Fear of Missing Out: Practical Decision-Making in a World of Overwhelming Choice merupakan karya dari Patrick J. McGinnis asal Amerika Serikat. Buku ini disajikan olehnya dengan gaya bahasa yang ringan dan penuh wawasan dan hal baru, ia juga membawa pembaca melalui konsep-konsep yang sedikit kompleks dengan cara yang mudah dipahami.
Saat kita hidup di era modern yang serba cepat dan penuh pilihan ini, kita pasti pernah merasa terjebak dalam kecemasan. Salah satu bentuk kecemasan yang kerap muncul adalah Fear of Missing Out (FOMO), yakni sebuah istilah yang menggambarkan perasaan takut akan ketinggalan.
Terkadang, FOMO membuat kita merasa terjebak dalam siklus membandingkan hidup kita dengan orang lain. Misalnya, ketika kita melihat media sosial dan merasa bahwa orang lain menjalani hidup yang lebih baik, lebih menyenangkan, atau lebih sukses. Sehingga kemudian timbul perasaan cemas di batin kita, perasaan inilah yang disebut sebagai FOMO.
Namun, tidak hanya FOMO, ada juga istilah lain yang disebut oleh McGinnis, walupun tak sepopuler FOMO tetapi ternyata ia jauh lebih merugikan, yaitu Fear of Better Option (FOBO). FOBO merujuk pada kecenderungan untuk menunda keputusan karena merasa ada pilihan yang lebih baik yang mungkin muncul. Jika FOMO membuat kita takut ketinggalan, FOBO justru membuat kita takut membuat keputusan yang salah, yang akhirnya malahan membuat kita tidak mengambil keputusan sama sekali.
"If you're here right now, I'm going to assume that you too are looking to conquer FOMO or FOBO. No matter your profession or stage of life, the antidote to these challenges is the same: you must learn to be decisive." (Bagian pendahuluan, halaman 15).
Kalimat tersebut menekankan bahwa solusi untuk dua kecemasan ini adalah dengan bersikap tegas dalam mengambil keputusan (tidak plin-plan). Salah satu yang paling penting adalah dengan belajar menerima bahwa kita tidak akan pernah bisa memiliki semua hal. Dunia yang penuh pilihan ini akan selalu menawarkan hal baru, tetapi bukan berarti kita harus selalu terlibat dalam setiap kesempatan yang datang.
McGinnis begitu menekankan pentingnya menetapkan prioritas dan fokus pada hal-hal yang benar-benar penting bagi kita, daripada membiarkan diri terombang-ambing oleh berbagai pilihan yang sebenarnya tidak relevan. Buku ini juga menekankan pentingnya mengambil keputusan dengan cara 'tidak mengoleksinya'. Kita sering kali terjebak dalam FOBO karena terus mencari pilihan yang lebih baik. Padahal, terlalu lama menunda keputusan juga bisa menimbulkan kerugian tersendiri.
Melalui buku ini, McGinnis menyelami fenomena FOMO dan FOBO secara mendalam serta menawarkan solusi praktis untuk mengatasinya. Buku ini tidak hanya membantu kita memahami kedua konsep tersebut dan tantangan psikologis yang dihadapi. Tetapi juga menyediakan langkah-langkah konkret yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Secara keseluruhan, saya merasa buku Fear of Missing Out: Practical Decision-Making in a World of Overwhelming Choice ini adalah panduan yang tepat bagi mereka yang sering atau sedang berhadapan dengan two FO's ini.
Bagi siapa pun yang penasaran dengan alur buku ini dan merasa terjebak dengan fenomena yang sama, maka buku ini bisa menjadi salah satu rekomendasi bacaan yang sangat tepat dan bermanfaat!
Jangan ragu karena buku ini juga telah tersedia dalam versi bahasa Indonesia.