal!

Hernawan | Athar Farha
Review Film No Way Up, Premis Menjanjikan di Awal, tapi Berujung Dangkal!
Foto Film No Way Up (IMDb)

Film No Way Up menyuguhkan aksi penuh tekanan, dimulai dengan kecelakaan pesawat, yang secara dramatis mendarat di kedalaman bawah laut dengan menyisakan beberapa orang hidup di dalamnya. Film ini disutradarai oleh Claudio Fah dan Andy Mayson, dan sudah rilis di bioskop-bioskop Indonesia pada 2 Februari 2024, sebelum penayangan internasionalnya pada 16 Februari 2024. 

Premis film sebenarnya menjanjikan petualangan yang mendebarkan di dunia bawah laut, di mana Ava (diperankan oleh Phyllis Logan), seorang wanita tangguh, bersama suami dan cucunya, berjuang untuk bertahan hidup di dalam pesawat di kedalaman lautan. Saat adegan kecelakaan pesawat dan jatuh ke laut dipertontonkan, penggunaan visual yang mengesankan memberikan awal yang kuat dan menarik perhatianku. Ketegangan yang diciptakan sangat terasa sekali.

Namun, sayangnya, kekuatan awal itu nggak sepenuhnya terealisasi dalam pengembangan plotnya yang terkesan putus-putus. Aku bahkan nggak menemukan visi dan misi yang jelas sepanjang durasi berjalan, selain mencoba bertahan hidup. Meskipun para pemain utama seperti Phyllis Logan, Colm Meaney, dan Will Attenborough terlihat mencoba totalitas, tetapi sayangnya pengembangan karakter terasa dangkal. 

Kekecewaan diriku muncul ketika aku sulit merasa terhubung secara emosional dengan nasib karakter-karakter yang terlibat. Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan dan ancaman dari hiu, kurangnya keterlibatan ikatan emosi, membuat aku sulit untuk benar-benar peduli dengan perjalanan hidup mereka.

Pada dasarnya, aku rasa, masalah utama film ini muncul dari naskahnya yang memang dangkal dan nggak memberikan ruang lebih pada karakter-karakter agar bisa punya latar belakang yang lebih kuat. Intinya, cerita terasa kurang terperinci, dan logika seringkali menjadi korban demi efek dramatis. Hal yang bikin kecewa lagi adalah, menonton trailernya sama dengan menonton versi utuh filmnya. Jadi kalau ada yang nggak mau buang-buang waktu, cukup hanya dengan menonton trailernya, maka inti film sudah bisa kalian dapatkan. 

Aku pun sebenarnya agak terganggu dengan variasi jenis hiu yang terasa sangat berlebihan dan nggak masuk akal. Meskipun serangan hiu dapat membersihkan ketegangan. Sejujurnya, di negara yang duluan menayangkan film ini sebelum rilis internasional, itu bisa memberikan pengalaman eksklusif tersendiri. Hanya saja, karena berbagai kesibukan, jadi aku baru bisa fokus nonton filmnya. Biarpun agak telat, minimal aku memberikan umpan balik yang siapa tahu bermanfaat. 

Sebenernya, sih, "No Way Up" mungkin dapat menghibur penonton yang nggak terlalu memperhatikan logika cerita atau hanya mencari pengalaman ringan. Namun, bagiku yang menuntut lebih, film ini jelas jauh dari kata sempurna. 

Skor dariku: 3/10. "No Way Up" menarik di awal pas kecelakaan pesawat, selebihnya cukup dibawa enjoy saja. Semoga, industri film dapat terus berkembang dan memberikan karya-karya yang memenuhi harapan penonton dengan lebih baik. Pokoknya kamu jangan sampai batal nonton, ya! Eh. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak