Setelah sukses bikin penonton terpukau dengan Sayap-Sayap Patah (2022), Denny Siregar Production kembali dengan sekuel yang nggak kalah bikin deg-degan, Sayap-Sayap Patah 2: Olivia.
Film ini resmi rilis pada 8 Mei 2025, dan langsung mencuri perhatian dengan pendekatan cerita yang lebih personal, tapi tetap mempertahankan intensitas aksi khas film pertama.
Disutradarai oleh Ferry Pei Irawan, film berdurasi 1 jam 54 menit ini bukan cuma sekadar sekuel, tapi lebih ke standalone sequel yang punya vibe sendiri. Yuk, kita bedah apa yang bikin film ini layak banget masuk watchlist kamu!
Sayap-Sayap Patah 2: Olivia mengambil sudut pandang yang berbeda dari film pertamanya. Kalau dulu kita disuguhi kisah cinta Aji (Nicholas Saputra) dan Nani (Ariel Tatum), kali ini berfokus pada hubungan ayah dan anak antara Pandu (Arya Saloka) dan putrinya, Olivia (Myesha Lin).
Pandu adalah anggota Densus 88 yang harus menyeimbangkan tugas beratnya sebagai penegak hukum dengan peran sebagai ayah tunggal setelah istrinya meninggal. Olivia, yang masih kecil dan berduka, jelas butuh kehadiran ayahnya, tapi tugas Pandu bikin waktu mereka bareng jadi super terbatas.
Ceritanya makin pelik ketika sebuah bom meledak di sebuah kafe, bertepatan dengan bebasnya Leong (Iwa K), penjahat dari film pertama yang kini punya dendam baru.
Pandu diperintahkan oleh atasannya, Sadikin (Nugie), untuk menyelidiki Leong, tapi ini justru bikin dia makin jauh dari Olivia. Di tengah kekosongan itu, muncul Suri (Dara Sarasvati), guru Olivia yang berusaha mengisi kekosongan emosional anak itu.
Hubungan mereka bertiga bikin cerita jadi lebih hangat, tapi juga rumit, apalagi ketika identitas Pandu sebagai anggota Densus 88 terbongkar dalam sebuah operasi, bikin dia dan Olivia jadi target balas dendam.
Film ini terinspirasi dari tragedi bom Samarinda 2016, tapi dikemas dengan cara yang nggak cuma menegangkan, tapi juga bikin semua penonton banjir air mata saat aku berada di bioskop. Banyak yang bilang film ini “mengandung bawang” karena momen emosionalnya, terutama di adegan rumah sakit, benar-benar ngena banget, deh.
Ulasan Film Sayap-Sayap Patah 2: Olivia

Arya Saloka sebagai Pandu benar-benar mencuri perhatian. Dia berhasil menunjukkan sisi rapuh sekaligus tangguh dari seorang ayah yang berjuang untuk anaknya.
Transformasinya juga total, lho—dari rambut setengah panjang yang agak ikal sampai turun berat badan 5 kilo demi peran ini. Adegan di rumah sakit yang dia sebut sebagai salah satu yang terberat emosionalnya benar-benar bikin aku ikut nyesek sih.
Myesha Lin sebagai Olivia juga nggak kalah apik. Dengan kepolosan dan akting yang natural, dia bikin karakter Olivia jadi relatable dan bikin kita pengin peluk dia.
Dara Sarasvati sebagai Suri membawa kehangatan yang pas, meski karakternya agak terasa sebagai “penutup lubang” dalam cerita.
Pemain pendukung seperti Bio One, yang disebut “diam-diam mematikan” juga bikin cerita makin hidup dengan aktingnya yang intens. Iwa K dan Nugie sebagai Leong dan Sadikin juga sukses bikin aku merinding dengan aura antagonis mereka.
Ferry Pei Irawan patut diacungi jempol karena berhasil menyeimbangkan elemen aksi dan drama keluarga. Adegan penyergapan dan pengejaran dikemas dengan intensitas tinggi, tapi momen intim antara Pandu, Olivia, dan Suri juga diberi ruang untuk bernapas.
Sinematografinya berhasil menangkap kesunyian dan kesedihan Pandu, sekaligus ketegangan misi Densus 88. Third act-nya, menurutku juga disebut sebagai peledak sih, dan yang aku lihat suasananya benar-benar bikin penonton sampai duduk di ujung kursi, guys!
Kelebihan film ini jelas ada pada emosi yang kuat dan akting para pemainnya. Chemistry antara Pandu dan Olivia bikin kita peduli sama perjuangan mereka.
Elemen aksinya juga nggak kalah seru, dengan twist yang bikin endingnya terasa berani dan nggak mudah ditebak. Tema terorisme yang kompleks juga coba dieksplor, meski tak terlalu dalam ya, tapi cukup buat bikin aku mikir selama penayangan film berlangsung.
Tapi, ada beberapa kekurangan. Kurasa cerita Suri agak kurang dieksplor, bikin karakternya terasa cuma “pelengkap”. Selain itu, meski film ini standalone, koneksi dengan film pertama agak terasa dipaksakan, terutama lewat karakter Leong dan Sadikin. Untuk yang belum nonton film pertama, mungkin bakal bingung dengan konteks beberapa karakter.
Sayap-Sayap Patah 2: Olivia adalah perpaduan manis antara drama keluarga yang mengharukan dan thriller aksi yang bikin jantungan. Film ini berhasil bikin semua penonton yang ada di bioskop kemarin malam menangis sesenggukan, tegang, dan tersentuh dalam waktu bersamaan.
Dengan akting memukau dari Arya Saloka dan Myesha Lin, plus arahan Ferry Pei Irawan yang solid, film ini layak banget buat kamu yang suka cerita emosional dengan bumbu aksi. Apalagi kalau kamu suka film yang “mengandung bawang”, siap-siap bawa tisu!
Untuk yang penasaran, film ini tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 8 Mei 2025. Jangan lupa cek jadwal di bioskop favoritmu dan siapkan mental untuk ikut nyesek bareng Pandu dan Olivia. Ya udah, buruan nonton gih, Sobat Yoursay—ini film yang bakal bikin kamu ngomong, “Wah, worth it banget!”
Untuk rating aku beri: 8/10. Sangat aku rekomendasikan untuk pencinta drama keluarga, thriller aksi, atau siapa aja yang pengin nangis sambil deg-degan.
FYI, Kalau kamu mau lihat trailer-nya, cek di website resmi bioskop atau akun Instagram @sayapsayappatahfilm ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS