Montase merupakan novel karya Windry Ramadhina yang diterbitkan oleh Gagas Media pada tahun 2012. Novel 368 halaman ini memiliki genres romance, young adult, fiction, Indonesian literature, novels, drama, family, chick lit, love, dan friendship.
Pernah merasakan masa depanmu diatur sedemikian rupa oleh Ayahmu tanpa persetujuanmu? Bagaimana kamu menanggapinya? Mengikuti arus yang dibuat Ayahmu? Atau justru kamu berhasil membuat keputusan sendiri demi cita-citamu?
Novel ini menceritakan tentang Rayyi yang mengambil peminatan produksi yang disediakan oleh Fakultas Film dan Televisi IKJ. Peminatan produksi bukanlah pilihan Rayyi, itu adalah pilihan Ayahnya. Sebagai seorang produser terkenal, Sang Ayah ingin Rayyi meneruskan rumah produksi miliknya.
Tanpa sepengatahuan Ayahnya, Rayyi mengambil salah satu mata kuliah peminatan dokumenter. Ternyata, mata kuliah tersebut diajar oleh seseorang yang terkenal dengan dokumenternya, yaitu Samuel Hardi. Ketiga teman Rayyi juga mengikuti mata kuliah tersebut sebagai penyusup. Tidak peduli disebut penyusup, mengikuti kelas Samuel Hardi lebih penting untuk hidup.
Samuel Hardi tidak mempermasalahkan adanya penyusup di kelasnya. Lebih tepatnya, dia tidak peduli dan tidak akan memberi kredit kepada para penyusup, juga tidak bertanggung jawab atas nilai kelas yang tidak mereka ikuti demi kelasnya.
Keempatnya, termasuk Rayyi sangat senang begitu Samuel Hardi tidak mempermasalahkan kedatangan penyusup. Di tengah Samuel Hardi menjelaskan, seorang perempuan datang terlambat. Rayyi tahu itu siapa. Mahasiswa asing yang mengambil kursi kemenangannya dalam lomba dokumenter.
Namanya Haru Enomoto. Mahasiswa asing dari Jepang yang mengambil peminatan dokumenter. Rayyi merasa kesal mendapati perempuan itu duduk di sampingnya. Bawaannya terlalu banyak, menimbulkan gerak-gerik mengganggu. Rayyi semakin tidak suka. Dokumenter untuk lomba yang dia buat sebagus mungkin, kalah dengan dokumenter milik Haru yang hanya menampilkan bunga sakura. Itu tidak adil menurutnya.
Dan ketika Samuel Hardi memberikan tugas membuat dokumenter, Rayyi bingung siapa yang akan menjadi objek untuk filmnya. Andre yang sedang bolos kuliah menyuruh Rayyi untuk menjadikan Haru sebagai objeknya. Rayyi awalnya berpikir bahwa ide tersebut tidak boleh dilakukan. Namun, karena sudah buntu, dia akhirnya mengejar Haru dan menanyakan apakah perempuan itu bersedia untuk menjadi objek film yang Rayyi buat.
Haru Enomoto tersenyum lebar. Dia menyetujui permintaan Rayyi dengan sangat senang. Begitulah kira-kira kedekatan mereka terbentuk. Dan entah mengapa, setelah kejadian Haru membantu Rayyi untuk tugasnya, Haru abadi menjadi objek filmnya.
Lalu, bagaimana kelanjutan hubungan mereka? Apakah mereka akan bersama meraih mimpi menjadi nyata? Bagaimana reaksi Ayah Rayyi jika mengetahui putranya mengambil mata kuliah peminatan dokumenter? Apakah Rayyi akan menjadikan mimpi Ayahnya menjadi nyata? Atau Rayyi ingin menjadikan mimpinya sendiri menjadi nyata?
Untuk mengetahui semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan di atas, kamu dapat membacanya di novel berjudul Montase karya Windry Ramadhina.
Novel ini benar-benar mencerminkan dunia orang tua yang menginginkan anaknya untuk sukses seperti cara mereka. Padahal, kesuksesan anaknya tidak harus sama dengan jalan mereka. Seorang anak memiliki mimpi sendiri. Hendaknya, kita harus mendukung mimpi sang anak. Bukan malah menghancurkannya.
Pembaca dibuat emosi dengan sifat Ayah Rayyi yang egois. Beruntung, Rayyi bertemu dengan Samuel Hardi walaupun laki-laki itu kerap berkata sinis pada Rayyi. Penulis membuat semua karakter menjadi hidup dan saling melengkapi.
Alur yang disajikan dalam novel ini adalah alur maju. Pembaca mengikuti perjalanan waktu yang runtut dari awal hingga akhir dan mengikuti perkembangan karakter. Banyak pelajaran yang diambil dari novel ini.
Ternyata, menuju pertengahan akhir cerita, penulis memberikan kejutan yang benar-benar kejutan. Keceriaan Haru berhasil menutupi kesedihan yang melanda. Di akhir cerita, saya sedikit merasa hampa, persis seperti yang dialami oleh Rayyi.
Gaya bahasa yang digunakan juga mudah dipahami. Untuk saat ini, saya belum menemukan kesalahan atau kekurangan dalam novel ini. Secara keseluruhan, novel ini layak dibaca oleh semua kalangan, terkhusus bagi pembaca yang menyukai cerita Jepang.