Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Pemain Timnas Indonesia, Muhammad Ramadhan Sananta berselebrasi setelah menjebol gawang Vietnam di laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 (pssi.org)

Pelatih Timnas Indonesia senior, Shin Tae-yong telah mengumumkan nama-nama pemain yang akan dibawanya untuk melakoni laga lanjutan babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Putaran Ketiga.

Berdasarkan rilisan laman PSSI pada 2 Oktober 2024, pelatih berkebangsaan Korea Selatan tersebut mengumumkan 27 personel utuk menghadapi perarungan melawan Bahrain dan China.

Namun sayangnya, dalam rilisan 27 nama tersebut, penyerang muda berbakat Indonesia, Muhammad Ramadhan Sananta tak termasuk di dalamnya. Meskipun di guliran liga dirinya terhitung bermain dengan sangat baik, namun STY memiliki pertimbangan tersendiri dan pada akhirnya tak memasukkan namanya untuk pemanggilan kali ini.

Sananta lakukan hal berkelas

Meskipun demikian, Ramadhan Sananta tak lantas berkecil hati atau kecewa. Bahkan, pemain Persis Solo ini terlihat mengisi jeda kompetisi dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Alih-alih melakukan perjalanan liburan untuk mengisi waktu kosong di liga, penyerang yang turut bermain di Sea Games 2023 tersebut justru melakukan upgrading diri dan skill dengan melakukan beragam latihan secara mandiri.

Melalui story di akun Instagram-nya, @m.ramadhansn, mantan pemain PSM Makassar tersebut terlihat melakukan beragam latihan untuk menjaga kebugarannya. Terlihat jelas di unggahannya tersebut, Sananta melakukan berbagai gerakan yang bertujuan untuk menopang profesinya sebagai pesepakbola profesional.

Kolase Muhammad Ramadhan Sananta berlatih keras (instagram @m.ramadhansn)

Hal ini tentunya menjadi sebuah contoh positif dari sang pemain. Pasalnya, dengan melakukan hal tersebut, Sananta menunjukkan sebuah kesadaran bahwa pemanggilan pemain ke Timnas merupakan hak prerogatif dari seorang pelatih, sementara sebagai seorang pemain, tugas utamanya adalah berlatih dan meningkatkan kualitas permainannya untuk bisa memberikan versi terbaiknya ketika suatu saat mendapatkan kesempatan dari sang pelatih.

Sikap seperti ini tentunya harus pula dimiliki oleh para pemain lainnya di Indonesia. Pasalnya, terkadang kita juga menemukan pemain yang memberikan sindiran atau bahkan melakukan protes "online" terkait keputusan sang pelatih yang tak memasukkan namanya dalam daftar panggil ke Timnas Indonesia.

Dan memang benar apa yang dilakukan oleh Sananta saat ini. Ketika dirinya tak masuk dalam daftar pemain yang dipilih oleh coach Shin, dia justru melakukan hal berkelas yang membuat kualitasnya meningkat, alih-alih mengungkapkan kekecewaan atau kemarahannya dengan cara-cara yang tak semestinya.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

M. Fuad S. T.