LEKSIKON: Gerakan Indonesia Menulis bukan sekadar buku—ini adalah sebuah gerakan, sebuah perayaan dari semangat menulis yang telah dirintis oleh berbagai penulis di Indonesia. Disusun dengan cermat oleh mereka yang memiliki kecintaan mendalam terhadap dunia literasi.
Buku ini hadir sebagai cerminan dari perjalanan panjang dan kisah-kisah inspiratif dari 35 penulis Indonesia yang menjadi bagian dari gerakan ini. Dengan kata sambutan yang membuka jalan dari Kepala Perpustakaan Nasional, Muhammad Syarif Bando, serta Duta Baca Indonesia 2021-2025, Gol A Gong, LEKSIKON menawarkan lebih dari sekadar tulisan—ia mengabadikan semangat literasi lintas generasi.
Kisah Perjalanan Gerakan Indonesia Menulis
Di balik setiap halaman LEKSIKON, terdapat kisah perjalanan para penulis yang berupaya mengukir kata demi kata, tidak hanya untuk diri mereka sendiri, tetapi juga untuk diwariskan kepada generasi mendatang. Seperti yang dikatakan Kang Maman Suherman, seorang penulis, sahabat literasi, dan penasihat Forum TBM, "Gerakan Indonesia Menulis tak hanya untuk dirinya sendiri, ia mengabadikan zaman. Ia diwariskan pada generasi mendatang, menjadi bagian dari tim estafet peradaban manusia." Pesan tersebut menggema dalam karya-karya yang disajikan dalam buku ini, mengajak pembaca untuk ikut serta dalam semangat menulis yang tidak mengenal batas waktu.
Benny Arnas, seorang penulis dan pegiat literasi, juga menekankan pentingnya keterkaitan antara membaca dan menulis dalam gerakan ini. "Menulis adalah sari dari aktivitas membaca, gerakan Indonesia Menulis di buku ini sejatinya digiatkan oleh mereka yang khatam membaca agar teks memang mampu menggerakkan," tulisnya. Harapan Benny adalah agar semangat literasi ini tetap terjaga, mengalir dari generasi ke generasi, mendorong lahirnya lebih banyak tulisan yang mampu menggerakkan jiwa pembacanya.
Sebuah Perjalanan Literasi yang Menyatu
Setiap penulis yang tergabung dalam LEKSIKON membawa kisah dan latar belakangnya masing-masing, menjadikan buku ini semacam mozaik dari dunia literasi Indonesia. Mulai dari penulis yang telah lama berkecimpung dalam dunia literasi hingga mereka yang baru memulai perjalanan menulisnya, buku ini menampilkan keberagaman suara yang merayakan kebebasan berekspresi. Melalui profil dan karya mereka, pembaca bisa merasakan semangat yang sama: keinginan untuk menulis, bukan hanya sebagai hobi, tetapi sebagai sarana untuk menyuarakan pemikiran dan memperjuangkan warisan budaya Indonesia.
Tidak hanya itu, LEKSIKON juga menjadi bukti bahwa menulis adalah sebuah perjalanan yang menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan. Dengan dukungan dari tokoh-tokoh literasi seperti Gol A Gong dan Muhammad Syarif Bando, buku ini seolah memberikan tongkat estafet kepada para pembaca, mengajak mereka untuk turut serta dalam gerakan literasi ini, dan menjadikan menulis sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka.
Inspirasi dari Setiap Halaman
Dalam setiap bab, para penulis berbagi tentang motivasi mereka menulis, tantangan yang mereka hadapi, serta bagaimana tulisan dapat mengubah sudut pandang. Ada cerita tentang bagaimana sebuah ide sederhana bisa berkembang menjadi karya yang menggugah, ada pula kisah tentang dedikasi dan tekad yang tidak pernah padam untuk terus menulis meski dihadapkan pada berbagai rintangan.
Buku ini juga mengajak pembaca untuk meresapi bahwa menulis bukan hanya soal menghasilkan karya yang diakui secara luas, tetapi juga soal proses yang dialami setiap penulis dalam mengekspresikan pemikiran dan perasaannya. Di setiap kata, ada harapan agar tulisan mereka bisa menginspirasi lebih banyak orang, menyentuh hati, dan mengajak lebih banyak individu untuk berani menggoreskan pena di atas kertas.
LEKSIKON sebagai Penanda Zaman
LEKSIKON: Gerakan Indonesia Menulis adalah lebih dari sekadar kumpulan karya—ini adalah bukti bahwa menulis dapat menjadi kekuatan yang menggerakkan peradaban. Buku ini berhasil merekam semangat penulis Indonesia untuk terus berkarya, mengajak pembaca untuk ikut terlibat dalam dunia literasi yang penuh makna. Dalam era di mana teknologi semakin mendominasi, LEKSIKON hadir untuk mengingatkan bahwa menulis tetap memiliki tempat yang istimewa dalam kehidupan manusia.
Dengan membaca LEKSIKON, kita tidak hanya melihat wajah-wajah penulis yang penuh dedikasi, tetapi juga merasakan getaran semangat yang mereka tinggalkan di setiap halaman. Seperti yang dikatakan Kang Maman Suherman, "Mengalir dan menyatulah dalam gerakan Indonesia Menulis." Buku ini bukan hanya sebuah karya, tetapi juga sebuah undangan bagi kita semua untuk menjadi bagian dari perjalanan literasi yang tidak akan pernah berhenti.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.