Jepang kalah dengan tragis dalam babak 8 besar dari Iran dalam pertandingan yang digelar di Stadion Education City, Doha, Qatar, Sabtu (3/2). Gol penalti di injury time babak kedua menjadi hukuman yang mematikan.
Harapan membumbung Jepang terhempas kembali ke bumi saat Zion Suzuki gagal menghadang tendangan penalti Alireza Jahanbakhsh pada menit ke-90+6. Gol itu menjadi killing the game.
Kekalahan tersebut melahirkan tangis para pemain dan pendukung Samurai Biru. Bayangan final ideal antara Jepang melawan Korea Selatan harus di-delete dari benak mereka. Karena hanya Korea Selatan yang masih bisa bermimpi.
Namun jika para pendukung Samurai Biru mau menengok ke belakang, Jepang sejak awal kurang meyakinkan dalam penampilannya. Hal yang hampir sama dengan Korea Selatan, hanya saja Son Heung-min hingga hari ini masih dinaungi Dewi Fortuna.
Dalam fase grup, Jepang tampak tertatih-tatih. Mereka hanya menduduki peringkat kedua di grup D. kekalahan dari Irak 0-2 menjadi penyebabnya.
Menghadapi Vietnam dan Indonesia pun mereka terhitung kepayahan. Indikatornya mudah. Menghadapi tim yang terhitung lemah, gawang Zion Suzuki kebobolan 3 gol. Sebuah gambaran yang sangat miris untuk tim sekelas Jepang.
Deretan pemain yang berlaga di Liga Inggris, Spanyol, Jerman terasa tidak ada artinya. Menghadapi Vietnam saja mereka harus kebobolan duluan. Demikian pula saat menghadapi Indonesia.
Jepang baru tampak perkasa pada babak 16 besar Piala Asia 2023. Mereka dengan gagah mengalahkan Bahrain, pemuncak grup E yang ‘dikorbankan’ oleh Korea Selatan dan Yordania. Jepang dengan perkasa menaklukkan Bahrain 3-1.
Akhirnya petualangan Jepang pun terhenti di tangan Iran, negeri tetangga Irak yang pada fase grup mengalahkan dengan skor 2-1. Iran begitu perkasa di depan Jepang, paling tidak dari 17 tembakan yang mampu mereka lepaskan.
Sebaliknya Jepang sendiri hanya mampu melepas 8 tembakan. Hal ini menunjukkan betapa lemahnya barisan pertahanan Jepang. Termasuk pula hadiah penalti bagi Iran karena pelanggaran Itakura di kotak penalti.
Dengan kekalahan tragis ini, tiada lagi yang dapat Jepang perbuat. Mereka harus angkat koper lebih dini dan siapkan diri untuk Piala Asia 2027 di Arab Saudi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Kepala BNPB Ungkap 54 Santri Pondok Pesantrean Al Khoziny Masih Tertimbun
-
AFC Cari Gara-gara Lagi dengan Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Lagi, Media Vietnam Puji Penampilan Timnas Indonesia U-17 saat Hadapi Mali
-
Amunisi Baru Timnas Indonesia, Proses Naturalisasi Miliano Jonathans Lanjut
-
Media Vietnam Puji Habis Timnas Indonesia U-17 Kalahkan Uzbekistan 2-0
Artikel Terkait
-
3 Alasan yang Membuat Timnas Jepang Layak Tersingkir dari Piala Asia 2023
-
Piala Asia 2023: Pemilik Gelar Terbanyak di Turnamen Akhirnya Harus Pulang Kampung
-
Piala Asia 2023: Kejutan Tajikistan Berakhir, Kini Tersisa Satu Kejutan Lainnya
-
Piala Asia 2023: Jepang Tersisih dari Gelaran, Sebuah Hal yang Sangat Wajar
-
3 Negara yang Kalahkan Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala Asia 2023
Hobi
-
Jonatan Christie Raih Juara Hylo Open 2025 usai Singkirkan Wakil Denmark!
-
Piala Dunia U-17: Timnas Indonesia Harus Waspadai Keunggulan Fisik Zambia
-
Piala Dunia U-17: Hanya Satu Kemenangan, Nova Arianto Akan Lewati Rekor Pendahulunya di Turnamen
-
Bukan Hanya Satu, FIFA Soroti Tiga Pemain Timnas Indonesia Sekaligus Jelang Piala Dunia U-17!
-
Piala Dunia U-17: Lawan Zambia di Laga Perdana, Timnas U-17 Wajib Menang Karena 2 Alasan Ini!
Terkini
-
Pandji Pragiwaksono Dituntut Sanksi Hukuman 50 Kerbau usai Stand Up Comedy Singgung Adat Toraja
-
Jessica Iskandar Bangga dengan Hasil Rapor El Barack: You Are My Einstein!
-
4 Serum Korea Glutathione, Bikin Wajah Glowing Merata dan Cegah Flek Hitam!
-
Disebut Sebagai Putra Mahkota Keraton Solo, Intip Profil KGPH Purbaya
-
Onad Terseret Narkoba, Menguak Apa Itu Ganja dan Ekstasi serta Bahayanya