Ulasan Buku Educated: Kisah Gadis Desa yang Berusaha Mengejar Mimpinya

Ayu Nabila | aisyah khurin
Ulasan Buku Educated: Kisah Gadis Desa yang Berusaha Mengejar Mimpinya
Buku Educated (goodreads.com)

"Educated" adalah memoar luar biasa karya Tara Westover yang diterbitkan pada tahun 2018 dan langsung mendapat tempat sebagai salah satu karya nonfiksi paling mengesankan dalam dekade terakhir.

Buku ini mengisahkan perjalanan hidup Tara dari masa kecilnya yang penuh keterbatasan dan isolasi, hingga akhirnya berhasil meraih gelar PhD dari Cambridge University.

Lebih dari sekadar kisah pencapaian akademik, "Educated" adalah narasi mendalam tentang identitas, kebebasan berpikir, konflik keluarga, dan pencarian kebenaran.

Tara Westover lahir dan dibesarkan di daerah pedesaan Idaho, Amerika Serikat, dalam sebuah keluarga Mormon fundamentalis yang menolak sistem pendidikan dan perawatan medis formal.

Ayahnya adalah sosok dominan dan paranoid yang meyakini bahwa dunia akan segera runtuh, dan karena itu ia menolak segala bentuk keterlibatan dengan negara, termasuk pendidikan dan kesehatan publik. Ibunya adalah dukun herbal dan bidan yang merawat keluarga tanpa bantuan medis profesional.

Tara dan saudara-saudaranya tidak pernah didaftarkan di sekolah. Mereka tidak memiliki akta kelahiran resmi, tidak divaksinasi, dan tidak pernah mengunjungi dokter meskipun mengalami kecelakaan parah.

Pendidikan yang mereka terima hanya berasal dari pengajaran di rumah yang sebagian besar tidak terstruktur dan penuh dengan dogma ekstrem.

Dalam situasi ini, Tara tumbuh tanpa pengetahuan dasar tentang sejarah, sains, atau bahkan struktur sosial masyarakat di luar lingkaran keluarganya.

Namun, seiring berjalannya waktu, Tara mulai mempertanyakan realitas yang ada di sekelilingnya. Ia terdorong oleh rasa ingin tahu yang besar dan kerinduan akan dunia yang lebih luas.

Secara otodidak, ia belajar untuk mengikuti tes ACT dan berhasil diterima di Brigham Young University pada usia 17 tahun tanpa pernah menginjak bangku sekolah sebelumnya.

Masuk ke dunia akademik merupakan pengalaman yang mengguncang bagi Tara. Ia baru pertama kali mendengar istilah seperti Holocaust dan hak-hak sipil, dan awalnya sering merasa terasing di lingkungan yang sangat berbeda dari kehidupan sebelumnya. Meski begitu, ia menunjukkan ketekunan yang luar biasa dan lambat laun berhasil mengejar ketertinggalannya.

Perjalanan akademisnya membawanya hingga ke Harvard dan Cambridge, namun perjuangannya tidak berhenti di sana. Konflik batin dan tekanan dari keluarga terus menghantuinya. Tara mengalami krisis identitas antara kesetiaan terhadap keluarga dan keyakinannya akan nilai-nilai baru yang ia pelajari.

Ia dihadapkan pada dilema berat, apakah ia akan terus mempertahankan hubungan dengan keluarganya yang menyangkal realitas dan menyakitinya, atau memilih jalannya sendiri menuju kebebasan dan kebenaran.

Buku ini memperlihatkan bagaimana pendidikan bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga alat untuk membebaskan diri dari kebodohan, penindasan, dan trauma. Bagi Tara, belajar berarti menciptakan versi dirinya sendiri yang utuh, merdeka, dan sadar akan hak dan pilihannya.

Memoar ini juga menggambarkan dinamika kekerasan dalam keluarga, baik fisik maupun emosional. Tara mengalami pelecehan dari salah satu saudaranya, dan keluarga besarnya justru menolak untuk mengakui kejadian tersebut. Penyangkalan ini menambah kompleksitas hubungan antara cinta dan luka dalam keluarga.

Tara dihadapkan pada kenyataan bahwa nilai-nilai yang ia warisi bertentangan dengan kebenaran objektif yang ia temukan melalui pendidikan. Ia menggambarkan perjuangan berat dalam melepaskan keyakinan lama dan membentuk perspektif yang lebih luas dan rasional.

Tara Westover adalah contoh nyata dari ketahanan manusia. Meskipun tumbuh dalam keterbatasan ekstrem, ia mampu bangkit dan membentuk masa depannya sendiri dengan kekuatan kemauan dan keberanian untuk berbeda.

Gaya penulisan Tara sangat reflektif, jujur, dan puitis. Ia mampu mengungkapkan pengalaman traumatis tanpa dramatisasi berlebihan.

Narasinya tajam dan menyentuh, namun tetap penuh nuansa dan empati. Tara tidak menyalahkan keluarganya secara langsung, melainkan menyampaikan pengalaman pribadinya dengan kepekaan emosional yang tinggi.

Salah satu kekuatan buku ini adalah keberaniannya untuk tidak memberikan “jawaban pasti”. Tara membiarkan pembaca memahami sendiri kompleksitas situasi yang ia alami.

Hal itu menjadikan "Educated" bukan hanya sebuah kisah, tetapi juga ruang refleksi bagi siapa pun yang pernah merasa terjebak dalam lingkaran nilai yang membatasi pertumbuhan diri.

"Educated" adalah buku yang menginspirasi sekaligus menggugah. Ia menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya hak, melainkan kebutuhan dasar untuk memahami siapa diri kita dan tempat kita di dunia.

Memoar ini menawarkan pandangan mendalam tentang konflik antara keluarga, keyakinan, dan pencarian jati diri. Tara Westover telah menulis sebuah kisah penting tentang keberanian untuk meretas batasan, baik yang ditetapkan oleh orang lain, maupun oleh diri sendiri.

Identitas Buku

Judul: Educated

Penulis: Tara Westover

Penerbit: Random House

Tanggal Terbit: 20 Februari 2018

Tebal: 352 Halaman

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak