Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | thiara chairun nisa
ilustrasi menyeramkan (Unsplash/Robert Zunikoff)

Apakah kamu seorang penulis yang sedang mencari ide tulisan? Cerpen? Novel? Atau sebuah antologi bertema horor? Percaya deh, semua penulis pasti mengalami yang namanya writerblock. Hal ini pun gak jarang membuat para penulis harus menunda karya mereka.

Horor menjadi salah satu genre yang sulit untuk dibawakan sebagian penulis. Berikut ini ada beberapa tips yang bisa membantu kamu mengatasinya.

Tips Menulis Naskah Bertema Horor

1. Cari referensi alur cerita

Riset adalah kunci utama suksesnya kamu dalam membawakan sebuah cerita. Untuk menulis naskah horor, pastikan kamu memiliki banyak referensi, bisa bersumber dari film, buku, komik, podcast, teater, hingga mengikuti konten-konten cerita seram.

Selain menambah ide melalui tiap adegannya yang menegangkan, kamu juga terbantu dengan alur yang disajikan. Semakin banyak tahu, kamu bisa menyambungkan separuh alur dengan jalan cerita lain yang kamu ciptakan sendiri.

2. Menentukan tokoh dan suasana

Banyak cerita maupun film horor menegangkan yang bahkan tidak terdapat tokoh-tokoh menyeramkan. Sebaliknya, mereka menyajikan alur tak terduga yang penuh teka-teki disertai dengan alur lambat. Membuat penonton semakin dibuat tegang dan penasaran dengan akhir cerita.

Namun, tidak semua pembaca menyukai cerita yang mengedepankan suasana. Sebagai referensi tokoh, kamu bisa melihat akun-akun animator dan illustrator pegiat karya menyeramkan seperti surreal. Biasanya, mereka memiliki imajinasi yang tinggi dalam menggambarkan sebuah karya yang penuh nuansa kelam dan seram.

Di sisi lain, gak masalah jika kamu ingin menggabungkan unsur tokoh dan suasana yang menyeramkan sekaligus. Yang penting, kamu pintar dalam membawakannya. Bahkan ide cerita klise sekalipun bisa menarik dibaca jika dibawakan dengan baik.

3. Sudut pandang dan penokohan

Tentukan apakah cerita akan dibawakan oleh sudut pandang pertama, kedua, atau ketiga. Sudut pandang pertama membuat pembaca merasakan apa yang terjadi di setiap adegan. Sudut pandang kedua memiliki kekurangan di mana penulis akan sulit menggambarkan apa yang dirasakan tokoh. Di sisi lain, sudut pandang ketiga juga harus dibawakan dengan luwes agar tetap terasa horor bagi pembaca.

Menentukan tokoh juga sangat penting. Siapakah yang kamu jadikan tokoh utama dalam cerita? Apakah manusia biasa? Seorang indigo? Atau justru hantu itu sendiri?

4. Gabungkan dengan beberapa genre

Ini mungkin akan sangat dibutuhkan untuk kamu yang biasa menulis novel. Dalam jalan cerita yang panjang, tentu kamu membutuhkan bumbu-bumbu lain agar pembaca betah menunggu akhir cerita.

Maka penggabungan genre bisa membantu kamu dalam menyajikan masalah. Kamu boleh memasukkan tema gore, thriller, romance, bahkan komedi. Intinya, jangan lupa kalo ide utama karya kamu bergenre horor, ya.

Sebagai penulis, tentunya kamu ingin menyajikan karya tulis terbaik pagi para pembaca. Apalagi, cerita bergenre horor memerlukan perhatian ekstra agar pesan tetap tersampaikan meski dibawa dengan alur yang menegangkan. Jadi, kapan kamu akan mulai menulis?

Video yang mungkin Anda suka:

thiara chairun nisa