Film remaja biasanya punya formula yang mirip. Misalnya 'pesta, cinta segitiga, kenakalan, dan perjalanan mencari jati diri'. Namun sesekali, muncul film yang mencoba meramu semua itu dengan sesuatu yang lebih dalam lho.
Nah, Film Pools besutan sutradara sekaligus penulis Sam Hayes 'meramu semua itu'. Di balik gelak tawa, pesta kolam renang, dan adegan-adegan liar, tersimpan kisah tentang kehilangan, kerinduan, dan upaya gadis muda untuk kembali merasakan hangatnya kasih sayang yang telah tiada.
Dengan durasi ±99 menit, Sutradara Sam Hayes tampak berani menjadikan film ini sebagai wadah untuk menggabungkan energi remaja yang penuh warna dengan lapisan drama yang universal.
Bikin penasaran, kan? Sini deh kepoin bareng!
Sinopsis Film Pools

Perdana tayang di SXSW Sydney 2024, menyusul kemudian di Toronto International Film Festival 2025. ‘Pools’ mengisahkan Kennedy (Odessa A’zion), mahasiswi cerdas di Lake Forest, pinggiran Chicago. Betewe, Kennedy terbilang anak emas. Skor ACT 34, IPK sempurna 4.0, dan beasiswanya penuh.
Namun, hidupnya berubah total sejak ayahnya meninggal setahun lalu. Duka yang nggak kunjung sembuh membuatnya kehilangan arah, hingga sering bolos kuliah dan terancam kehilangan beasiswanya.
Alih-alih memperbaiki kesalahannya, Kennedy malah mencari pelarian dan pelampiasan dengan mendekati Reed (Mason Gooding), mantan atlet yang lebih sering nongkrong daripada belajar, demi letupan gairah muda yang suka ‘minum-minum.
Bersama Blake (Tyler Alvarez), mahasiswa rajin yang diam-diam selalu peduli padanya, serta dua gadis lain, Delaney (Ariel Winter) dan Shane (Francesca Noel), Kennedy menjalani malam panjang yang penuh petualangan.
Mereka berkeliling dari kolam renang ke kolam renang di rumah-rumah mewah sekitar Lake Forest. Dengan botol minuman mini di tangan, mereka melompat ke air, bercanda, kabur dari pemilik rumah yang marah, dan hidup seolah-olah besok nggak pernah ada.
Sekilas, ini hanyalah pesta remaja tanpa arah. Namun di balik itu, Kennedy sebenarnya sedang mencari sesuatu yang lebih besar, yakni cara untuk kembali merasakan kehadiran sang ayah.
Duh, kasihan nasib Kennedy. Kisah pribadinya memang terbilang melow tapi menarik. Pertanyaannya, apakah film ini berhasil dari banyak aspek? Yuk, bersama kupas film ini!
Review Film Pools
Kukira film ini akan jatuh dalam jebakan tipikal film pesta remaja Amerika yang penuh humor receh dan konflik cinta segitiga. Eh ternyata, Sutradara Sam Hayes punya sesuatu yang berbeda untuk ditawarkan.
Dari awal, film ini langsung ngajak diriku masuk ke dunia Kennedy yang kacau. Pesta-pesta kolam renang yang dia jalani bukan hanya bentuk kenakalan, melainkan cara melupakan rasa sakit.
Odessa A’zion tentu alasan utama mengapa film ini begitu hidup. Performanya penuh energi, meledak-ledak, tapi di balik itu ada rapuh yang terasa nyata. Setiap gerakan, tatapan kosong, atau bahkan tawanya selalu meninggalkan jejak emosi.
Oh, iya. Suka deh sama gerak dinamis kameranya, yang juga banyak adegan long take-nya.
Namun, harus kuakui, paruh kedua film terasa melambat. Beberapa elemen komedi yang awalnya segar, eh, kehilangan daya tarik. Bahkan gaya visual yang semula unik menjadi lebih biasa.
Bagi aku pribadi, ‘Pools’ adalah film yang segar yang diam-diam menyentuh hati. Seperti pesta yang berakhir larut malam, kita mungkin tertawa sepanjang jalan, tapi begitu sepi datang, rasa kehilangan itu tetap ada.
Nah, jika Sobat Yoursay tertarik, tontonlah!
Skor: 4/5