Membahas soal cinta memang tak ada habisnya, karena cinta diciptakan sebegitu melimpah. Demikian pula dengan kisah-kisah soal cinta, tak akan pernah kering, dan selalu mengalir selama cinta masih bersemi dalam hidup kita.
Buku Cerpen Antologi Cinta ini merupakan kumpulan cerita pendek yang digagas oleh para penulis asal Kota Malang dengan mengusung tema cinta. Mereka adalah Anis Hidayatie, Angela Edelweis, Ayu Pramitha Ningtyas, Deddy Husein S, Hestin Ratnawati, Iyutsuko, Lilik Fatimah Azzahra, Linar, M. Rokhim Eka T, dan Swarna Hati.
Beragam bentuk cinta yang mereka tulis. Ada cinta yang diungkapkan secara blak-blakan, ada yang samar-samar, bahkan ada pula yang diungkapkan melalui senandung rinai hujan.
Cinta yang diungkapkan lewat rinai hujan dalam buku cerpen ini, bertajuk Berdansa Bersama Hujan karya Iyutsuko. Sungguh ini adalah cerpen dengan sad ending yang amat menyesakkan seisi dada. Bagaimana tidak, laki-laki yang ia rindukan, yang mendambakan berdansa bersama di tengah hujan, tak kunjung datang kendati pun dihubungi berkali-kali hingga si tokoh perempuan dianggap gila oleh orang sekitar, bahkan nyawanya terenggut sebab badannya menggigil.
Tersebutlah Mahesa dan Nuha sepasang kekasih yang menjalin hubungan asmara di luar jalur halal. Nuha mencintai Mahesa yang sudah beristri dan memiliki seorang anak perempuan lucu. Nuha sebenarnya sadar bahwa tak mungkin ia memiliki Mahesa seutuhnya, karena Mahesa tak ingin mengorbankan kebahagiaannya dengan keluarga kecilnya hanya demi cinta Nuha.
Namun, Mahesa telah membelenggu hati Nuha dengan cintanya. Mahesa ingin berdansa dengan Nuha di tengah hujan yang lebat. Suatu ketika Nuha tak kuasa membendung rindunya kepada Mahesa. Ia menumpangi bus menuju kota Mahesa. Sementara Mahesa sangat sibuk dengan urusan pekerjaan di kantornya.
Saat hampir sampai di kota tempat tinggal Mahesa, Nuha menghubungi Mahesa lewat ponselnya. Mahesa janji segera menjemput Nuha di terminal kotanya, sekaligus menghabiskan sehari dua hari bersama Nuha. Kepada istrinya, Mahesa pamit ada acara pekerjaan ke luar kota.
Tetapi, Mahesa yang ditunggu sejak lama oleh Nuha tak kunjung tiba. Berkali-kali ditelepon, tak dijawab. Kirim pesan lewat WhatsApp tak juga dibalas. Nuha pun berinisiatif untuk bermalam di penginapan di sekitar terminal. Lama menunggu Mahesa yang tak juga datang, Nuha keluar dari penginapan, sebab uang yang dimiliki sudah tak cukup untuk bayar.
Saat itu pikiran Nuha sudah tak tenang. Uang habis. Sosok yang diimpikan juga tak tahu ke mana. Nuha berdiri di tengah keramaian. Menanti Mahesa, hingga hujan lebat mengguyur sekujur badannya. Ia lalu sangat menggigil. Orang-orang di sekitarnya mengira Nuha sudah gila sebab tak mau dinasihati. Nuha berdansa sendirian. Berputar dan terus berputar sampai badannya terasa sangat ringan dan terbang.
Ketika ruh Nuha pulang ke pangkuan-Nya, Mahesa tiba-tiba datang. Ia menyibak kerumunan. Mengangkat jasad Nuha sambil berurai air mata. Di tengah hujan lebat itu, Mahesa mengajak tubuh Nuha yang mulai kaku untuk berdansa. Tapi, semuanya sudah terlambat.
Identitas Buku
Judul: Cerpen Antologi Cinta
Penulis: Anies Hidayatie, dkk
Penerbit: Elex Media Komputindo
Cetakan: I, 2020
Tebal: 142 Halaman
ISBN: 978-623-001-883-1
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE