Ulasan Novel One Thousand Cranes: Berdamai dan Menemukan Jalan Pulang

Hernawan | Shufya Nida
Ulasan Novel One Thousand Cranes: Berdamai dan Menemukan Jalan Pulang
Cover Novel One Thousand Cranes Karya Maru (Bhuana Ilmu Populer)

One Thousand Cranes merupakan novel karya Maru yang terbit pada tahun 2023. Novel ini terdiri dari 199 halaman yang diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer. One Thousand Cranes mengusung Jepang sebagai latar cerita dan menyajikan kisah yang unik dan tidak cringe.

Menceritakan tentang Sato Kimiko yang kehilangan pujaan hati bernama Matsuda Kentaro dan menyalahkan dirinya karena merasa menjadi penyebab atas kematian Kentaro. Lalu, datanglah laki-laki yang seakan membantunya. Padahal mereka sama-sama butuh bantuan akan penyembuhan hati dan ingin kedamaian.

Keduanya merasa nyaman menceritakan apa yang menjadi penyebab sakit hati mereka. Kimiko yang kehilangan pujaan hati dan Zen yang merasa diasingkan oleh Ibunya yang meninggalkan dirinya. Hubungan mereka semakin dalam karena sama-sama merasakan kekosongan. Sayangnya, saat Zen mulai membuka hatinya untuk Kimiko, perempuan itu masih terbelenggu oleh kenangan bersama Kentaro.

Hidup Kimiko seakan berhenti setelah kematian Kentaro. Dia hampir merelakan universitas impiannya bersama Kentaro setelah kematian Kentaro yang membuat Zen marah ketika tak sengaja mendengarnya. Di musim yang dingin itu, keduanya saling menusuk lewat ucapan yang menohok. Perdebatan panas itu terjadi begitu saja dan membuat hubungan mereka renggang.

Saat perpisahan sekolah, Kimiko mengucapkan sayonara pada Zen yang akan pergi ke San Francisco untuk melanjutkan pendidikannya dengan Kimiko yang tidak ingin berpisah namun enggan menyuruhnya tetap tinggal.

Secara keseluruhan, novel ini merupakan salah satu novel terbaik yang pernah saya baca. Penulisan, tata bahasa, dan penggambaran jalan cerita yang tertata rapi membuat novel ini berhasil menghidupkan cerita. Selain itu, alur yang disajikan merupakan alur maju-mundur dengan diberikan keterangan di atas kapan waktu dari kejadian tersebut. Jadi, pembaca tidak dibuat bingung bagaimana penulis menceritakan keadaan masa lalu dan masa depan.

Walaupun begitu, ada kekurangan dalam novel ini. Penulis kurang menceritakan bagaimana Kimiko dan Zen membutuhkan satu sama lain dan terlalu menceritakan masa lalu Kimiko bersama Kentaro. Penulis juga kurang menceritakan bagaimana masa depan Kimiko dan Zen. 

Dalam akhir cerita, penulis berhasil membuat pembaca tersenyum bahagia atas penyelesaian permasalahan keduanya dan menemukan jalan pulang yang mengharukan. Jangan lupa, banyak pelajaran hidup yang dapat diambil mengenai takut akan masa depan, kehilangan seseorang, dan bagaimana menyimpan kenangan indah bersama seseorang.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak