Ulasan Film '1 Kakak 7 Ponakan', Pelukan Hangat Buat Sandwich Generation

Hayuning Ratri Hapsari | Della Dwi Saputri
Ulasan Film '1 Kakak 7 Ponakan', Pelukan Hangat Buat Sandwich Generation
Poster film 1 Kakak 7 Ponakan (Instagram/1kakak7ponakan)

Gimana rasanya nanggung 7 orang sekaligus dalam satu keluarga? Memang tanggung jawab atau malah jadi beban? 

Seperti itulah kisah Moko yang harus berjuang menjadi ibu dan juga ayah bagi keponakan-keponakannya. Hadir dengan isu sandwich generation, film teranyar karya Yandy Laurens ‘1 Kakak 7 Ponakan’ tak hanya sajikan kisah sedih berurai air mata. 

Tak heran, film ini menjadi salah satu yang paling dinantikan sejak pertama kali pengumumannya. Tanpa berlama-lama simak dulu yuk sinopsisnya ini!

Sinopsis ‘1 Kakak 7 Ponakan’

Moko (Chicco Kurniawan), seorang mahasiswa akhir jurusan arsitektur yang tengah mempersiapkan kelulusannya. Setelah musibah yang menimpa kakaknya, Moko harus mengambil alih tanggung jawab keluarga merawat empat anak dan 1 keponakan sang kakak. 

Kehidupannya yang baru ini membuat Moko harus memilih antara keluarga, impian, dan hubungan percintaannya dengan Maurin (Amanda Rawles). Tantangannya semakin berat, ketika masalah tak hentinya datang pada Moko serta keponakan-keponakannya. 

Ulasan ‘1 Kakak 7 Ponakan’

‘1 Kakak 7 Ponakan’ bukan film sedih!Kalau kalian cari film yang penuh tangis, sakit, dan menye-menye, salah besar. 

Benar memang ‘1 Kakak 7 Ponakan’ bikin banjir air mata, rasanya gimana ya menggambarkannya, rasa yang disampaikan itu rasa haru, getir, miris dan realistis saja. Makanya, kenapa tak ada adegan nangis-nangis yang juga dramatis di film ini. 

‘1 Kakak 7 Ponakan’ adalah film keluarga yang menghangatkan hati, seluruh anggota keluarga punya porsinya masing-masing dalam cerita. Meskipun tokoh utamanya Moko, kita bisa lihat bagaimana karakter lain, para keponakan ini juga struggle dengan masalah mereka. 

Selama menonton ‘1 Kakak 7 Ponakan’, banyak emosi yang saya rasakan. Bukan cuma iba pada Moko, tapi juga haru, tawa, hangat dari perjalanan hidupnya. Kadang rasanya juga aneh, ketika scene yang harusnya senang, saya malah banjir air mata karena haru. 

Satu lagi yang perlu saya garis bawahi, Yandy Laurens memang awai sekali menulis cerita. Begitupun ‘1 Kakak 7 Ponakan’ terasa sangat realistis dengan kehidupan sebuah keluarga, dialognya natural, kesehariannya, set, dan banyak hal. 

Karakter Ano yang diperankan oleh Ahmad Nadhif berhasil memberikan hiburan dan mencairkan suasana. Lucu sekali, kita bisa menangis sambil tertawa.

Para aktor juga memainkan peran dengan cukup baik. Tak hanya Chicco Kurniawan dan Amanda Rawles, bahkan seluruh keponakan, mulai dari Fatih Unru, Freya JKT48, Ahmad Alif, Kawai Labiba, hingga karakter Ringgo Agus yang juga membekas di penonton.

Big applause untuk Chicco Kurniawan sebagai Moko. Salah satu scene favorit saya adalah scene Moko bersama dengan Ais, emosinya luar biasa. Kawai Labiba bersama dengan Chicco Kurniawan berhasil membawakan momen itu dengan sangat baik.

Sebenarnya, semua momen Moko dengan keponakannya, dengan Maurin itu tidak ada yang gagal. Sangat-sangat menyentuh hati. 

Rasa kekeluargaan yang ingin disampaikan berhasil masuk ke dalam bagian terdalam hati saya. Bahkan setelah sampai credit scene pun, rasanya masih mencerna semua kejadian yang telah saya tonton. 

Oiya, kalian mungkin akan dibuat bingung perihal jumlah keponakan Moko yang gak sesuai sama judulnya. Silsilah keluarga Moko memang gak dijelaskan dengan gamblang, kalian harus fokus saat menonton filmnya. 

Secara keseluruhan, ‘1 Kakak 7 Ponakan’ akan jadi salah satu film favorit saya. Meskipun masih awal tahun, rasanya juga gak terlalu dini kalau ‘1 Kakak 7 Ponakan’ akan jadi salah satu nominasi film terbaik 2025.

Rating Pribadi: 9.5/10

Jadi gak usah usah ragu lagi, saran saya cepat pergi ke bioskop dan siapkan tisu. Setelah nonton kalian juga pasti ingin peluk Moko dan keponakannya satu-satu!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak