My Bossy Boss karya dari Irvan Aqila & Friends hadir sebagai bacaan ringan yang menyegarkan dan penuh humor. Beragam kejadian lucu, mengesalkan, dan bikin keki yang dilakukan para Big Boss di kantor terhadap anak buahnya, cukuplah menjadi hiburan tersendiri.
Buku terbitan dari Puspa Populer di tahun 2014 ini terdiri dari 19 cerita pendek, berisi pengalaman para penulisnya selama berkecimpung di dunia kerja kantoran, dan berinteraksi dengan Big Boss yang seringkali kelakuannya rada bossy.
Seperti pengalaman yang dituliskan Elang Prakasa dalam kisah berjudul Dilema Makan Siang. Penulis mengungkapkan pengalamannya memiliki Bos atau atasan yang pelit banget.
Pernah suatu kali karena kasihan lihat bosnya ini sering banget telat makan, Elang alias penulis kita, berbaik hati mengajak bosnya makan bareng pas jam makan siang.
Ternyata si Bos excited banget. Hal yang bikin Elang berusaha mikir positif. Mungkin bosnya sampai girang begitu karena belum pernah makan di warteg, makanya senang banget diajak makan di sana.
Baru setelah kelar makan dan bayar di kasir Elang jadi paham, kenapa bosnya sampai excited cuma gara-gara diajakin makan siang bareng. Ternyata begitu di depan kasir, si Bos cuma nyebutin apa saja yang sudah dia makan terus ngacir keluar. Tanpa bayar!
Otomatis Elang jadi terpaksa bayarin makanannya si Bos. Padahal niat awalnya cuma karena kasihan tapi malah jadi ketempuan.
Sejak itu Bosnya Elang juga jadi ketagihan. Tiap jam makan siang dia pasti sudah standby di depan pintu ruangan, nungguin Elang buat makan siang bareng. Apes!
Beberapa kisah senada berisi penderitaan para karyawan yang punya Bos ‘ajaib’ dalam buku setebal 236 halaman ini, antara lain: kisah tentang bos yang percaya sekali pada shio dan hampir memecat karyawannya, hanya karena shio si anak buah bakal membahayakan bisnisnya tahun itu. (Shio-ku Ayam. Shio-mu Apa?)
Lalu ada Bos yang tiap ada acara di forum-forum makannya banyak banget. Itu pun masih minta bungkusin makanan ini itu ono sama sekretarisnya. (Berani Malu Itu, Baik)
Kisah yang tidak kalah kocak dari kelakuan para Bos ada di cerita berjudul Ngeyel Berbuah Transit. Maebayashi san, si Bos Jepang yang berkantor di Surabaya ini adalah tukang ngeyel nomor wahid.
Suatu kali dia minta ke sekretarisnya booking-in tiket karena besok mau meeting di head office-nya di Cikarang. Sekretarisnya sudah mengingatkan kalau akses bandara di Cengkareng terendam banjir.
Tapi, dasar ngeyel. Si Bos nggak percaya dan tetap maksa dipesenin tiket. Dan, benar saja. Pesawat tidak bisa landing di Cengkareng dan Bos terpaksa transit di Ujung Pandang!
Belum kelar sampai di situ, Si Bos akhirnya cancel ke Jakarta, milih balik ke Surabaya. Lagi-lagi pesawat tidak bisa landing ke Surabaya dan si Bos ngeyelan itu terpaksa transit di Bali. Wkwkk.
Buku My Bossy Boss sungguh-sungguh sangat menghibur. Jika pun ada kekurangan, itu karena beberapa ceritanya bukan tentang pengalaman menghadapi para Bos yang Bossy. Tapi, kisah para karyawan yang nggak kalah kocak. Jadi, judulnya agak kurang tepat.
Namun selain dari sedikit kekurangannya tersebut, buku My Bossy Boss bisa menjadi pilihan bacaan yang menghibur. Apalagi buku ini juga dilengkapi gambar ilustrasi yang ciamik dan cukup mewakili cerita.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.