Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Pertandingan antara Timnas Indonesia U-17 melawan India U-17 (pssi.org)

Usai membekuk Timnas India U-17 pada laga uji coba pertama lalu, Pasukan Muda Merah Putih bakal kembali bertemu lawan yang sama di pertandingan uji coba kedua. Menyadur laman resmi PSSI, pertandingan antara Indonesia U-17 melawan India U-17 dimainkan pada Selasa (27/8/2024) di stadion yang sama, yakni Kapten I Wayan Dipta Stadium, Gianyar, Bali.

Meskipun pada pertandingan pertama lalu Pasukan Garuda Muda sukses menghempaskan sang lawan dengan skor meyakinkan 3-1, namun sejatinya anak asuh coach Nova Arianto tersebut masih membutuhkan banyak improvisasi. Hal ini tak lepas dari peluang keterbacaan permainan Timnas Indonesia U-17 oleh radar para calon lawannya di pertandingan yang sebenarnya.

Sekadar menginformasikan, Timnas Indonesia U-17 sendiri memang diproyeksikan untuk mengarungi kerasnya babak Kualifikasi Piala Asia U-17 pada 19-27 Oktober mendatang.

Dengan lawan-lawan sekelas Australia dan Kuwait yang akan menjadi pesaing Indonesia di grup G, tentunya permainan yang monoton dan minim variasi maupun improvisasi akan menjadi sebuah hal yang cukup mengkhawatirkan bagi Timnas Indonesia.

Seperti yang kita ketahui, di laga pertama uji coba melawan India pada tanggal 25 Agustus lalu Timnas Indonesia sendiri masih mengandalkan pola permainan yang mengedepankan kecepatan sebagai senjata utama mereka.

Memang, jika dibandingkan dengan permainan yang mereka suguhkan di Piala AFF U-16 beberapa waktu lalu, permainan yang ditunjukkan oleh Evandra Florasta dan kolega cenderung lebih matang.

Namun yang perlu digarisbawahi adalah, pola permainan ini relatif sama dengan yang diperagakan oleh mereka ketika turun di Piala AFF U-16 lalu. Dan inilah yang menjadi titik kekhawatiran tersendiri.

Jika di laga melawan India U-17 mereka tidak membuat sebuah variasi permainan untuk memperkaya skema bertanding, maka akan sangat mungkin perlawanan yang dilakukan oleh Timnas Indonesia U-17 bakal dengan mudah diredam oleh tim lawan.

Terlebih, Australia sendiri pernah sukses mematahkan permainan Indonesia di babak semifinal Piala AFF U-16 lalu, ketika Putu Panji dan kolega memainkan sepak bola dengan gaya seperti ini.

Jadi, mumpung ada lawan yang berkualitas, Timnas Indonesia U-17 bisa mengembangkan variasi permainan, sekaligus untuk menakar keefektifan gaya bermain mereka yang baru jika skema utama gagal dikembangkan.

Terlebih, sebuah tim harus memiliki plan A maupun plan B atau bahkan plan C dalam melakoni pertarungan di lapangan bukan?

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.