Langkah Erick Thohir merekrut Satoru Mochizuki merupakan sebuah terobosan yang luar biasa. Track record yang dimiliki sang pelatih dan negara asal pelatih tersebut menjadi jaminan. Sehingga mimpi perkembangan sepak bola putri Indonesia mampu terwujud.
Selama ini sepak bola putri Indonesia tidak ubahnya mati suri. Keberadaannya antara ada dan tiada. Mereka baru terlihat saat ada ajang internasional. Hal itu terlihat saat timnas putri Indonesia U-19 terjun dalam AFF U-19 Women’s Championships 2023 kemarin.
Dalam ajang ini timnas putri Indonesia hanya sempat menyentuh babak semifinal. Di babak ini mereka kalah dari Myanmar lewat adu penalti. Juara ajang ini dipegang oleh Vietnam yang menang atas Thailand.
Mampu menjejak babak semifinal jelas sebuah prestasi luar biasa, pasalnya tim ini terbentuk secara mendadak. Begitu diumumkan untuk tampil, Rudy Eka Pribadi, sang pelatih harus gerilya dari kota ke kota untuk mencari pemain.
Hal ini tidak akan terjadi seandainya Indonesia mempunyai kompetisi regular sepak bola putri. Selain jam terbang pemain makin bertambah, pilihan pemain pun akan makin banyak.
Berkaitan dengan kompetisi, pada tahun 2023 PSSI pernah merilis rencana bergulirnya Liga 1 Putri. Hal ini pernah disampaikan Vivin Cahyani, Ketua Komite Sepak Bola Wanita di Kudus (3/9/2023)
“Sedang disusun sama Pak Erick dan kami tengah membuat master plan-nya dan untuk tahun ini, kami sedang duduk bareng dan mungkin kami akan memulai lagi liga putrinya,” ungkap Vivin.
Liga 1 Putri sendiri sempat bergulir hingga tahun 2019. Saat itu yang menjadi juara Persib Bandung. Saat itu Liga 1 Putri diikuti oleh 10 klub. Namun setelah itu vacuum hingga saat ini.
Menurut Vivin, Liga 1 Putri akan digelar pada tahun 2024. Dikatakan pula bahwa akan nada 10 tim yang berlaga.
“Makanya kami siapkan slot mulai dulu dengan 10 tim. Siapa saja yang punya, yang belum siap, kami masih kasih waktu sampai tahun depannya,” lanjut Vivin.
Apa yang disampaikan Vivin sebenarnya telah dilakukan beberapa klub terkemuka. Namun karena tidak segera bergulirnya kompetisi, sebagai klub membubarkan diri. Sedang pemainnya berlatih bergabung dengan SSB yang dekat dengan tempat tinggal mereka.
Langkah Erick Thohir mengontark Satoru diyakini akan diikuti dengan bergulirnya Liga 1 Putri untuk tahun ini. Sebab, untuk mendapatkan hasil optimal di cabang ini, kompetisi menjadi hal yang tidak dapat ditinggalkan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Tunjuk Pelatih Baru, Malaysia Langsung Target Ranking 100 Besar FIFA
-
Kalahkan Indonesia di Piala AFF 2024, Filip Nguyen Anggap Kemenangan Besar
-
Shin Tae-yong Hadapi 2 Masalah Besar Jelang Tandang ke Kandang Vietnam, Apa Saja?
-
Hadapi Vietnam, Timnas Indonesia Bakal Dilanda Masalah Kebugaran Pemain
-
Vietnam Berharap Banyak dari Laga Timnas Indonesia Lawan Laos karena Hal Ini
Artikel Terkait
-
Terbuka Latih Timnas Indonesia, Pelatih Mees Hilgers: Itu Jadi Kesempatan Bagus
-
Thom Haye: Saya Akan Jadi Pelatih Sepak Bola
-
Thom Haye: Semakin Tua, Saya Mulai Memikirkannya
-
Liga Sepak Bola Putri: Scorpion FC Rengkuh Gelar Juara HSL 2024
-
Bartender Indonesia Eksperimen dengan Bahan Lokal, Menjadi Daya Tarik Baru di Dunia Cocktail
Hobi
-
Waduh! Proses Naturalisasi 2 pemain Keturunan Terancam Batal Karena DPR-RI
-
3 Pemain Andalan Timnas Filipina yang Perlu Diwaspadai oleh Skuad Indonesia
-
Nyaris Terpeleset, Thailand Lolos ke Semifinal AFF Pasca Hajar Singapura
-
3 Keuntungan Jika Emil Audero Dinaturalisasi dan Membela Timnas Indonesia
-
Resmi! Indonesia Kembali Jadi Tuan Rumah pada M7 World Championship
Terkini
-
Review Buku 'Keeper Lost Cities Lodestar'; Melawan Penjahat dengan Keadilan
-
YG Angkat Suara Tanggapi Rumor Mino WINNER Absen Tugas Selama Wamil
-
Rilis Teaser Baru, Lisa BLACKPINK Pamer Tradisi Thailand di Serial White Lotus 3
-
Sukses Besar, When the Phone Rings Tuai Pujian dari Penulis Web Original
-
Ryu Jun Yeol dan Sul Kyung Gu Digaet Bintangi Drama Korea Adaptasi Webtoon