Pemain naturalisasi terbaru timnas Indonesia, yakni Jens Raven diprediksi akan bisa tampil membela skuad garuda pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 round 3 yang dimulai pada bulan September 2024. Melansir dari laman resmi PSS (pssi.org) yang dikutip pada Kamis (27/06/2024), pemain asal klub FC Dordecht U-21 tersebut memang telah menjalani prosesi sidang DPR-RI pada awal bulan Juni 2024 lalu.
Kini, dirinya hanya menunggu jadwal pengambilan sumpah WNI yang kemungkinan akan dilaksanakan antara bulan Juli atau Agustus 2024 mendatang. Hadirnya Jens Raven yang merupakan seorang striker tentunya diharapkan mampu menjadi ‘jawaban’ dari permasalahan lini depan timnas Indonesia yang kerap kali dikritik kurang tajam sejak beberapa tahun terakhir.
Namun, hadirnya pemain berusia 18 tahun tersebut tentunya diprediksi akan menggeser beberapa penyerang lama di skuad timnas Indonesia. Salah satu nama yang cukup mengejutkan diprediksi akan tergeser dari skuad utama timnas Indonesia apabuila Jens Raven nantinya membela timnas Indonesia adalah Rafael Struick.
Akankah Rafael Struick Tergeser Dari Skuad Timnas Jika Jens Raven Tiba?
Melansir dari laman transfermarkt.co.id yang dikutip pada Kamis (27/06/2024), sejak Rafael Struick resmi menjalani debutnya bersama timnas Indonesia senior di tahun 2023 silam, dirinya belum sekalipun mencetak gol untuk skuad garuda saat ini. Penyerang asal klub Belanda, ADO De Haag tersebut sejauh ini sudah bermain sebanyak 12 kali dan belum sama sekali mencetak gol.
Performanya di timnas Indonesia senior memang terbilang cukup buruk untuk ukuran penyerang. Akan tetapi, setidaknya dirinya mampu berkontribusi di kelompok umur U-23 dengan torehan 3 gol-nya saat ini. Faktor yang membuat Rafael Struick tak kunjung mencetak gol kemungkinan besar adalah taktik Shin Tae-yong yang membuat striker lebih harus aktif turun ke lini pertahanan dan bisa melakukan kerjasama dengan tim. Belum lagi Rafael Stuick memang bukanlah seorang penyerang murni, melainkan seorang winger.
Lantas, apakah dengan hadirnya Jens Raven nanti akan membuat Rafael Struick terpinggirkan dari skuad timnas? pertanyaan ini bisa menjadi jawaban “iya” atau “tidak”, tergantung kebutuhan pelatih tentunya. Belum lagi Rafael Struick bisa dimainkan di posisi aslinya sebagai winger kanan yang tentunya akan membuatnya lebih bisa melakukan banyak pola permainan di lini depan. Kemungkinan lainnya adalah Shin Tae-yong dapat menduetkan Jens Raven dan Rafael Struick di lini depan skuad garuda.
Patut ditunggu bagaimana skenario dan taktik yang akan diterapkan oleh Shin Tae-yong saat hadirnya Jens Raven nanti di timnas Indonesia.
Baca Juga
-
Akhir Pahit di SEA Games 2025: Timnas U-22 Tersingkir, Rekor Indra Sjafri Terhenti
-
SEA Games 2025: Waketum PSSI Disebut Jadi Biang Keladi Kegagalan Timnas?
-
Belajar dari Era STY, PSSI Sebaiknya Tak Hanya Fokus pada Pelatih Belanda
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah FIFA Series 2024: Untung atau Buntung?
-
Cantik Itu Luka: Mengapa Orang Rupawan Juga Bisa Jadi Korban Bullying?
Artikel Terkait
-
Menuju Drawing Grup Kualifikasi Piala Dunia, Suporter Harus Siapkan Mental
-
Bukan Agenda FIFA, Mungkin AFF Perlu Berlakukan Kebijakan Ini untuk Gelaran ASEAN Championsip
-
Jangan Terlena, 3 Pemain Laos Ini Perlu Diwaspadai Timnas Indonesia U-16
-
Prediksi Timnas Indonesia U-16 vs Laos di Piala AFF U-16 2024: Head to Head, Susunan Pemain dan Skor
-
3 Pemain Naturalisasi dengan Performa Menonjol di Klub dan Timnas Indonesia Selain Cristian Gonzales
Hobi
-
Shin Tae-yong Klarifikasi Polemik Kapten Timnas Indonesia, Bela Asnawi?
-
Persib Bandung Move On dari Malut United, Fokus Hadapi Bhayangkara FC
-
Aksaraya Semesta: Ruang Aman Membaca Bebas dan Bertumbuh Bersama
-
Indra Sjafri Ungkap Suasana Ruang Ganti usai Kandas di SEA Games 2025
-
Pencapaian Medali Emas on the Track, Erick Thohir Puas Penampilan Atlet
Terkini
-
5 Kegiatan Seru buat Mengusir Rasa Sepi di Yogyakarta
-
Pikir Dua Kali Sebelum Menebang Pohon, Ini 5 Dampak yang Sering Diabaikan
-
Konflik Memanas, Ari Lasso Gandeng Pengacara untuk Hadapi Ade Tya
-
Pernah Berada di Fase Sulit, Fuji Mengaku Sempat Konsultasi dengan Psikolog
-
Marissa Anita dan Perfeksionisme: Tak Ada Ruang untuk Setengah-Setengah