Review Buku 'Full Throttle'; Mengenal Sisi Gelap Manusia dari Berbagai Hal

Hikmawan Firdaus | Ramadhona Adi Saputra
Review Buku 'Full Throttle'; Mengenal Sisi Gelap Manusia dari Berbagai Hal
Ilustrasi buku "Full Throttle" (Gramedia Digital)

Buat kamu yang suka cerita-cerita pendek penuh ketegangan, buku 'Full Throttle' karya Joe Hill adalah salah satu buku yang tidak boleh dilewatkan. Buku ini berisi tiga belas cerita pendek yang menggabungkan horror, thriller, dan fantasi yang bikin pembaca penasaran dari awal sampai akhir. Joe Hill, yang dikenal sebagai anak dari penulis legendaris Stephen King, sukses menciptakan cerita yang punya vibe seram tapi tetap emosional.

Sinopsis Cerita Buku 'Full Throttle' karya Joe Hill

Dalam buku 'Full Throttle', Joe Hill menghadirkan berbagai cerita yang berbeda-beda, tapi semuanya punya satu benang merah: mengupas sisi gelap manusia dan dunia di sekitar kita. Salah satu cerita unggulannya adalah Throttle, yang ditulis bersama Stephen King. Cerita ini tentang geng motor yang dikejar oleh sopir truk pembunuh di tengah gurun. Aksi, adrenalin, dan horor dijamin bikin deg-degan.

Ada juga In the Tall Grass, kisah tentang dua saudara yang tersesat di ladang rumput tinggi yang tampaknya tak berujung, di mana mereka menghadapi sesuatu yang lebih menyeramkan daripada sekadar tersesat. Cerita ini sudah diadaptasi jadi film Netflix, lho!

Selain itu, ada cerita seperti Dark Carousel yang mengisahkan wahana bianglala berhantu dan By the Silver Water of Lake Champlain, cerita melankolis tentang persahabatan dan dinosaurus yang memukau. Setiap cerita menawarkan pengalaman berbeda, dari seram sampai menyentuh hati.

Ulasan Buku 'Full Throttle' karya Joe Hill

Buku 'Full Throttle' benar-benar menunjukkan keahlian Joe Hill dalam menulis cerita pendek. Narasinya tajam, karakternya terasa hidup, dan atmosfer ceritanya selalu berhasil membawa pembaca ke dunia lain. Campuran tema klasik horor dan elemen fantasi modern bikin buku ini menarik untuk berbagai jenis pembaca.

Salah satu kekuatan Hill adalah kemampuannya menyelipkan emosi di tengah cerita horor. Misalnya, beberapa cerita nggak cuma bikin merinding, tapi juga meninggalkan perasaan haru atau bahkan introspeksi. Tapi, buat kamu yang bukan penggemar gaya deskripsi panjang, beberapa bagian mungkin terasa sedikit lambat.

Full Throttle mendapat banyak pujian dari kritikus dan pembaca. Salah satu ceritanya, In the Tall Grass, sudah dijadikan film Netflix yang meningkatkan popularitas buku ini. Joe Hill sendiri sering mendapat penghargaan di genre horor, meski untuk buku ini, fokusnya lebih pada kekayaan narasi dibandingkan prestasi formal.

Full Throttle adalah kumpulan cerita pendek yang cocok buat kamu yang suka bacaan seram tapi penuh makna. Joe Hill berhasil membuktikan kalau dia bukan cuma “anak Stephen King,” tapi penulis berbakat dengan gayanya sendiri. Dari horor sampai fantasi emosional, buku ini punya semuanya!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak