Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Skuad Timnas Wanita Indonesia U-17. (pssi.org)

Timnas wanita Indonesia U-17 dipastikan berada di grup A ajang Piala Asia Wanita atau Women’s Asian Cup U-17 yang diselenggarakan di Indonesia pada edisi kali ini. Melansir dari laman resmi AFC (the-afc.com), skuad garuda pertiwi sebagai tim tuan rumah berada di grup A bersama timnas wanita U-17 Filipina dan duo negara Korea, yakni Korea Utara dan Korea Selatan.

Keikutsertaan timnas wanita Indonesia di ajang Piala Asia Wanita U-17 kali ini merupakan yang kedua kalinya sejak pertama kali menjalani debut di tahun 2005 silam. Melansir dari laman resmi PSSI (pssi.org), kala itu timnas wanita U-17 yang juga tergabung di grup A hanya mampu menjadi juru kunci grup setelah menelan 3 kekalahan dari Thailand, Korea Selatan dan India.

Kini timnas wanita Indonesia U-17 kembali berlaga di ajang Piala Asia Wanita U-17 setelah hampir 20 tahun lamanya. Tentunya di ajang kali ini, skuad garuda pertiwi U-17 diharapkan mampu meraih hasil yang lebih baik daripada keikutsertaan mereka terakhir kalinya di ajang yang sama hampir 20 tahun lalu. Belum lagi Ketua Umum PSSI, Erick Thohir juga tengah membangun pondasi sepakbola wanita di Indonesia untuk jangka panjang.

Tugas Berat Satoru Mochizuki Untuk Timnas Wanita Indonesia U-17

Melansir dari laman resmi PSSI, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir beberapa waktu lalu meresmikan seorang Satoru Mochizuki sebagai pelatih kepala timnas wanita Indonesia dengan kontrak selama 2 tahun. Pelatih asal Jepang ini diharapkan mampu mengangkat prestasi sepakbola wanita di Indonesia, khususnya di level tim nasional. Selain memegang timnas wanita senior, dirinya juga yang akan bertanggungjawab melatih timnas wanita dari kelompok umur U-17, U-20 dan U-23 untuk sementara waktu.

Untuk kelompok umur timnas wanita U-17, tentunya tugas Satoru Mochizuki terbilang cukup berat. Tidak adanya liga reguler untuk wanita di Indonesia membuat pemilihan pemain yang akan masuk ke dalam skuad dipastikan akan jauh lebih susah dibandingkan timnas wanita senior. Kemungkinan besar para pemain akan diseleksi berdasarkan rekomendasi dari Asprov daerah yang memang memiliki liga atau kompetisi sepakbola wanita secara lokal.

Memang tidak dapat dipungkiri, ketersediaan liga atau kompetisi reguler yang profesional, baik untuk level wanita dan pria menjadi salah satu pondasi bagi terbentuknya skuad tim nasional yang kuat. Kita harapkan PSSI kedepannya mampu memperhatikan sepakbola wanita di Indonesia, khususnya ketersediaan liga.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

zahir zahir