Katanya, witing tresno jalaran saka kulina, alias cinta hadir karena terbiasa. Yang biasanya menyebalkan, eh ujug-ujug jadi membucin. Mungkin itulah yang bisa kutangkap soal hubungan Naya dan Pak Alan dalam novel Eavesdrop.
Identitas Buku
Judul: Eavesdrop
Penulis: Leefe
Bahasa: Bahasa Indonesia
Genre: misteri, romansa, teknologi
Tebal: 368 halaman
Tahun Terbit: 2021
Penerbit: Penerbut KataDepan
Selayang Pandang Novel Eavesdrop
Eavesdrop adalah novel karya Leefe yang semula tayang di platform Wattpad yang mengusung konsep romansa dan teknologi. Novel ini memuat hal-hal berbau programing, koding, dan teknologi AI yang terus berkembang masif.
Novel terbitan KataDepan ini memiliki sampul yang mengecoh ya. Sebab, novel setebal 368 halaman ini nggak hanya mengemas konsep teknologi berbalut romansa saja, melainkan menguak misteri dan rencana berbahaya berbasis teknologi itu sendiri.
Sinopsis Novel Eavesdrop
Mengisahkan tentang mahasiswi bernama Naya yang berkuliah di Universitas Milenium bareng kawan masa kecilnya yakni Sela. Mereka berdua mengambil jurusan teknik komputer, yang membawa mereka pada kengiluan duniawi seputar koding, programing, angka binomerik, sampai dosen menyebalkan yang menggoda untuk digampar bernama Pak Alan.
Sejatinya, Pak Alan adalah dosen paling muda yang berusia 28 tahun, dan tampangnya pun bak malaikat. Background-nya pun terang benderang bahkan dicap sebagai programer paling top markotop. Sayang seribu sayang, Pak Alan adalah iblis menyeramkan di mata para mahasiswanya. Selain disiplin garis keras, beliau juga hobi memberikan kuis dadakan dengan soal di luar tempurung kepala.
Hingga suatu hari, Pak Alan mulai ‘menargetkan’ Naya. Setidaknya itulah yang ditangkap oleh kawan-kawan mahasiswa yang lain. Mulai dari hobi mengerjai Naya, sampai memberikan tugas ekstra. Dan gongnya adalah, Pak Alan memberitahukan adanya kejahatan berbasis cyber yang berencana meledakkan gedung universitas.
Dari situlah, kehidupan Naya dipenuhi gonjang-ganjing hingga satu persatu plot twist dan misteri terkuak.
Penilaian Pribadi:
Campuran Genre Teknologi dan Romansa yang Cakep!
Bagiku, Eavesdrop patut masuk ke dalam jajaran novel terkece karena mengusung konsep teknologi dan perkembangan AI yang menarik untuk dikulik. Aku nggak tahu ya apakah penulisnya memiliki background programer atau apa, tetapi Leefe berhasil mengemas unsur-unsur tadi dalam balutan romansa yang manis.
Nggak melulu romantis, tapi berhasil bikin kupu-kupu di perut beterbangan. Memang digambarkan bahwa interaksi Pak Alan dan Naya nggak seromantis pasangan bucin, tetapi tension diantara mereka jauh lebih berasa. Mungkin karena prinsip Pak Alan yang tsundere dan melindungi dari balik layar ya.
Diksi-diksi yang dihaturkan oleh Leefe pun nyaman di mata dan enak dibaca. Bukan melulu bahasa baku yang kaku, atau bahasa gaul, melainkan perpaduan dan keselarasan keduanya. Jujur saja, aku terpukau dengan bagaimana Leefe mengemas novel ini yang tetap menyajikan emosi yang kuat.
Plot Twist di Antara Sekian Plot Twist!
Eavesdrop nggak hanya menampilkan kuatnya pertemanan Naya dan para mahasiswa lain, atau chemistrinya bersama Pak Alan yang bikin pembaca cengar-cengir saja, melainkan adanya plot twist yang nggak terduga.
Plot twist pertama, mengenai konflik utama yakni adanya rencana peledakan gedung universitas yang diendus Pak Alan, yang rupanya didalangi oleh para haters sang dosen. Mereka terdiri dari sekelompok mahasiswa dari berbagai tingkat. Bahkan, Sela yang merupakan sahabat sekaligus kawan sekampung halaman Naya pun tergabung.
Plot twist kedua, identitas salah satu kawan nongkrong Naya yakni Yanuar yang rupanya anggota badan intelegen negara. Padahal sosoknya dibuat sebagai mahasiswa pemalas yang mencintai game lho. Selain itu, sempat bergaung rumor bahwa Pak Alan sudah mempunyai kekasih, yang sejatinya adalah istri sah Yanuar. Yah, tentu dalam rangka menebar umpan sambil menggali informasi lah.
Plot twist ketiga, rasa iri dengki dan dendam Sela terhadap Naya menjadi salah satu fondasi rencana gila tersebut. Mereka berdua yang senantiasa bersama sedari kecil, apalagi Naya memang anak yang cerdas meski agak sableng, berhasil memunculkan perasaan inferior complex di hati Sela.
Bukan soal sering dibanding-bandingkan terhadap Naya oleh ibu Sela sendiri, tetapi karena dia nggak mampu mengejar sahabatnya itu baik dalam hal prestasi, akademis, hingga percintaan. Bahkan, perhatian Pak Alan terhadap Naya juga semakin memanggang kebenciannya.
Kisah Dinamis, Ending Manis Tapi Terbuka
Eavesdrop sejatinya menyampaikan pesan moral soal bahaya dendam dan iri dengki. Sebab, keduanya adalah obor paling berbahaya dalam roda kehidupan manusia.
Novel ini juga mengajarkan kita untuk nggak bersikap seenaknya, walau pastinya berat ya. Tentu karena tiap orang memiliki sikap penerimaan yang berbeda, bahkan dengan background yang nggak tampak.
Mungkin seperti Sela yang inferior compleks karena sering diremehkan oleh ibunya, atau Pak Alan yang galak dan disiplin garis keras karena masa lalunya yang sulit. Walau aku nggak membenarkan sikap keduanya ya. Namun, ada baiknya kita ‘memeriksa’ background seseorang sebelum menjudge sikap yang dia tampilkan. Ini penting dalam real life sih.
Di ending, kak Leefe juga menyajikan chemistri Pak Alan dan Naya yang semakin manis. Walau masih diisi oleh sikap menyebalkan dosen muda itu, tetapi aku baper kala membaca cara Pak Alan ‘nembak’ Naya lewat kode-kode programing dalam sesi kuis dadakan.
Buatku sendiri, aku sangat menikmati Eavesdrop dengan menyenangkan. Segala kasak-kusuk dan misteri berhasil diungkap dengan cara yang nggak terduga. Sebagai pembaca pun, aku nggak berhasil menebak dalang rencana jahat tersebut sih, dan malah mencurigai Yanuar.
Secara keseluruhan, novel ini layak mendapat skor 10/10 untuk segala eksekusinya. Baik dari sampul yang mengecoh, hingga permainan plot twist yang oke punya. So, kamu berminat baca?