4 Tahap Evolusi Manusia dari Buku 'Asal Usul Manusia'

Hernawan | Alexander Joy
4 Tahap Evolusi Manusia dari Buku 'Asal Usul Manusia'
Ilustrasi buku Asal usul Manusia (Gramedia digital)

Dalam karya yang memikat berjudul "Asal Usul Manusia," Richard Leakey mengajak kita menyelami masa lalu yang misterius. Terbitan Kepustakaan Populer Gramedia pada Mei 2003, edisi yang saya baca adalah cetakan ketiga dari tahun 2019, bagian dari seri Master KPG yang terkenal.

Richard Leakey, putra kedua dari duo paleoantropolog terkemuka, Louis dan Mary Leakey, dilahirkan di Nairobi, Kenya, pada tanggal 19 Desember 1944. Orang tuanya adalah pionir yang mengubah pandangan dunia dengan menegaskan teori evolusi Charles Darwin, yang menempatkan Afrika sebagai pusat asal-usul manusia.

Pada masa itu, banyak antropolog Barat meremehkan Afrika sebagai cikal bakal Homo sapiens, sehingga benua tersebut sering diabaikan dalam penelitian arkeologis yang lebih memfokuskan pada Asia dan Eropa. Namun, persepsi ini runtuh ketika Raymond Dart, pada tahun 1924, mengungkapkan penemuan tengkorak Australopithecus africanus di Taung, Afrika Selatan, yang mengguncang dunia ilmiah.

Penemuan penting lainnya terjadi di akhir 1940-an ketika Robert Broom dan Mary Leakey mengungkap fosil-fosil yang mengkonfirmasi keberadaan dua spesies Australopithecus di Afrika Selatan. Mary Leakey sendiri mencatat sejarah dengan penemuan fosil manusia purba di Olduvai Gorge, Afrika Timur, pada Agustus 1959, sebuah pencapaian monumental setelah tiga dekade penelitian.

Louis Leakey, yang turut serta dalam ekspedisi tersebut, memberikan nama Zinjanthropus boisei, atau "Manusia Afrika Timur," kepada fosil tersebut, menghormati Charles Boise, seorang kolega yang memberikan dukungan besar dalam penelitian mereka. Fosil yang diperkirakan berusia 1,75 juta tahun itu, kemudian diidentifikasi ulang sebagai Australopithecus boisei, menunjukkan kesamaan dengan temuan Raymond Dart di Afrika Selatan.

Richard Leakey, penulis buku "Asal Usul Manusia," mencuri perhatian dunia ketika ia secara tidak terduga menemukan kerangka Australopithecus boisei di tepian Danau Turkana pada 1969. Penemuan ini, yang terjadi sepuluh tahun setelah pencapaian orang tuanya, adalah hasil dari ekspedisi yang didanai oleh National Geographic Society. Kerangka tersebut, yang terbuka ke permukaan pasir karena erosi sungai musiman, menjadi bukti penting dalam studi evolusi manusia.

Pada hari penemuan itu, Richard dan istrinya, Meave Leakey, juga seorang paleoantropolog, merasa terkejut dan gembira. Karier Richard terus berkembang, dan ia menjadi sosok terkenal di bidangnya, sering muncul di media, termasuk sampul majalah Time dan serial televisi BBC. Richard Leakey, yang meninggal pada 2 Januari 2022 di usia 77 tahun, meninggalkan warisan yang besar dalam ilmu paleoantropologi.

Buku ini sendiri mengajak pembaca untuk merenungkan kembali asal-usul nenek moyang kita sebelum munculnya manusia modern. Homo habilis, sebagai spesies Homo pertama, menempati posisi penting dalam silsilah manusia, mendahului Homo erectus dan akhirnya Homo sapiens. 

Dalam 218 halaman, buku ini menyajikan argumen dan genealogi yang mendukung teori evolusi, serta fakta-fakta menarik tentang adaptasi anatomi, penggunaan alat, perkembangan bahasa, dan kognisi hominid. 

Dengan membandingkan temuan antropologi dengan ilmu lain, buku ini menawarkan pandangan yang kredibel dan akademis tentang evolusi manusia, menjadikannya sumber yang berharga bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang asal-usul kita.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak