"The Invisible Guest" (dikenal juga dengan judul "Contratiempo") adalah film thriller asal Spanyol yang dirilis pada tahun 2016. Disutradarai oleh Oriol Paulo, film ini memiliki durasi 1 jam 46 menit.
Kesuksesan "The Invisible Guest" telah mendorong banyak adaptasi dan remake di berbagai negara. Terutama, film ini mendapatkan perhatian besar dari industri film Hollywood.
Salah satu remake yang cukup terkenal adalah film Amerika Serikat dengan judul alternatif: "The Good Neighbor", yang dirilis pada tahun 2019.
Meskipun menggunakan konsep dasar yang sama, tapi versi Amerika memiliki beberapa perubahan dalam plot dan karakter, untuk menyesuaikan dengan preferensi dan demografi penonton Amerika.
Selain itu, film ini juga telah diadaptasi dalam bentuk serial televisi di beberapa negara, seperti Korea Selatan dan India.
Setiap adaptasi memiliki nuansa dan pendekatan yang berbeda sesuai dengan budaya dan kebiasaan lokal di masing-masing negara.
Bahkan kabar remake versi Indonesia yang telah selesai syuting mencuat sejak Januari 2022, tapi hingga sekarang tampaknya belum ada hilal kapan tayang.
"The Invisible Guest" mengikuti kisah Adrian Doria, seorang pengusaha yang dituduh membunuh kekasihnya, Laura Vidal.
Untuk membersihkan namanya, Adrian meminta bantuan pengacara terkenal, Virginia Goodman. Namun, seiring perkembangan cerita, kebenaran di balik kematian Laura menjadi semakin rumit, menegangkan, dan banyak kejutan.
Review Film The Invisible Guest
Keberhasilan "The Invisible Guest" dalam menarik perhatian industri film internasional menunjukkan bahwa cerita yang kuat dan plot yang rumit memiliki daya tarik universal yang bisa dinikmati oleh penonton di berbagai belahan dunia.
Salah satu kekuatan utama film ini adalah plot twist berlapis-lapis, rumit, dan nggak terduga, membuat penonton terus bertanya-tanya dan terlibat sepenuhnya dalam cerita.
Satu di antara plot twist filmnya, terjadi ketika terungkap bahwa Adrian sebenarnya adalah tokoh utama yang ‘menyamar sebagai saksi mata’. Dia merancang rencana elaboratif untuk melindungi dirinya sendiri dan membenarkan tindakannya.
Dengan menyajikan cerita palsu yang terperinci, Adrian berusaha menutupi jejak kejahatannya. Kebohongan demi kebohongan dirangkai dengan cerdik untuk menyesatkan penyelidikan polisi dan menjaga identitasnya tersembunyi.
Twist ini mengubah perspektif penonton terhadap karakter Adrian, yang awalnya terlihat sebagai korban, menjadi sosok yang licik dan manipulatif. Namun, twist tersebut hanya menjadi awal dari serangkaian pengungkapan yang lebih kompleks.
Melalui lapisan-lapisan plot twist yang rumit ini, "The Invisible Guest" memperlihatkan kepada penonton betapa hal-hal yang tampaknya jelas dan pasti, bisa berubah secara mendadak, dan bagaimana penemuan fakta baru dapat mengubah persepsi kita terhadap kebenaran.
Penampilan yang kuat dari para pemain, terutama Mario Casas dan Barbara Lennie, memberikan kedalaman emosional pada karakter-karakter mereka dan membuat penonton terhubung dengan mereka.
Film ini juga berhasil menjaga misteri dan ketegangan sepanjang cerita dengan arahan yang cerdik dari sutradara Oriol Paulo. Musik yang mengiringi sepanjang scene juga mendukung banget.
Namun, meskipun memiliki tempo yang meningkat seiring berjalannya cerita, karena filmnya lebih fokus pada plot twist daripada kedalaman karakter, jadi beberapa karakter kayak cuma numpang lewat. Entahlah, itu yang kurasakan.
Terlepas dari itu, "The Invisible Guest" adalah sebuah thriller yang memikat dan bikin aku terpaku dan melongo saking kagetnya. Skor dariku: 9/10. Kamu wajib nonton, sih. Siap-siap kepalamu ngebul. Eh.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS