CBA atau China Badminton Assocoation dikenal sebagai organisasi bulutangkis yang tidak pernah tanggung-tanggung dalam menggembleng atlet-atletnya. Tidak heran jika China memiliki sejarah panjang peraih gelar juara di sederet turnamen dunia papan atas yang terus terjaga dari generasi ke generasi.
Bahkan bisa dibilang China terus memiliki regenerasi terbaik dari tahun ke tahun di semua sektor ketika atlet seniornya masih berjaya di puncak klasemen BWF world rank. Sebut saja Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Chen Qingchen/Jia Yifan, kedua ganda unggulan China ini masih menjadi top rank di sektor ganda campuran dan ganda putri.
Meski masih di era kejayaan, tetapi kedua unggulan China tersebut telah memiliki beberapa junior yang mulai tampil di sejumlah turnamen dunia papan atas dan mencuri perhatian dengan performa solidnya. Di ganda campuran, China memiliki pelapis Jian Zhenbang/Wei Yaxin yang baru debut di turnamen dunia pada 2023 lalu.
Sedangkan sektor ganda putri, Chen/Jia memiliki pelapis Liu Shengshu/Tan Ning yang cukup potensial dan sudah masuk top 5 BWF world rank. Liu/Tan bahkan sudah beberapa kali mengalahkan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang sekarang masih menjadi unggulan utama Indonesia.
Meski memiliki beberapa pemain unggulan di semua sektor, tetapi CBA tidak mengendurkan program pelatihan mereka, termasuk jelang musim turnamen 2024. CBA didukung sport science dan fasilitas kelas atas yang memungkinkan atlet-atletnya ditangani dengan baik dan mumpuni.
Hasilnya, baru empat turnamen di Januari 2024 saja, China sudah berhasil menyabet tujuh gelar dari 14 atlet yang tembus ke babak final. Pencapaian ini tentunya menjadi bukti keseriusan CBA dalam memberikan pelatihan dan dukungan fasilitas terbaik demi target prestasi yang ingin diraih.
Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Dari total empat turnamen di Januari 2024, Indonesia hanya berhasil kirimkan satu wakil di babak final. Untungnya, satu gelar berhasil diamankan dan itu pun terjadi di kandang sendiri pada turnamen Indonesia Masters 2024 lalu lewat Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Tampaknya pekerjaan rumah PBSI masih cukup banyak untuk memenuhi target-target yang selama ini ditetapkan demi menambah catatan prestasi Indonesia. Jika membandingkan dengan CBA, dukungan sport science dan fasilitas lain, termasuk Psikolog, masih belum sepadan.
PBSI harus mulai berbenah jika tidak ingin tertinggal lebih jauh dari China dan negara Asia lain yang kini mulai menunjukkan โtaringnyaโ, seperti Jepang, Korea Selatan, dan bahkan India. Beberapa atlet unggulan Pelatnas sudah terlampau sering takluk dari wakil dari negara-negara Asia tersebut.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Kendala Fisik Jadi Alasan Anthony Ginting Ditarik dari Korea Masters 2025
-
Gak Usah Bingung, 5 Sling Bag Cewek Ini Bikin Tampilanmu Auto Stylish
-
Merespons Anak yang Malas Sekolah Tanpa Marah, Mama Ini Beri Reaksi Cerdas
-
Bidik Gelar Juara Hylo Open 2025, Putri KW Harus Puas Hanya Jadi Runner Up
-
Fakta Unik Hylo Open 2025: Naik Level dan Wakil Denmark Back to Back Juara
Artikel Terkait
-
Ada Andil Shin Tae-yong dalam Keberhasilan Timnas Indonesia Juara eAsian Cup 2023
-
Film Pemukiman Setan: Berani Nonton? Film Horor Ini Bikin Jantungan!
-
4 Rekomendasi Film dan Drama Romantis yang Diperankan Guli Nazha
-
Taklukkan Persija 3-1, Borneo FC Kian Kokoh di Puncak Klasemen
-
Media Vietnam: Philippe Troussier Terancam Dipecat Andai Kalah Lagi dari Timnas Indonesia
Hobi
-
Laga Perdana Piala Dunia U-17 dan 7 Menit Hilang Fokus yang Berbuah Fatal bagi Garuda Muda
-
Kendala Fisik Jadi Alasan Anthony Ginting Ditarik dari Korea Masters 2025
-
Piala Dunia U-17: Trio Penggawa Garuda Muda Buktikan Analisa FIFA Memang Benar Adanya!
-
Dihajar Zambia, Timnas Indonesia U-17 Butuh Evaluasi Penuh?
-
Media Asing Sebut Park Hang-seo sedang Diminati oleh PSSI, Benarkah?
Terkini
-
Catat Tanggalnya! RIIZE Bagikan Jadwal Teaser Single Terbaru Bertajuk Fame
-
Muncul di Unggahan Melly Goeslaw, Laudya Cynthia Bella Bikin Heboh Netizen!
-
Penampilan Olla Ramlan Bernyanyi di Panggung Dinilai Warganet Berlebihan?
-
Pertanian Berkelanjutan Jadi Jalan Pulang Saat Alam Kian Merapuh
-
Tawa yang Berisiko! Kenapa Sarkasme Mahasiswa Mudah Disalahpahami Otoritas?