Ulasan Novel Kenangan Manis Takkan Pernah Habis: Mengenang Hewan Kesayangan

Ayu Nabila | Shufya Nida
Ulasan Novel Kenangan Manis Takkan Pernah Habis: Mengenang Hewan Kesayangan
Cover Novel Kenangan Manis Takkan Pernah Habis Karya Marga T. (goodreads.com)

Kenangan Manis Takkan Pernah Habis adalah novel karya terakhir Marga T. untuk mengenang hewan-hewan kesayangannya, yaitu Chiqote, Pus, Bobby, Bambi, Carlo, Miko, Mimi, Lala, dan Ringo. Novel yang memiliki 144 halaman ini berhasil diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2024. Selain mengenang hewan-hewan kesayangannya, royalti dari novel ini disumbangkan untuk Pejaten Shelter, tempat penampungan anjing terlantar yang didirikan oleh Dr. Susana Somali.

Apabila memiliki hewan kesayangan, mengenang mereka merupakan cara yang tepat untuk merasa dekat walaupun mereka sudah tidak menemani mereka. Hal ini biasanya dilakukan karena ikatan emosionalnya kuat, membantu proses penyembuhan, dan mengabadikan momen berharga.

Menceritakan tentang perempuan bernama Isola yang dikenal sebagai ratu anjing. Dia adalah ibu asuh dari anak-anak anjing yang diasuhnya. Ketika hendak pulang, dia bertemu dengan laki-laki yang sedang menghitung hasil uangnya bersama dengan anjing yang Isola tahu itu bukan milik laki-laki itu.

Setelah melempar cukup pertanyaan, laki-laki tersebut ternyata mau menjual anjing tersebut. Menjualnya seharga satu juta, Isola merasa itu terlalu mahal. Dia menawar walaupun laki-laki itu susah untuk menurunkan harga. Akhirnya, dia setuju memberikan anjing itu dan menerima uang 600 ribu.

Membawanya ke rumah, adiknya sangat senang. Berbeda dengan kakaknya yang memperingatinya bahwa Ayah akan marah jika anjing itu masuk rumah. Ilona, sang kakak menemukan bahwa anjing yang Isola bawa pulang sedang hamil. Mereka menaminya Poli. Seorang induk modern yang berhasil melahirkan satu betina dan tiga jantan.

Ayah langsung mengeluarkan perintah. Anjing tersebut harus keluar dari rumah sebelum berumur dua bulan. Isola langsung terpogoh-pogoh mencari Ibu asuh baru untuk anak anjingnya. Silia, teman Isola akhirnya mau menjadi Ibu asuh dari salah satu anak anjingnya.

Ayah Silia memberi nama Chiqote pada anak anjing barunya. Chiqote mempunyai bulu hitam di kepala, punggung, bagian samping perut, paha serta ekor. Silia tidak terlalu suka dengan anjing. Tapi, adiknya yang bernama Wiwi menyukainya. Ia kira, dia tidak akan keluar uang untuk merawat Chiqote karena merasa bahwa Ibu asuhnya adalah Wiwi. Memang pada dasarnya tidak mau rugi, Wiwi selalu memberikan alasan untuk tidak mengeluarkan uang. Jadilah Silia yang terus mengeluarkan uang sampai tak bersisa.

Bagaima keseruan Chiqote hidup bersama dengan keluarga Silia? Apakah anjing itu bahagia dan menjadi penurut? Atau malah tidak bahagia dan menjadi anjing nakal?

Agar mengetahui jawaban dari pertanyaan di atas, kamu dapat membacanya di novel Kenangan Manis Takkan Pernah Habis karya Marga T.

Novel ini membuat kita mengingat nasib hewan-hewan terlantar yang kehilangan perlindungan dasar, seperti makanan, tempat tinggal, dan kasih sayang. Nasib hewan tersebut membuat kita sadar pentingnya adopsi, steril, dan memberi makan hewan liar. Marga T. seakan mengajak pembacanya untuk lebih memedulikan hewan-hewan liar di sekitar lingkungan.

Masuk ke dalam golongan novel ringan, novel ini juga mengandung makna yang mendalam. Terlebih, ini adalah karya terakhir Marga T. dan membicarakan kenangan masa lalu bersama hewa kesayangannya. Di sini tidak hanya menceritakan Chiqote saja, ada juga penceritaan bagaimana Bola dan Baron meninggal dunia dan adopsi yang semakin bertambah. Tak lupa bagaima keluarga Silia menolak Chiqote menjadi penjaga gudang dan memilih Chiqote daripada anjing yang memiliki stambum.

Tidak ada konflik yang serius pada novel ini. Yang ada, hanya alur yang berjalan sebagaimana mestinya. Dapat disimpulkan, novel ini murni untuk mengenang anjing-anjing kesayangan Marga T. yang telah menemaninya.

Mengenai Marga T., beliau adalah pengarang Indonesia yang terkenal akan karya-karyanya yang luar biasa. Pada tahun 2023, Marga T. telah meninggal dunia. Saya turut berduka cita sedalam-dalamnya atas kepergian beliau. Terima kasih atas kata-kata indah yang pernah dititipkan di dunia. Selamat jalan, semoga di sana engkau bertemu kembali dengan hewan kesayanganmu yang telah lebih dulu menunggumu dan kalian kembali berbahagia tanpa rasa sakit atau perpisahan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak