Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | M. Fuad S. T.
Kondisi rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno saat pertandingan antara Indonesia melawan Vietnam (dok. tangkapan layar YouTube RCTI Entertainment)

Satu hari menjelang pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Vietnam, salah satu media kenamaan di negeri Paman Ho, thethaovanhoa.vn menuliskan sebuah artikel yang menyentil kondisi permukaan lapangan Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Pada sebuah artikel berjudul "Vietnam vs Indonesia: Coach Troussier and his team and the worry of bad pitch (Vietnam vs Indonesia: Pelatih Troussier, Timnya dan Kekhawatiran Lapangan yang Buruk)," pada Rabu (20/3/2024), thethaovanhoa.vn menuliskan bahwa kedua kesebelasan, baik itu Vietnam maupun Indonesia selaku tuan rumah, harus beradaptasi dengan buruknya lapangan Gelora Bung Karno yang sepenuhnya pulih pasca digunakan kegiatan non olahraga satu bulan silam.

Bahkan, media yang satu ini juga memprediksikan bahwa pemain kedua kesebelasan akan berpotensi untuk memainkan sepak bola yang tak aman, mengingat kondisi lapangan yang masih dalam tahap pemulihan tersebut.

"The Vietnamese and Indonesian teams will have to adapt to poor field conditions in the first leg when Gelora Bung Karno Stadium could not recover in time after a music event held a month ago (Timnas Vietnam dan Timnas Indonesia harus beradaptasi dengan kondisi lapangan yang buruk di leg pertama, ketika Stadion Gelora Bung Karno belum pulih sesuai jadwal setelah event musik digelar satu bulan silam)" tulis thetaovanhoa pada Rabu (20/3/2024).

Dan ternyata apa yang diprediksikan oleh thethaovanhoa memang benar adanya. Pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Vietnam yang dilangsungkan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, memang berjalan kurang maksimal.

Jalannya pertandingan kurang maksimal itu, diyakini sebagian orang buah dari permukaan lapangan yang tak merata bahkan cenderung botak-botak.

Jika kita berkaca pada unggahan video dari kanal YouTube RCTI Entertainment, bahkan terlihat bagaimana buruknya permukaan lapangan di SUGBK pada pertandingan tersebut. Imbas dari permukaan lapangan pertandingan yang tak maksimal tersebut, pemain kedua kesebelasan juga tampak sempat mengalami kesulitan di awal-awal pertandingan di mulai.

Dalam beberapa kesempatan, guliran bola yang dilepaskan oleh pemain Indonesia maupun Vietnam, terlihat "keriting" sehingga cenderung sulit untuk dikontrol bahkan oleh para pemain tuan rumah sekalipun.

Beruntungnya, meskipun bermain di lapangan yang permukaannya masih belum maksimal seperti itu, Pasukan Merah Putih berhasil mengamankan poin penuh melalui kemenangan tipis 1-0. Satu gol kemenangan kubu tuan rumah disumbangkan oleh Egy Maulana Vikri ketika pertandingan berjalan 52 menit.

Kita berharap, semoga saja ketika Timnas Indonesia bermain kembali di SUGBK, kondisi lapangannya tak seperti pertandingan melawan Vietnam kemarin ya. Karena selain akan memanjakan mata kita sebagai penonton, permukaan yang baik akan membuat permainan yang dikembangkan oleh penggawa Garuda menjadi lebih maksimal nantinya.

M. Fuad S. T.