Mulai musim 2023 lalu, MotoGP hadir dengan 2 balapan di setiap seri, yakni sesi sprint race di hari Sabtu dan main race di hari Minggu. Banyak yang menilai untuk apa balapan sprint dilakukan? Toh itu juga hanya separuh dari keseluruhan lap, poinnya pun juga hanya separuh.
Mungkin musim lalu kita belum melihat dampak dari sprint race, tapi musim ini tampaknya balapan paruh lap ini mulai menunjukkan efeknya ke poin championship, salah satunya terjadi pada Pecco Bagnaia.
Tahu tidak, kalau Pecco Bagnaia hanya memperoleh 14 poin dari enam balapan sprint yang sudah dilakukan. Kemudian, dari sesi main race dia sudah mendapat 102 poin. Total Pecco mendapat 116 poin dan menduduki posisi kedua di klasemen sementara saat ini.
Sedangkan Jorge Martin mendapat 56 poin dari sesi sprint race dan 99 poin dari sesi main race, total saat ini Martin mengantongi 155 poin dan berada di puncak klasemen sementara.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa seandainya tidak ada sprint race, Pecco Bagnaialah yang saat ini menjadi pemimpin klasemen dan Jorge Martin menempati posisi kedua.
Seperti yang kita tahu bahwa Pecco Bagnaia sudah 3 kali gagal finis di balapan hari sabtu, data ini berbanding terbalik dengan apa yang diperoleh Jorge Martin yang sudah 3 kali menang sprint race.
Kehebatan Pecco di sesi main race memang patut diakui, setiap melakukan kesalahan di sesi sprint dia selalu tampil memukau keesokan harinya. Sebagaimana yang terjadi di GP Catalunya kemarin, di mana Pecco mengalami crash di lap terakhir sprint race dan besoknya dia langsung meraih podium 1.
Meskipun demikian, Pecco tidak bisa terus menerus terpuruk di balapan hari Sabtu, mau tidak mau dia perlu menyeimbangkan keduanya karena pada kenyataannya, tetap saja poin sprint race tidak bisa dipandang sebelah mata.
Apalagi saat ini Martin sudah belajar dari kesalahan-kesalahannya di masa lalu di mana dia hanya bagus saat sprint saja, kini dia punya strategi lain, yakni memilih untuk mengumpulkan poin daripada ngotot ingin naik podium tapi berakhir jatuh.
Jika Pecco tidak mengubah kebiasaan ini, bukan tidak mungkin dia benar-benar tidak bisa menyusul untuk memperoleh gelar juara dunia.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Cerita di Balik Kemenangan Alex Marquez di GP Jerez 2025, Penuh Lika-liku
-
Mentereng di MotoGP Jerez 2024, Yamaha Bakal Bawa Kejutan Lagi ke Le Mans
-
Finis P3 di GP Jerez 2025, Pecco Bagnaia Kecewa Tak Bisa Berbuat Apa-Apa
-
Jatuh di GP Jerez 2025, Marc Marquez Mengaku Terlalu Percaya Diri
-
Jadwal F1 GP Miami 2025: McLaren Makin Bersinar, Ferrari Apa Kabar?
Artikel Terkait
-
Cerita di Balik Kemenangan Alex Marquez di GP Jerez 2025, Penuh Lika-liku
-
Mentereng di MotoGP Jerez 2024, Yamaha Bakal Bawa Kejutan Lagi ke Le Mans
-
Finis P3 di GP Jerez 2025, Pecco Bagnaia Kecewa Tak Bisa Berbuat Apa-Apa
-
Jatuh di GP Jerez 2025, Marc Marquez Mengaku Terlalu Percaya Diri
-
MotoGP Jerez 2025: Alex Marquez Raih Kemenangan Perdana di Kelas Utama
Hobi
-
Rilis Pemain untuk ASEAN All Stars, Singapura Kirimkan Rekan Setim Asnawi Mangkualam Ini
-
Kualifikasi AFC U-23, Skuat Garuda Sudah Pasti Tak Akan Berjumpa dengan Lima Negara ASEAN Ini
-
Sudirman Cup 2025: Indonesia Kalah 2-3 dari Korea Selatan di Semifinal
-
Jika Pindah ke AC Milan, Jay Idzes Harus Bersaing dengan 3 Bek Tangguh Ini
-
Meski Berbeda Seeding Pots, Timnas Indonesia U-23 Dipastikan Tak Akan Berjumpa Thailand dan Vietnam
Terkini
-
Ulasan Novel A Publicity Stunt: Perjuangan Mayra Mempertahankan Klub Jurnalistik Sekolah
-
Review Film Bullet Train Explosion: Teror Bom yang Mengancam Kereta Shinkansen
-
Tayang Bulan Juni, Intip 4 Pemeran Utama Drama Korea Bertajuk 'Love Phobia'
-
5 Drama China yang Dibintangi Xu Hao, Genre Fantasi hingga Romcom
-
Harapan AFF Pupus: Singapura Hanya Kirim 1 Pemain Bintang, ASEAN All Stars Krisis?