Pengharum ruangan sering digunakan untuk menciptakan aroma segar dan menyenangkan di ruangan rumah atau kantor. Pengharum ruangan umumnya memiliki beberapa jenis. Mulai dari yang digantung dan dibiarkan tertiup angin secara sederhana, disemprot dari botol maupun yang menggunakan alat elektrik yang mampu menyemprot secara otomatis dalam waktu tertentu.
Meskipun dianggap sebagai salah satu alat yang mampu meningkatkan mood dan suasana dalam ruangan. Namun, penggunaan pengharum ruangan secara berlebihan tidaklah dianjurkan. Melansir dari laman halodoc.com, beberapa senyawa dalam pengharum ruangan buatan dapat berisiko menimbulkan alergi pada seseorang. Beberapa senyawa tersebut seperti senyawa ftalat yang mampu menyebabkan alergi pada tubuh. Berikut ini 3 risiko penggunaan pengharum ruangan secara berlebihan bagi tubuh.
1. Berisiko Menimbulkan Asma
Penyakit asma merupakan salah satu risiko yang paling dimungkinkan disebabkan oleh penggunaan pengharum ruangan secara berlebihan. Melansir dari artikel berjudul “Toxic Chemicals in Air Fresheners”, kandungan senyawa kimia seperti ftalat yang terdapat dalam beberapa merk pengharum ruangan dapat berisiko menimbulkan sesak nafas pada orang-orang penderita asma.
Senyawa ftalat dapat memicu sistem endokrin pada tubuh yang dapat menyebabkan paru-paru mengalami sesak napas karena asma. Oleh karena itu, penggunaan pengharum ruangan yang memiliki senyawa ftalat sebaiknya dikurangi atau dihindari.
2. Mampu Menyebabkan Batuk dan Bersin
Seperti halnya menyebabkan asma, beberapa risiko gangguan saluran pernapasan lainnya yang dapat disebabkan oleh penggunaan pengharum ruangan secara berlebihan adalah batuk dan bersin. Melansir dari artikel berjudul “Air fresheners: Are they safe?”, kandungan kimia dalam pengharum ruangan buatan dapat berisiko menyebabkan batuk dan bersin pada saluran pernapasan. Kandungan senyawa non-alami tersebut umumnya berisiko akan menyebabkan pengiritasian secara rendah apabila terhirup dalam jangka waktu tertentu.
3. Menyebabkan Alergi Kulit dan Mata
Dalam beberapa kasus, pengharum ruangan buatan juga berisiko menyebabkan gatal-gatal pada kulit karena iritasi yang disebabkan oleh alergi. Umumnya hal ini terjadi dikarenakan seseorang tersebut diketahui memiliki alergi terhadap zat-zat kimiawi tertentu sehingga menyebabkan ruam dan iritasi pada bagian kulit tubuhnya. Ada pula penggunaan pengharum ruangan secara berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada bagian mata sehingga menyebabkan rasa gatal.
Nah, itulah beberapa risiko dari penggunaan pengharum ruangan secara berlebihan. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Klub Liga 1 Bisa Diperkuat 11 Pemain Asing, Ancaman bagi Talenta Lokal?
-
Jordi Amat ke Persija Jakarta, Kode Posisinya Digantikan Elkan Baggott di Timnas?
-
Gabung Buriram United, Shayne Pattyanam Masih Berpeluang Dipanggil Timnas?
-
Gagal ke Piala Asia Putri 2026, PSSI Dikritik Pedas oleh Media Asing
-
Futsal Indonesia: Maju Karena Pembinaan Level Amatir Hingga Pro yang Baik
Artikel Terkait
-
3 Tips Mengatasi Kulit Belang, Salah Satunya Pakai Gel Lidah Buaya
-
Eka Hospital Luncurkan ALIVE, Klinik Layanan Alergi, Imunologi, Autoimun dan Vaksin
-
Mudah Diperoleh, Ini 3 Obat Alami Pereda Batuk Kering
-
Bukan Harta Lagi, Luna Maya Ungkap Keinginannya di Usia 40 Tahun: Aku Sangat Sakit...
-
4 Manfaat Menggunakan Masker Wajah secara Rutin, Sudah Tahu?
Health
-
Kopi Bikin Awet Muda? Studi Harvard Buktikan Manfaat Tak Terduga
-
Bukan Sekadar Benci Hari Senin: Menguak Mitos 'Monday Blues'
-
Waspada! Apa yang Kita Makan Hari Ini, Pengaruhi Ingatan Kita 20 Tahun Lagi
-
Rayakan Hari Lari Sedunia: Langkah Kecil untuk Sehat dan Bahagia
-
Ilmuwan Temukan 'Sidik Jari' Makanan Ultra-Proses dalam Darah dan Urin
Terkini
-
5 OOTD Boyish Style ala Natty Nantanat, Bisa Buat Hangout Hingga Ngonser!
-
Ulasan Novel Evermore: Kisah Rumit yang Bikin Nyesek Sekaligus Gregetan!
-
Teaser Rilis, Arisu Bertekad Selamatkan Usagi di Alice in Borderland 3
-
Ulasan Novel Matahari Terbenam, Potret Sunyi dari Dunia Pasca Perang
-
Mengajak Kemball Membaca Diri, Kawruh Jadi Payung untuk Tubuh Biennale Jogja 18