Review Film Murder Mubarak, Kisah Whodunit yang Menggigit Dibalut Satirisme

Hernawan | Athar Farha
Review Film Murder Mubarak, Kisah Whodunit yang Menggigit Dibalut Satirisme
Foto Film Murder Mubarak (Netflix)

Film Murder Mubarak menjanjikan campuran yang menarik antara ‘whodunit’ yang menggigit dan satir sosial yang tajam. Sudah tayang di Netflix sejak 15 Maret 2024. Dengan arahan Homi Adjania dan berdasarkan Novel Club You To Death karya Anuja Chauhan.

"Whodunit" merupakan singkatan dari frasa dalam bahasa Inggris, "Who done it?" yang secara harfiah berarti "Siapa yang melakukannya?" Istilah ini digunakan untuk menggambarkan sebuah genre cerita misteri, di mana fokus utamanya adalah pada mencari tahu siapa pelaku kejahatan atau pembunuhan. 

Dalam cerita-cerita whodunit, seringkali ada pembunuhan atau kejahatan yang terjadi di awal cerita, dan sisa cerita dihabiskan untuk mengumpulkan petunjuk dan memecahkan teka-teki untuk mengidentifikasi siapa pelakunya. Ini adalah genre yang sering dihubungkan dengan karya-karya Agatha Christie, dan bahkan penulis misteri era modern seperti Robert Galbraith. 

Kisah Film Murder Mubarak berada di tengah kemewahan The Royal Delhi Club, dunia para elit India yang kaya raya dan berpengaruh. Suatu ketika sebuah tragedi mengerikan terjadi. Seorang tamu yang penuh misteri ditemukan tewas secara misterius di tengah-tengah pesta mewah.

Ini adalah panggung bagi ACP Bhavani Singh, diperankan dengan karismatik oleh Pankaj Tripathi, untuk membongkar misteri di balik pembunuhan ini. Dengan pendekatan yang santai namun tajam, Bhavani Singh membawa penonton dalam petualangan yang dipenuhi misteri. 

Ulasan:

Salah satu aspek yang membuat "Murder Mubarak" begitu menarik adalah penggambaran yang kuat terhadap perbedaan kelas dan prasangka dalam masyarakat elit India. Melalui karakter-karakternya yang beragam, film ini mengungkap lapisan-lapisan kompleks dari kehidupan mereka yang hidup di atas rata-rata. 

Pankaj Tripathi mencuri perhatian dengan penampilannya sebagai detektif yang cerdas dan penuh daya pikat, sementara Karisma Kapoor cukup mencuri perhatian di tengah banyaknya karakter terlibat yang berisik dan kocak.

Namun, nggak semua aspek film ini bersinar secerah yang lain. Hubungan antar karakter yang diperankan oleh Sara Ali Khan dan Vijay Varma terkadang terasa kurang natural. Meskipun demikian, kemampuan akting mereka masih mampu mempertahankan daya tarik cerita secara keseluruhan.

Dari segi visual, "Murder Mubarak" punya design production yang mewah dan cinematografi yang sedap dipandang. Sementara untuk musiknya, terdengar ceria dan whimsical sehingga menambahkan sentuhan komedi yang menyegarkan. Meskipun memiliki durasi yang panjang dan banyak karakter serta plot yang rumit, film ini berhasil menangkap perhatianku sepanjang durasi bergulir.

Sebagai sebuah whodunit, "Murder Mubarak" berhasil dalam menghadirkan ketegangan yang berkelanjutan. Twist yang nggak terduga, yang mana, itu menjaga penonton tetap terjaga dan terlibat dalam pencarian kebenaran. Meskipun demikian, beberapa adegan terasa sedikit berlarut-larut, secara durasinya cukup panjang, jadinya melemahkan ritme cerita. 

Namun, yang jelas, "Murder Mubarak" itu tontonan menghibur. Meskipun nggak sempurna, film ini menawarkan perpaduan yang unik antara misteri yang menegangkan dan satire sosial yang tajam. Skor dariku: 7,5/10. Buat yang kepo, nggak usah nunggu lama buat nonton, ya. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak