Novel Only Lovers in the Building:Podcast Cinta dari Dua Orang yang Terluka

Hikmawan Firdaus | aisyah khurin
Novel Only Lovers in the Building:Podcast Cinta dari Dua Orang yang Terluka
Novel Only Lovers In The Building (goodreads.com)

"Only Lovers in the Building" adalah novel romantis kontemporer karya Nadine Gonzalez yang memadukan pesona musim panas, kecintaan terhadap fiksi romantis, dan dinamika menarik antara dua karakter utama yang bertolak belakang namun saling melengkapi.

Diterbitkan pada tahun 2025, buku ini menawarkan bacaan yang ringan dan menyenangkan dengan latar eksotis Miami, serta menghadirkan berbagai refleksi tentang cinta, identitas, dan keberanian untuk memulai hidup baru.

Cerita berpusat pada Cynthia “Lily” Lyon, seorang pengacara sukses yang tiba-tiba merasa jenuh dengan kehidupan korporatnya di New York. Setelah mengalami burnout dan putus cinta, Lily memutuskan untuk mengambil langkah besar, ia memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya dan menyewa sebuah studio kecil di The Icon, gedung apartemen berarsitektur Art Deco di Miami Beach.

Alih-alih mengejar karier baru, Lily memiliki satu tujuan sederhana yaitu untuk menikmati musim panas dengan membaca dan mengulas novel-novel romantis yang ia cintai sejak kecil.

Di sinilah Lily bertemu dengan Benedicto “Ben” Romero, seorang profesor sastra dan mantan pemenang MacArthur Genius Grant yang kini memilih kehidupan yang lebih tenang sebagai barista di bar atap gedung tersebut. Ben adalah seorang intelektual sejati, namun menyimpan ketertarikan mendalam pada genre romance yang sering kali dipandang sebelah mata di dunia akademik.

Pertemuan mereka di kolam renang pagi hari segera berkembang menjadi diskusi rutin tentang cerita-cerita cinta, trope favorit, dan dinamika karakter dalam novel-novel yang mereka baca bersama.

Kedekatan antara Lily dan Ben berkembang secara alami dan perlahan, ini merupakan ciri khas dari trope friends to lovers yang diangkat dengan sangat apik oleh Gonzalez. Chemistry mereka dibangun dari percakapan yang cerdas dan penuh gairah tentang dunia fiksi, serta kesamaan pandangan mereka mengenai kehidupan dan harapan.

Ketika mereka memutuskan untuk membuat konten bersama berupa ulasan buku dan podcast bertema romance, kedekatan itu berubah menjadi hubungan emosional yang lebih dalam, yang memaksa mereka berdua menghadapi masa lalu dan ketakutan akan masa depan.

Salah satu kekuatan utama novel ini terletak pada dinamika karakter utamanya. Lily adalah sosok yang relatable bagi banyak pembaca perempuan modern, mandiri, cerdas, namun juga rentan dan bingung akan arah hidup. Keputusannya untuk "melarikan diri" bukanlah bentuk kelemahan, tetapi langkah berani untuk memberi ruang bagi dirinya sendiri.

Sementara itu, Ben adalah karakter pria yang tidak klise, ia bijak, introspektif, dan menyimpan kerentanan yang membuatnya manusiawi. Interaksi mereka menyajikan berbagai lapisan emosi, dari tawa ringan hingga perenungan filosofis.

Gaya penulisan Gonzalez terasa ringan namun tajam, dengan dialog-dialog yang hidup dan penggambaran latar yang sangat atmosferik. Miami digambarkan dengan penuh warna, matahari yang terik, kolam renang yang tenang, bangunan berwarna pastel, dan komunitas apartemen yang unik menjadi latar ideal untuk cerita penuh nuansa ini. Format narasi yang menyisipkan transkrip podcast, entri media sosial, dan kutipan ulasan juga menambah variasi dalam struktur cerita, meski bagi sebagian pembaca bisa terasa sedikit mengganggu alur utama.

Tema yang diangkat dalam "Only Lovers in the Building" mencakup pencarian jati diri, kritik terhadap ekspektasi sosial, serta pengakuan terhadap genre romance sebagai karya sastra yang sah dan bermakna. Melalui karakter Ben dan Lily, Gonzalez menunjukkan bagaimana kisah cinta fiksi bisa mengajarkan banyak hal tentang kerentanan, kejujuran, dan keberanian untuk mencintai dalam kehidupan nyata. Buku ini juga menjadi semacam surat cinta untuk para pembaca dan penulis genre romance yang sering kali dipandang remeh oleh kalangan literatur “serius”.

Meski sebagian pembaca menilai bahwa konflik dalam cerita ini relatif ringan dan penyelesaiannya cukup cepat, kekuatan novel ini terletak pada atmosfernya yang hangat dan emosinya yang tulus. Ini bukan cerita yang dipenuhi drama besar, melainkan kisah dua orang dewasa yang perlahan-lahan belajar membuka hati mereka, dan menemukan cinta di tempat yang paling tidak terduga di antara tumpukan buku dan transkrip podcast, di gedung apartemen di tepi laut yang penuh cerita.

Secara keseluruhan, "Only Lovers in the Building" adalah pilihan tepat bagi pembaca yang menginginkan bacaan romantis dengan sentuhan intelektual dan suasana liburan. Novel ini cocok untuk dinikmati di tepi pantai, di bawah sinar matahari, atau saat kita sendiri sedang mencari makna baru dalam hidup. Dengan gaya penulisan yang memikat, karakter yang menyenangkan, dan latar yang memanjakan imajinasi, Nadine Gonzalez berhasil menyuguhkan sebuah kisah cinta yang ringan namun penuh hati.

Identitas Buku

Judul: Only Lovers in the Building

Penulis: Nadine Gonzalez

Penerbit: Canary Street Press

Tanggal Terbit: 15 Juli 2025

Tebal: 352 Halaman

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak