Cerita Kocak Pejuang Skripsi di Novel 'Skripsick: Derita Mahasiswa Abadi'

Hernawan | Akramunnisa Amir
Cerita Kocak Pejuang Skripsi di Novel 'Skripsick: Derita Mahasiswa Abadi'
Sampul Novel Skripsick (ipusnas)

Perjalanan akhir sebagai seorang mahasiswa memang kerap mengundang hal-hal yang tak terlupakan. Detik-detik tersebut bisa menjadi seperti paradoks waktu. Yakni ketika waktu terasa berjalan begitu singkat tatkala kita mengingat sudah menghabiskan beberapa tahun di kampus. Dan sebaliknya, waktu juga bisa berlalu begitu cepat terlebih ketika sudah berada dalam momen-momen mengerjakan skripsi. Tidak terasa sudah semester 8, tapi kok, belum lulus-lulus. 

Ya, persoalannya ada di skripsi. Sebuah momok menakutkan yang akan dialami semua mahasiswa tingkat akhir. Salah satunya adalah Char, seseorang yang mengklaim dirinya sebagai mahasiswa abadi. 

Dalam novel berjudul 'Skripsick: Derita Mahasiswa Abadi ini,' Chara Perdana membagikan cerita-cerita kocak saat tokoh utama bernama Char (yakni dirinya sendiri) bergulat dengan tugas akhir. 

Menurut penulis, novel ini memang 80 persen berisi kisah nyata yang dibumbui sedikit hiperbola selama ia berada di kampus. Mulai dari ceritanya yang galau berganti-ganti judul skripsi, kesialannya mendapatkan dosen pembimbing yang pelupa dan killer, hingga berurusan dengan birokrasi kampus yang ribet. 

Selama membaca kisah Char dan skripsinya ini, saya beberapa kali menahan tawa dan sesekali ikut bernostalgia saat mengingat pengalaman serupa ketika menyelesaikan tugas akhir.  

Novel ini relate banget sih dengan keadaan para pejuang skripsi yang terkadang bernasib ngenes di luar sana. Harapan ingin lulus cepat tapi harus bertabrakan dengan realita yang kadang tidak seindah bayangan. 

Yang paling miris ketika si Char ini harus ganti judul padahal sudah menyelesaikan beberapa bab. Belum lagi ketika berkali-kali bertemu dengan mood jelek dosen saat bimbingan dan revisi. Dan yang paling tragis, Char mendapatkan dosen penguji yang pernah bermasalah dengannya, yang menyebabkan ia harus makan hati dan siap 'dibantai' saat sidang. 

Nah, siapa nih yang pernah mengalami pengalaman serupa? Asli deh, novel Skripsick ini benar-benar mewakili derita para mahasiswa abadi. Bercita-cita pengin wisuda cepat, tapi apa daya, situasi dan kondisi seolah bersekongkol untuk ikut mematahkan harapan. 

Namun pada akhirnya, tekad yang pantang menyerah membuat Char bisa melewati segala jenis ujian yang harus ia hadapi dalam menyelesaikan skripsinya. 

Secara umum, novel ini sangat menghibur. Humor yang ada dalam ceritanya mirip stand up comedy yang benar-benar mampu mengocok perut untuk ikut tertawa. Kalau pembaca adalah tipikal yang suka buku genre komedi tulisan Raditya Dika, barangkali akan menyukai buku ini juga. 

Meskipun pada beberapa bagian, saya menemui candaan yang rasanya agak garing. Mungkin karena novel ini pertama kali terbit di tahun 2013, jadi beberapa pembahasan terlihat sudah tidak up to date. Apa yang mungkin dianggap viral dan lucu saat sepuluh tahun yang lalu, sekarang kesannya jadi humor yang cringe

Tapi, secara umum, buku ini recommended bagi kamu yang berstatus sebagai mahasiswa tingkat akhir. Selain bisa menghibur hati yang galau karena belum wisuda, novel ini juga akan sangat mewakili perasaanmu yang pusing karena harus memikirkan skripsi.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak