Dengan segala rutinitas dan kesibukan, kita akan sulit terhindar dari perasaan stres. Apalagi kalau menghadapi situasi yang kacau, tuntunan pekerjaan yang banyak, dan kondisi tubuh yang kurang fit. Lewat buku Hello Stress!, kita akan dijelaskan mengenai apa sih stres itu dan bagaimana cara mengatasinya, tanpa membuat kita makin tertekan.
Buku ini berisi 70 halaman dan terbagi menjadi empat bagian utama. Masing-masing bagian akan menjelaskan kondisi stres dan respons tubuh dalam menghadapinya. Akan ada sejumlah trivia unik dan tips menarik yang bisa diterapkan sebagai upaya untuk mengelola stres dengan lebih bijak.
Bagian pertama, akan ada penjelasan singkat tentang stres, gejala, dampak, dan penyebabnya. Stres sendiri ternyata merupakan reaksi tubuh dan emosi yang muncul sebagai respons dari suatu kejadian yang disebut sebagai stressor. Sementara itu, ada dua jenis stres, yaitu eustess yang terjadi karena stressor diterima baik oleh tubuh, lalu menjadi pendorong agar tubuh lebih produktif dan distress yang terjadi karena tubuh kita merespons stressor dengan cara negatif.
Di bab ini pula, pembaca akan dikenalkan dengan dampak stres. Mulai dari gangguan kecemasan, depresi, hingga gangguan kesehatan. Penulis juga menegaskan bahwa dampak negatif itu harus diantisipasi dan ditangani dengan tepat. Maka di bab berikutnya, kita akan diajak menguliti tips-tips yang bisa diterapkan untuk mengurangi stres, mulai dari kondisi tubuh, mengontrol perilaku, hingga pembentuk mindset positif.
Bagian kedua sampai keempat buku ini berisi tentang penyembuhan diri yang berkaitan dengan kebutuhan fisik, perilaku, dan pikiran. Pembaca akan diberikan penjelasan singkat tentang upaya mengontrol fisik, emosi, dan kebiasaan agar tubuh bisa lebih merespons stres dengan positif. Menariknya, penulis tidak memberi saran yang berbelit, bahkan cenderung sangat simpel dan mudah diikuti.
Bab dua berisi penjelasan tentang penyembuhan diri yang berhubungan dengan kondisi tubuh. Saat stres, tubuh akan mengeluarkan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Oleh karena itu, kegiatan sederhana sangat berpengaruh untuk merileksasikan tubuh. Beberapa kegiatan yang disarankan penulis adalah membaca buku, me time, menonton film atau acara favorit, melakukan hobi, hingga berlibur.
Bab ini juga menuturkan pentingnya asupan makanan yang sesuai dengan kondisi tubuh. Saat stres, makanan yang paling cocok adalah yang mengandung protein, magnesium, vitamin C, dan vitamin B. Di samping itu, ada juga reminder untuk menghindari beberapa makanan yang mengandung gula, lemak berlebih, dan alkohol.
Bab tiga masih berhubungan dengan upaya penyembuhan diri berdasarkan perilaku. Beberapa kegiatan yang disarankan agar kita bisa mengelola stres dengan baik adalah bersosialisasi dan berinteraksi dengan orang lain. Namun, ada juga opsi untuk mengatasi stres lewat aktivitas bermain dengan hewan peliharaan.
Masih berkaitan dengan perilaku, penulis tidak lupa untuk mengingatkan pembaca dengan sejumlah kebiasaan yang bisa memicu stres. Beberapa di antaranya adalah kebiasaan terburu-buru, perfeksionis, dan terlalu banyak bekerja sampai tidak punya waktu untuk istirahat. Bab ini ditutup dengan saran penulis agar pembaca mulai menulis jurnal atau memo sebagai media refleksi diri di kemudian hari.
Pada bab empat, upaya penyembuhan diri berhubungan dengan pikiran. Di bagian ini, penulis lebih mendorong pembaca untuk menghindari pikiran negatif. Misalnya mengatasi segala overthinking dengan distorsi pikiran dan coping statement untuk berpikir lebih positif dan meyakinkan diri sendiri bahwa setiap usaha telah dilakukan dengan maksimal.
Satu poin unggulan yang patut diapresiasi adalah, meskipun buku ini memberikan sejumlah tips berguna, penulis juga memberi saran untuk pembaca agar tetap berkonsultasi ke ahli jika stres belum bisa ditangani sendiri. Di akhir buku, ada beberapa website yang bisa pembaca kunjungi saat ingin berkonsultasi online. Selain itu, ada juga alamat dan nomor rumah sakit di setiap daerah yang menyediakan layanan konsultasi dan bisa dikunjungi kapan saja.
Meskipun buku ini mengangkat tema kesehatan mental, isinya dibungkus dengan visual yang menggemaskan. Buku ini penuh dengan ilustrasi bergaya soft yang diberi sentuhan warna earth tone kalem. Menggunakan gaya cerita yang interaktif, pembaca bisa mengisi sejumlah pertanyaan yang disediakan penulis untuk mengidentifikasi kondisi tubuh.
Isinya makin menarik karena ada selipan fun fact yang didukung kutipan dari sejumlah artis dan pesohor dunia tentang stres yang mereka hadapi. Meskipun ada beberapa istilah medis, penulis juga bisa menjelaskannya dengan bahasa sederhana sehingga mudah dipahami. Overall, buku ini layak dibaca agar kita bisa memahami kondisi tubuh dan kesehatan mental kita lebih baik lagi.
Identitas buku
Judul: Hello Stress
Penulis: Meilani Haryono
Penerbit: Elex Media Komputindo
Tahun terbit: 2017
Tebal buku: 70 halaman