Sepak Bola Putri Butuh Kompetisi, Bukan Sekadar Pelatih Timnas Saja

Hikmawan Firdaus | Agus Siswanto
Sepak Bola Putri Butuh Kompetisi, Bukan Sekadar Pelatih Timnas Saja
Timnas Putri Indonesia saat hadapi Taiwan dalam Kualifikasi Olimpiade Paris 2024 (pssi.org)

Langkah Erick Thohir merekrut Satoru Mochizuki merupakan sebuah terobosan yang luar biasa. Track record yang dimiliki sang pelatih dan negara asal pelatih tersebut menjadi jaminan. Sehingga mimpi perkembangan sepak bola putri Indonesia mampu terwujud.

Selama ini sepak bola putri Indonesia tidak ubahnya mati suri. Keberadaannya antara ada dan tiada. Mereka baru terlihat saat ada ajang internasional. Hal itu terlihat saat timnas putri Indonesia U-19 terjun dalam AFF U-19 Women’s Championships 2023 kemarin.

Dalam ajang ini timnas putri Indonesia hanya sempat menyentuh babak semifinal. Di babak ini mereka kalah dari Myanmar lewat adu penalti. Juara ajang ini dipegang oleh Vietnam yang menang atas Thailand.

Mampu menjejak babak semifinal jelas sebuah prestasi luar biasa, pasalnya tim ini terbentuk secara mendadak. Begitu diumumkan untuk tampil, Rudy Eka Pribadi, sang pelatih harus gerilya dari kota ke kota untuk mencari pemain.

Hal ini tidak akan terjadi seandainya Indonesia mempunyai kompetisi regular sepak bola putri. Selain jam terbang pemain makin bertambah, pilihan pemain pun akan makin banyak.

Berkaitan dengan kompetisi, pada tahun 2023 PSSI pernah merilis rencana bergulirnya Liga 1 Putri. Hal ini pernah disampaikan Vivin Cahyani, Ketua Komite Sepak Bola Wanita di Kudus (3/9/2023)

“Sedang disusun sama Pak Erick dan kami tengah membuat master plan-nya dan untuk tahun ini, kami sedang duduk bareng dan mungkin kami akan memulai lagi liga putrinya,” ungkap Vivin.

Liga 1 Putri sendiri sempat bergulir hingga tahun 2019. Saat itu yang menjadi juara Persib Bandung. Saat itu Liga 1 Putri diikuti oleh 10 klub. Namun setelah itu vacuum hingga saat ini.

Menurut Vivin, Liga 1 Putri akan digelar pada tahun 2024. Dikatakan pula bahwa akan nada 10 tim yang berlaga.

“Makanya kami siapkan slot mulai dulu dengan 10 tim. Siapa saja yang punya, yang belum siap, kami masih kasih waktu sampai tahun depannya,” lanjut Vivin.

Apa yang disampaikan Vivin sebenarnya telah dilakukan beberapa klub terkemuka. Namun karena tidak segera bergulirnya kompetisi, sebagai klub membubarkan diri. Sedang pemainnya berlatih bergabung dengan SSB yang dekat dengan tempat tinggal mereka.

Langkah Erick Thohir mengontark Satoru diyakini akan diikuti dengan bergulirnya Liga 1 Putri untuk tahun ini. Sebab, untuk mendapatkan hasil optimal di cabang ini, kompetisi menjadi hal yang tidak dapat ditinggalkan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak