Ulasan Novel Mayday, Mayday: Berani untuk Berdiri Setelah Apa yang Terjadi

Hikmawan Firdaus | Shufya Nida
Ulasan Novel Mayday, Mayday: Berani untuk Berdiri Setelah Apa yang Terjadi
Cover Novel Mayday, Mayday Karya Laili Muttamimah.(goodreads.com)

Hidup kadang dapat runtuh secepat panggilan mayday. Dalam sekejap, mimpi yang disusun rapi dapat hancur tanpa belas kasih. Namun dari keterpurukan itu, kita belajar bahwa keberanian sejati bukanlah saat segalanya berjalan mulus, melainkan ketika kita tetap memilih berdiri meski dunia menentang. Luka boleh melekat, hati boleh patah, tetapi jiwa yang bertahan akan selalu menemukan jalan untuk pulih dan tumbuh kembali. 

Mayday, Mayday merupakan novel karya Laili Muttamimah yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2018. Novel ini memiliki jumlah 344 halaman dan mengusung genre young adult, romance, dan fiksi.

Novel ini menceritakan tentang Alana yang hidupnya berubah setelah mengalami kejadian yang tidak seharusnya dialami oleh siapa pun karena merenggut rasa aman dan martabat manusia. Cita-citanya sederhana, Alana menginginkan terbang bersama mimpi yang sudah dia rajut sejak lama.

Sebelumnya, hidup Alana terlihat hampir sempurna. Dia diterima di sekolah calon pramugari, sekolah impiannya. Walaupun orang tuanya sempat menentang, Alana berusaha menjelaskan bahwa menjadi pramugari adalah cita-citanya. Alana juga mempunyai kekasih yang dikenal setia bernama Roby. Tak lupa, dia juga dikelilingi teman dan keluarga yang selalu mendukungnya.

Semua tampak berjalan mulus, sampai suatu malam nahas mengubah jalan hidup Alana. Dia menjadi korban pelecehan oleh sekelompok perampok, peristiwa yang menghancurkan rasa aman sekaligus keyakinannya pada dunia. 

Awalnya, Alana memilih menyimpan trauma itu rapat-rapat dan hanya berani menceritakannya pada Benji, teman dekatnya. Namun, badai semakin besar ketika dia mendapati dirinya hamil akibat tragedi tersebut. Bukannya mendapat pengertian, Alana justru menghadapi penolakan dari orang-orang terdekatnya. Keluarganya diliputi amarah dan kecewa, juga Roby yang mengakhiri hubungan bahkan menuduh yang tidak-tidak.

Terjebak di tengah rasa takut, tekanan, dan kehilangan membuat Alana harus mencari cara untuk bertahan. Seperti pesawat yang mengirim sinyal mayday, Alana juga perlu mengirimkan panggilan darurat dalam hidupnya, sebuah upaya untuk diselamatkan atau setidaknya menyelamatkan dirinya sendiri.

Lantas, apa yang harus Alana lakukan untuk mengatasi momen mayday dalam hidupnya? Akankah orang-orang didekatnya akan mempercayainya atau justru menuduhnya sama seperti yang dilakukan Roby?

Ini adalah pertama kalinya saya membaca buku yang mengambil kisah mengenai penerbangan. Penulis menceritakan dengan baik tentang pelatihan sekolah penerbangan yang mungkin banyak orang penasaran dengan apa saja yang dipelajari sebelum menjadi pramugari.

Ide cerita juga menarik. Ini membuat kita terbuka dengan apa yang terjadi dengan sekitar dan peduli seumpama mendapati hal serupa. Ingat, korban pelecehan tidak salah. Tidak ada manusia yang ingin menjadi korban pelecehan. Menghakimi dan mendengarkan seluk beluk kejelekan dari orang lain tanpa tahu fakta adalah sesuatu yang memalukan dan termasuk tindakan apatis.

Sesama manusia hendaknya saling peduli. Terlebih, jika korban tersebut adalah orang terdekat kita. Yang saya sayangkan dari novel ini adalah penulis tidak memberitahu hukuman yang jelas terhadap pelaku. Sungguh, jika penulis menceritakannya, saya akan lebih puas setelah membacanya.

Tokoh Roby dan Kinan juga seharusnya mendapat hukuman atas perbuatannya. Tapi, penulis tidak memberikan hukuman yang setimpal atas rasa sakit yang diakibatkan oleh mereka. Justru, tokoh terbaik di sini adalah teman baru dan teman lama yang jarang berbicara dengan Alana.

Menjadi Alana tidak bisa saya bayangkan bagaimana rasanya. Di usianya yang masih muda, dia sudah mendapat cobaan seberat itu. Ini mengingatkan kita untuk terus bersyukur atas apa yang telah diberikan kepada Tuhan Yang Maha Esa kepada kita. Karena, bisa saja kehidupan yang kita jalani adalah hal yang diinginkan oleh orang lain.

Secara keseluruhan, novel ini layak dibaca. Justru, harus dibaca untuk mendapat pengetahuan lebih banyak dan belajar arti bersyukur dan peduli terhadap sesama. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak membaca novel ini dengan kisahnya yang menarik dan inspiratif.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak