Scroll untuk membaca artikel
Sekar Anindyah Lamase | Kevin Topan Kristianto
Kolase foto Denny Landzaat, Patrick Kluivert, dan Alex Pastoor (kiri ke kanan). (YouTube/Alemere City FC, Instagram/patrickkluivert9, Instagram/Fortuna Sittard)

Bagi warganet atau netizen Tanah Air yang kontra, penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia disebut pemilihan yang aneh, karena rekam jejak karier kepelatihannya yang tidak mentereng.

Namun, jangan lupa, bahwa Patrick Kluivert nantinya akan dibantu oleh sejumlah asisten dari Belanda, di antaranya Alex Pastoor dan Denny Landzaat. Kedua asisten inilah yang nantinya akan membantu Kluivert untuk meramu gaya baru permainan Timnas Indonesia.

Lalu, apakah penunjukan Patrick Kluivert beserta dua asistennya dinilai tepat? Mungkin bagi netizen yang kontra, tentu mereka tidak setuju dengan pilihan dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Namun, menurut mantan pemain sepak bola profesional asal Belanda, yang kini menjadi pundit, Kees Luijckx, penunjukan Patrick Kluivert, Alex Pastoor, dan Denny Landzaat dinilai merupakan kombinasi bagus untuk Timnas Indonesia.

Kees Luijckx berpendapat bahwa Patrick Kluivert ditunjuk sebagai pelatih kepala oleh PSSI, karena daya tariknya jauh lebih besar. Sementara, Alex Pastoor dan Denny Landzaat akan menjadi bagian peramu taktik dan teknis, karena ahli di bidangnya.

"Jika Kluivert yang menjadi pelatih kepala, daya tariknya jauh lebih besar. Kluivert adalah ikon, sedangkan Pastoor dan Landzaat adalah ahli di bidangnya. Menurut saya, ini adalah kombinasi yang bagus," ujar Kees Luijckx dalam program Voetbalpraat di ESPN NL, pada Rabu (8/1/2025).

Dari yang dikatakan oleh pundit asal Belanda tersebut, daya tarik seorang Patrick Kluivert memang sangat besar di mata pecinta sepak bola, terlebih semasa masih aktif bermain beliau dikenal sebagai penyerang tajam baik di level klub maupun Tim Nasional Belanda.

Dengan Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala, ini tentu akan menarik banyak perhatian pemain diaspora lain dari Eropa yang belum memutuskan untuk membela Timnas Indonesia.

Tak hanya itu saja, kehadiran Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala nantinya menjadi sosok yang akan disegani di ruang ganti oleh pemain diaspora skuad Garuda, yang kebanyakan memang berdarah campuran Belanda-Indonesia.

Sementara dua asistennya, Alex Pastoor dan Denny Landzaat akan melengkapi kekurangan dari Kluivert yaitu bagian teknis dan taktik. Seperti diketahui, kalau melihat dari rekam jejak karier kepelatihan di antara ketiga orang tersebut, Curriculum Vitae (CV) Alex Pastoor jauh lebih mentereng.

Berdasarkan data Transfermarkt, Pastoor telah tiga kali membawa tiga klub berbeda dari negeri Kincir Angin promosi ke Eredivisie, kasta teratas Liga Belanda. Tiga klub telah dibimbing Pastoor ke puncak, yakni Excelsior, Sparta Rotterdam, dan Almere City.

Pengalaman Pastoor meramu taktik inilah yang membuat Kluivert mengajaknya untuk ke Timnas Indonesia, selain pernah mengambil kursus pelatih sepak bola profesional bersama.

"Saya pernah bersama Alex dalam kursus pelatih sepak bola profesional. Kami memiliki hubungan yang baik. Baru-baru ini, di Almere City, ia menunjukkan bahwa ia memiliki keterampilan yang sangat baik dalam melatih. Dia adalah seorang profesional sejati," ujar Kluivert saat wawancara dengan De Telegraf, dikutip dari laman Voetbal Primeur.

Sementara, Denny Landzaat jika melihat dari CV-nya, telah delapan kali menjadi asisten pelatih. Ferencvaros menjadi klub terakhir yang ditanganinya sebagai asisten pelatih dari Pascal Jansen.

Landzaat dipilih oleh Kluivert ke dalam jajaran staf pelatih, karena mengenal budaya dan bisa berbicara bahasa Indonesia, dikarenakan memiliki darah Maluku.

"Sedangkan Denny adalah teman saya sejak kami bermain bersama di tim muda Ajax, tetapi yang terpenting, dia adalah asisten yang sangat baik dan loyal," lanjut Kluivert.

"Dia pernah bekerja dengan John van den Brom dan Pascal Jansen, mengenal budaya Indonesia, dan bahkan bisa berbicara bahasa Indonesia."

Semoga dengan kombinasi kepemimpinan Kluivert serta kecermatan taktik dari Pastoor dan Landzaat, Timnas Indonesia diharapkan dapat berbicara banyak di empat laga sisa Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Kevin Topan Kristianto